Beranda / Romansa / TERPASUNG CINTA PALSU / BAB 5. DESAHAN DI BALIK PINTU.

Share

BAB 5. DESAHAN DI BALIK PINTU.

Penulis: MARIWINA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-29 18:22:14

Tiga bulan kemudian.

Acara  Dream Wedding Exhibition berjalan sukses. Pak Marco memberikan mereka bonus dan istirahat selama dua hari setelah bekerja habis-habisan pagi  sampai malam mempersiapkan peragaan gaun pengantin .

Merri  berbaring sambil memegang ponselnya karena panggilannya ke dokter Dante tidak mendapat respons, teringat kembali  percakapannya dengan teman-temannya ketika Merri menelpon dokter Dante berkali-kali dan tidak mendapat respons.

 “Aku tidak nyuruh kamu curigain dokter Dante, Mer.Sebaiknya kamu selidiki apa yang dilakukannya jika kamu tidak ada di Semarang.  Kamu tiba-tiba datang ke Semarang tanpa mengabarinya atau tanpa disuruh Dante. Selama kita berteman aku melihat kamu waktu pertama kali pacaran dengan dokter Dante wajahmu selalu sumringah, dua tahun terakhir kesumringahmu mulai memudar, ada sedikit beban di wajahmu yang cantik.  Jangan terlalu mempercayai lelaki yang selalu menunda melamarmu dengan seribu alasan.” Kata Stella.

Merri menghela napas, “Aku sangat mempercayai Dante, mungkin masa lalunya yang membuat dia sulit melamarku, papa meragukan asal usulnya.”ditatap Stella, Donna dan Rissa dengan wajah kasihan.

“Aku dengan Derry dulu pacaran jarak dekat, setiap malam minggu ketemuan tapi dia bisa melakukan affair di belakangku , membohongiku . Aku memergok mereka di tempat kostnya Derry sedang melakukan hal yang sama pernah dia dan aku lakukan. Aku marah ,harga diriku terluka,  saat itu juga aku memutuskan hubungan  meskipun aku dan Derry telah bertunangan. Aku melempar cincin tunangan ke wajahnya, lalu meninggalkannya. “

“Masalahmu tentu tidak sama dengan masalah Merri,”Ucap Rissa lirih.

“Iyaah! LDR itu ada nikmatnya, ketemu langsung melepaskan rindu, lupa dunia sekitarnya. Ada bahayanya, banyak ranjau-ranjau cinta yang bisa membuat meledak.” JawabStella.

“LDR memang asyik, kami bisa lupa daratan,” bisik Merri .Kembali menelpon dokter Dante mengatakan bahwa dia akan ke Semarang. Menekan kontak yang bertuliskan “Dokter Cintaku” kemudian menelponnya.

Tut..Tut..Tut…

Merri beranjak dari ranjang menuju ke sofa ,seperti biasanya tidak ada tanggapan.

“Hum, mungkin aku ke Semarang tanpa memberi tahukan kedatanganku ke Dante?”Bisiknya.

Merri keluar kamar menuju kamar mamanya, menghampiri mamanya yang sedang duduk di depan meja rias, ”Mama mau kemana?”

“Mama mau pergi arisan ibu-ibu kompleks.”

“Ma, aku cuti dua hari,Kamis dan Jum’at. Sabtu weekend. Kamis pagi aku mau ke Semarang

“Kamu mau menemui Dante?”

“Iya Ma, katanya dia sibuk tidak bisa keluar kota, setiap hari ada operasi.Sekalian aku mau nanya kapan dia melamarku. Kalau tidak ada kepastian kelanjutan hubungan aku dengan Dante, lebih baik aku putuskan , pacaran terus kok tidak ada kepastian.” Kata Merri ditatap mamanya dengan tersenyum.

“Itu langkah tepat, kamu masih muda, jangan biarkan umurmu berlalu tanpa ada kepastian, mama mendukung keinginanmu .” Ucap mamanya.

*****

Tanpa memberitahukan  kedatangannya, Merri berangkat dengan pesawat pagi ke Semarang langsung menuju ke apartemen dokter Dante.

Turun dari taksi bandara, menuju lobbi apartemen, Merri menelpon dokter Dante untuk memastikan apakah dokter ada di apartemennya atau di rumah sakit, namun tidak diangkat sama sekali oleh dokter Dante.

“Mas, apakah dokter Dante ada di atas?” tanya Merri yang sudah kenal dengan resepsionis yang bertugas mencatat tamu yang datang.

“Ada mbak.”

“Terima kasih.”

Merri langsung menuju ke lift memencet angka 25 , sambil menunggu lift terbuka dia mencoba menghubungi dokter Dante, hal yang sama ,tidak ada tanggapan.Pintu lift terbuka , Merri yang sudah sangat mengenal  dan mengetahui akses masuk kamar apartemen dokter Dante, memencet nomor sandi. Ruang tamu terlihat gelap, sayup-sayup terdengar suara orang di kamar tidur dokter Dante. Berdiri di depan pintu kamar tidur sambil mendengarkan suara di balik pintu yang tertutup .

Sayup-sayup terdengar erangan dan desahan dari dalam.Merri memasang telinganya untuk memastikan suara dibalik pintu, suara perempuan dan suara Dante.

“Darling, harder..harder…”

“Honey, you make me crazy.”

Suara erangan dan desahan suara dua makluk yang bercinta, disertai tawa geli perempuan dan suara geram lelaki yang diyakini sebagai suara Dante menggema dalam telinganya. Merri membelalakkan matanya, mulutnya menutup agar tidak mengeluarkan suara.

“Oh, my god, Angel.You are crazy.”

“Honey, hurry up.Hurry up.Ahhh…Angel!”

Desahan kuat terdengar dari luar pintu, dengan tangan gemetar Merri membuka pintu kamar, dua makhluk sedang berpacu mencapai puncak kenikmatan tidak mengetahui kehadiran Merri yang menatap mereka dengan mata terbelalak. Suara erangan dan desahan semakin kuat menggema di telinganya.Mata dan telinganya menjadi saksi bahwa dia telah dikhianati Dante.

“Brengsek!”Teriak Merri

Kedua makluk yang sedang memagut tubuh mereka terkejut mendengar teriakan Merri yang langsung keluar dari kamar tidur, berlari ke luar apartemen dokter Dante menuju ke lift sambil bercucuran air mata. Keluar dari lift sampai di lobbi , resepsionis menyambutnya dengan wajah bertanya-tanya , ”Ada apa mbak? Ada apa dengan dokter Dante?”

“Brengsek, bajingan!”Umpat Merri.

Merri keluar apartemen, mengambil ponselnya menelpon taksi online langsung menuju bandara Jenderal Ahmad Yani,  memesan tiket pesawat ke Surabaya.Sambil menunggu pesawat, Merri menelpon Stella,

”Stel, bisakah kamu menjemputku di bandara Juanda?”

“Eh, kamu kan ke Semarang?”

“Jemput aku, aku nginap di tempat kostmu.”

“Hallo, baik, baik.” Jawab Stella.

“Pasti ada hal buruk yang didapatinya.Mungkin dia mendapati perselingkuhan dokter Dante.”Stella berbicara sendiri sambil mengambil handuk menuju kamar mandi.

Merri berusaha agar airmatanya tidak terus jatuh,”Aku harus kuat, aku tidak terima perlakuan Dante. Aku akan membuat perhitungan dengan dokter bajingan!”Bisiknya berusaha menghilangkan suara desahan dan erangan  penuh kenikmatan. Fakta yang diterimanya, kepercayaan yang diberikan kepada Dante telah meruntuhkan imagenya terhadap orang yang sangat dicintainya sepenuh hati sampai dia mengorbankan segala-galanya termasuk  keperawanannya.

Mungkin mereka sering melakukannya,bercumbu dan bercinta  di ranjang yang aku dan Dante melakukannya? batin Merri.

“Brengsek, bajingan!”Umpat Merri, ditatap mereka yang duduk di ruang tunggu bandara.

Sadar, Merri menutup mulutnya, menundukkan wajahnya berusaha menyembunyikan wajahnya. Dadanya terasa sesak menahan sakit hati yang luar biasa. Ponselnya berdering, dilihatnya log panggilan,tersenyum sinis lalu mengangkatnya.

“Kamu dimana?” terdengar suara dokter Dante gelisah.

“Kamu masih mencintaiku?”tanya Merri dengan suara lirih.

“Merri,…”

“Jika kau masih mencintaiku, aku akan melamarmu. Sekarang aku melamarmu dan kita menikah.”

“Kamu di mana?”

“Bandara.”

“Aku ke sana!”

“Tidak perlu, aku akan naik ke pesawat. Kalau kamu mau menikah denganku, datang ke Surabaya. Dengar! Besok saya tunggu di rumah orangtuaku!” Ujar Merri langsung menutup telepon menuju ke pesawat.

****

Pesawat mendarat dengan selamat di bandara Juanda, Surabaya. Tidak dengan Merri , sakit hati dikhianati dokter Dante tidak menyelamatkan  hatinya, hatinya terluka, dibohongi, dikhianati dan diselingkuhi .

“Aku menabur cintaku, kepercayaanku dan kehormatanku pada bajingan yang mengaku dokter ahli bedah.”Umpatnya dalam hati lalu keluar bandara.

Keluar dari bandara  Merri  melihat Stella menjemputnya.Ponselnya berdering dengan log panggilan, dokter Dante tidak digubrisnya.

“Mengapa kamu ke Semarang pergi pulang?Ada masalah dengan..”

“Jangan sebut namanya! Aku nggak mau namanya disebut, jijik , mau muntah aku kalau mendengar nama itu.”

Stella mengangguk,”Aku rental mobil, kita jalan-jalan dulu sebelum kamu balik ke rumah?”

“No! Jalan-jalannya boleh, tapi tidak ke rumahku. Aku ke tempat kostmu saja!”

“Ok!”

Mereka berduapun meninggalkan  ruang kedatangan bandara. Sepanjang perjalanan  menuju parkiran Merri hanya diam, Stella tahu  ada masalah Merri dengan dokter Dante.

Merekapun keluar dari area bandara , sepanjang perjalanan Merri tidak mengatakan sepatah katapun, Stella membiarkan Merri larut dalam kesedihannya.

“Ella, hatiku hancur.Kepercayaan yang aku bangun dan pertahankan ternyata dikhianati .Dimana letak kekuranganku  sampai Dante mencari wanita lain? Tak cukupkah cinta dan pengorbanan yang kuberikan?Apakah alasan Dante sampai mengkhianati aku? Pantas dia menunda melamarku , ada wanita lain di hidupnya.”Lirih Merri sambil menangis.

Stella  memberhentikan mobil yang dikemudikannya ke pinggir jalan.

“Mer. Menangislah, mengumpatlah, kalau perlu kamu menjerit agar beban di hatimu berkurang, memang tidak akan menyelesaikan sekurangnya akan mengurangi beban hatimu. “ Ujar Stella lalu memasang headset membiarkan Merri mengeluarkan segala bebannya.

“Aku dibodohi dengan segala macam alasan, sibuk operasi pasien, sibuk ikut symposium, sibuk ini dan itu. Aku seperti orang bodoh percaya saja. Aku selalu percaya dan bangga akan prestasi yang diperolehnya, ternyata yang aku percaya dan banggakan bajingan.Brengsek!” Teriak Merri lalu menangis tersedu-sedu.

Stella menatap temannya yang baru setahun dikenalnya .Mereka sama-sama desainer yang direkrut pak Marco untuk acara peluncuran gaun pengantin di tahun 2025, pertemanan yang rasanya seperti  telah lama bersahabat.Mereka tiga wanita lajang yang terobsesi menjadi perancang busana , sebentar lagi akan berpisah karena kontrak setahun  segera berakhir.

Setelah meluapkan semua kekesalan dan kemarahannya dengan menangis, mengumpat dan berteriak, Merri  terlihat tenang.

“Sudah tenang, kita lanjut?” Tanya Stella.

“Hem,  kita jalan-jalan.Aku pengen makan yang pedas-pedas. Kita makan mie setan agar kedua setan yang masih terbayang  keganasannya di mataku lenyap. ” Seru Merri disambut Stella dengan tertawa .

Stella menghidupkan mobil, “Kita jalan saja, aku ingin menghempaskan setan Dante mengkhianatiku dan setan betina yang liarnya minta ampun . Aku tidak mau terlihat kalah karena dikhianati. Aku  tidak bisa menerima pengkhianatan Dante padaku akan kutunjukkan meskipun aku dikhianati aku  masih mencintainya.”

“Mungkin pikiranmu lagi kacau, kalau pikiranmu sudah tenang baru kamu bisa ambil keputusan.” Ujar Stella.

“Aku sudah ambil keputusan, meskipun menurutku keputusanku tidak tepat di saat waktu yang tidak tepat karena emosi . Aku   telah melamarnya  dan mengajak menikah. “

“Apa? Kau dikhianati malah melamarnya dan minta dinikahin?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 129. TUHAN, JANGAN AMBIL NYAWA KU

    Sinar matahari menerobos masuk melalu celah jendela, menyinari kamar motel tempat Dragnar dan Merri tidur. Kamar masih setengah gelap. Merri mencoba membuka matanya yang terasa berat karena semalaman Dragnar Dragnar marathon memacunya membuat Merri blingsatan di bawah tubuhnya. Dragnar seolah takut tidak bisa menikmati tubuh Merri, tidak dapat memainkan benda kesayangannya yang tidak pernah lepas dari bibirnya dan jemarinya. Merri ketakutan jika Dragnar tiba-tiba sakit kepala, kejang dan muntah-muntah, anehnya ketakutannya tidak terbukti. Selama mereka berdua di kamar, Dragnar terlihat normal, tidak terlihat ia kesakitan malah terlihat bersemangat terus memuji Merri jika mereka sedang foreplay. “Kamu cantik, tubuhmu canduku,”gumam Dragnar pelan , namun cukup membuat Merri tersenyum. “Senyummu sejak dulu selalu memikat hatiku,”bisik Dragnar mencium bibir Merri kemudian melumatnya, memainkan lidah Merri dengan lidahnya. “Aku rasanya tidak ingin mati. Aku mau negosiasi dengan

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 128. MIMPI DAN HARAPAN

    Merri berbaring manja di atas tubuh Dragnar, tubuh mereka saling melekat tanpa jarak,melekat bagai magnit, mata saling menatap , jemari saling membelai sekali-kali bibir mereka tautkan, komunikasi tanpa kata hanya mata, bibir dan jemari yang beraktivitas.Kira-kira lima belas menit mereka lakukan setelah nikmat di bawah pamit .Merri menatap pria yang masih menatapnya penuh cinta,“Yang.. apakah yang tadi memuaskanmu?”Tanya Merri kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Dragnar,”Apakah aku terlihat seperti wanita jalang yang haus sentuhan?”Tanya Merri lagi.Merri teringat baaimana ia menggeliat, berperan seperti wanita liar yang dominan dalam hubungan intim mereka tadi. Tidak ada respons dari Dragnar, tubuhnya meraih tubuh Merri yang berbaring manja di atas tubuhnya,perlahan dibaringkan Merri di sampingnya kemudian sebagian tubuh Dragnar terparkir di atas tubuh Merri.Dragnar menatap wanita yang sangat dicintainya.“Kau …mmm… puas?”tanya Dragnar dengan tatapan sayu berselubung was-was.“H

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 127. KASMARAN

    Sambil menemani Dragnar yang terus-menerus menghisap , Merri meraih ponselnya mengirim pesan ke mama Anna, 'Ma, aku sibuk mengatasi baby ku yang rewel. Jangan ketuk pintu dulu." Ibu Anna tersenyum membaca pesan Merri, membalasnya dengan emoji senyum. "Mer..." "Ada apa sayang ku? "tanya Merri manja, kemudian menggelinjang geli ketika Dragnar menghisap kemudian memainkan kesayangan nya. Merri menatap Dragnar yang sibuk dengan fantasinya,"Sayang simpan buat baby El." "Aku sudah lama tidak mendengar panggilan mesra mu."bisik Dragnar. "Hummm... Sayang cukup dulu ya, jangan terlalu capek. Simpan tenaga mu untuk nanti. " ujar Merri merasakan napas Dragnar tersengal –sengal di payudara nya. Dengan sedikit paksa Merri menarik tubuhnya ditatap dragnar dengan tatapan sayu. “Sayang, istirahatlah. Jangan terlalu capek. Aku juga akan kerja.” “Kerja?” “Aku dipercayakan Ivanka mengelola motel ini, hampir sebulan aku tidak fokus melayani motel. “Karena aku?” “Iya, motel itu penghidupanku dan

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 126. PULANG KE RUMAH.

    Keheningan berselimutkan ketegangan terasa di kamar perawatan Dragnar. Kedua orangtua menatap Dragnar. “Mas…” “No. Mereka harus minta maaf pada kamu karena mereka kamu menderita lahir dan batin.” “Mas, sudahlah meminta maaf itu tidak bisa dipaksakan…” Terdengar pintu diketuk, Merri akan beranjak ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka, dokter Prabu bersama para medis masuk. “Selamat pagi pak Dragnar. Wah.. sudah terlihat stabil kesehatannya.” Kemudian menoleh , menatap pak Baron,”Ternyata pak Baron ada juga di sini. Kemarin mantu bapak ke tempat praktek saya katanya suaminya sudah bosan di rumah sakit, kangen sama anaknya yang sudah lama tidak bertemu.” “Apakah suami saya bisa pulang untuk beberapa hari?”Tanya Merri. “Hum.. tiga hari saja, tidak boleh lebih. Sesudah itu perlu pemeriksaan yang lebih intensif sebelum dilakukan operasi.” “Terima kasih dok.Selama di rumah saya akan merawatnya dengan baik sesuai petunjuk dokter.” “Apakah perlu peralatan medis ketika nak Dragnar boleh

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 125." MINTA MAAF PADA MERRI"

    "Ibu, sulit bagi saya mengijinkan pak Dragnar pulang, dikhawatirkan sakitnya kambuh, terutama kejang -kejang. perlu di tangani segera. Penyebarannya sangat cepat dan sudah menyerang jaringan otak terdekat.Dari MRI kami menemukan lokasi dan ukuran Gliobastoma Multiforme karenanya pak Dragnar akan ditangani juga oleh dokter bedah saraf.”Merri tertunduk lesu,”Dok, kami punya bayi. Suami saya .. kangen melihat anaknya. Apakah bisa .. sehari…mmm.. tiga hari di rumah. Siapa tahu dengan melihat kelucuan anaknya bisa menjadi obat penghibur baginya.Rumah sakit melarang bayi dibawa sampai ke kamar pasien.”Dokter Prabu menatap wanita yang terlihat tak berdaya di hadapannya, pasrah mendengar perkataannya.Dokter Prabu kemudian menahan napas, menelan ludahnya. Ia sulit memenuhi permintaan wanita, istri pasien yang sedang dirawatnya, tapi karena kerinduan suaminya ingin melihat bayi mereka yang tentunya sedang lucu-lucunya, serta mengingat sebentar lagi pasien akan menjalani operasi yang sulit, d

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 124. REKONSILIASI BERHASIL

    Merri mematung dalam duduknya, bibirnya terkatup rapat seolah-olah ingin menjaga agar jangan mengeluarkan lagi kata-kata tanpa dipikirkan lebih dahulu.Merri tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakannya agar misinya untuk rekonsiliasi bisa terwujud. “Nak Dragnar sudah lama menderita sakit kepala, sering mual dan muntah-muntah. Beberapa kali daddy sarankan ia ke dokter tapi ia selalu menolak, katanya masuk angin,”Dad, aku masuk angin perlu obat untuk tolak angin atau dikerok. Anehnya setelah minum dan dikerok mbok Minah dia langsung sehat.” “Katanya sejak kuliah di London dia sering sakit kepala .Kembali ke Indonesia, sakit kepalanya semakin parah malah disertai mual dan muntah-muntah.Mas kira asam lambungnya naik, kata dokter sih bukan asam lambung. Setelah dilakukan medical check dan foto di kepalanya, ada tumor kecil di kepalanya, dokter sarankan dioperasi, tapi mas Dragnar menolak.” “Anakku Dragnar tidak ingin menyusahkan kami. Ia menanggung sakitnya sendiri .” “Maaf

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status