Share

Bab 28

"Mas Arfan suamiku .... Maafkan aku. Selama menjadi istrimu, banyak sekali dosa yang aku perbuat padamu. Tidak ada kata selain maaf yang sebesar-besarnya. Dan ... Mas, harus tahu. Kalau aku, sangatlah menyayangi Mas Arfan. Sangat, sangat, sangat," ujarku dengan air mata yang terus keluar.

Mendengar suaraku yang bergetar, Mas Arfan langsung memiringkan tubuhnya dan memelukku. Meraba wajahku yang basah.

"Tari, kenapa harus menangis? Kita buat rekaman buat seru-seruan, 'kan? Kenapa kamu jadi begini?"

Mas Arfan mengusap pipiku. Aku langsung mematikan ponsel, lalu memeluk tubuh suamiku. Aku kembali tersedu di dada Mas Arfan.

"Mentari."

"Maaf, Mas. Maafkan aku," ucapku di sela isak tangisku.

"Kamu tidak punya salah. Jangan begini, aku bingung jadinya. Apa yang harus aku lakukan?"

"Maafkan aku. Cukup dengan memaafkan aku, Mas." Aku masih terus mengulangi kata itu.

Mas Arfan mengusap punggungku seraya terus mengecup pucuk kepalaku.

"Aku memaafkanku. Sebesar apa pun dosamu, aku sudah mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status