Share

Bab 36

“Isna!” ujarku seraya berdiri.

Keterkejutan pun terlihat dari wajah Mas Arfan dan Lisa. Suamiku sampai memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan dari Isna.

“Apa-apaan kamu ini?” ujar Mas Arfan menatap adikku dengan tajam.

“Mas Arfan yang apa-apaan! Seenaknya saja mau nikah lagi! Dasar pria tidak tahu terima kasih!” semprot Isna dengan begitu murka.

Aku menarik tangan Isna agar menjauh dari suamiku. Adikku itu bukan hanya marah kepada Mas Arfan, tapi juga kepada Lisa. Wanita itu hampir saja terkena amuk Isna kalau saja aku tidak menarik tangannya.

“Is, kamu salah paham,” tuturku.

“Salah paham bagaimana, Kak? Wanita itu jelas-jelas mengaku sebagai calon istri Mas Arfan. Kok, Kakak malah diam saja, sih? Mana, Kakakku yang selalu berani?” ujar Isna bersungut-sungut.

Entah harus mulai dari mana aku menjelaskan kepada Isna. Rasanya sulit untuk aku menenangkan amarah adikku ini. Sudah aku coba untuk menenangkan dia, tapi gagal. Isna semakin brutal dan sampai mengambil gelas berisikan ai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status