Share

Bab 37

“Kak Tari.”

Usapan lembut dan suara merdu membuatku membuka mata dengan perlahan. Samar kulihat wajah adikku berada tepat di atasku.

Semakin aku membuka mata, semakin jelas pula siapa dia. Dan ternyata, memang benar dialah adikku, Isna.

“Masih pusing?” tanyanya mengusap keningku.

Aku menggeleng pelan. Kulihat sekeliling ruangan yang tidak asing bagiku. Namun, ini bukanlah kamarku di rumah Mas Arfan.

Kutajamkan penglihatan seraya mengingat-ingat ruangan ini. Kemudian mataku melebar saat aku sadar jika ini adalah kamarku di rumah Mama.

“Isna, kenapa Kakak ada di sini?” tanyaku kaget.

“Emm ....”

“Jawab, Is! Siapa yang membawaku ke sini?” tanyaku lagi.

Gadis dengan wajah yang mirip dengan Mama itu, memegangi tanganku yang ternyata terpasang jarum infus.

“Kami yang membawa Kakak pulang. Aku, Mama dan juga Papa.”

“Kok, bisa? Terus, Mas Arfan gimana?”

“Kak, plis jangan pikirkan dia. Mas Arfan pun tidak sama sekali memikirkan Kakak. Jangankan untuk peduli, Kakak pingsan di rumahnya pun, dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status