Share

Bab 10

Ternyata lelah juga terus berbohong. Ingin rasanya mengakhiri, tapi membayangkan perpisahan dengan Mas Arfan, mengurungkan niatku untuk jujur. 

Aku belum siap kehilangan pria ini. Pria yang sudah memberikan warna baru dalam hidupku.

"Mas, sudah sore. Kita pulang, yuk!" 

"Pulang? Jadi, kita tidak jadi ke kebun ayah?" 

"Lain kali saja, ya? Takutnya orang rumah pada khawatir karena kita perginya lama," ujarku lagi. 

Inginnya aku, kita bisa menginap di sini. Tapi sepertinya akan repot jika semua orang rumah harus bersandiwara sepertiku. Aku tidak ingin menyeret kedua orang tuaku dalam kebohongan yang telah aku ciptakan. 

"Yasudah, ayo kita temui ibu dan ayah untuk berpamitan." 

Aku menuntun tangan Mas Arfan, membawanya berjalan menemui kedua orang tuaku yang tengah menikmati acara televisi. 

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status