Share

Bab 9

Saat aku sedang menangis, tiba-tiba ada tangan yang menoel lenganku, aku pun terperanjat kaget, lalu cepat-cepat menoleh, tanpa kuhiraukan lagi wajah yang sudah amburadul.

"Nih, tissue. ingusnya udah banyak tuh, sayang jilbabnya pasti kotor," seorang lelaki menawarkanku sebungkus tissue. Aku mengenalnya, dia salah satu staf di supermarket tempatku bekerja, yang terkenal dingin dengan perempuan.

"Mas Rian?" ucapku terkejut, lalu dia hanya tersenyum kecut.

"Iya kenapa? kaget ada aku disini?" dia malah bertanya balik, dan meletakkan tissue di tanganku.

"Kok, Mas Rian ada disini? kenapa belum pulang? bukannya Mas Rian shift pagi ya?" tanyaku lagi dan belum menjawab pertanyaannya yang tadi. Karena kami satu toko, maka kami sering bertemu tapi tak pernah menyapa, karena memang dia lelaki yang sangat dingin pada perempuan.

Mas Rian berbicara hanya pada saat Briefing toko saja atau berbicara jika ada perlu pada karyawan-karyawan yang berada di supermarket tersebut.

"Iya, saya nungguin kamu pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status