Share

TOLONG, CINTAI AKU LAGI
TOLONG, CINTAI AKU LAGI
Author: Avaya0627

1. MENYANGKAL

Joel mencoba untuk tetap bekerja dengan profesional meskipun penyesalan begitu menjalar di hatinya.  Dia merasa hatinya kosong tetapi di masih mengabaikannya.  Hari lepas hari, dan sudah seminggu Joel mencoba untuk beradaptasi namun dia tidak bisa menerima kenyataan ini.

Untuk mengusir semua penyesalan itu, Joel mampir di bar dan memesan minuman.  Satu gelas, dua gelas, minuman itu belum cukup untuk membuatnya melupakan masalahnya.  Akhirnya dia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika tangannya terus menuang minuman alkohol ke dalam gelas.

Joel mabuk, dan dia mulai meracau.  Bartender yang ada di sana mencoba untuk membantu, dan di waktu yang sama Georgina menghubungi ponsel Joel.

“Teman Anda mabuk berat.  Saya yakin dia tidak bisa pulang sendirian,” ucap bartender.

Georgina bergegas mengganti piyamanya menjadi kaos dan celana panjang.  Dia mengambil kunci mobilnya dan dia pergi meninggalkan rumahnya.

Sesampainya di bar, Georgina memapah Joel yang lebih tinggi darinya ke mobil.  Georgina membiarkan Joel meracau, dan dia menaikkan kecepatan mobilnya. 

Huek!

Joel muntah tepat di bawah jok mobil.  Georgina merasa dia tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan karena bau alkohol dan muntah begitu menusuk hidungnya.  Akhirnya dia mencari hotel yang paling dekat dari sana.

“Saya minta jasa pembersih mobil,” pinta Georgina ketika dia berdiri sambil memapah Joel di depan resepsionis.

“Baik, Nona.”

Seorang staff hotel membantu Gina untuk membawa Joel ke dalam kamar.  Sesampainya di sana, staff itu pergi dan Gina melepaskan pakaian Joel.  Dia hanya menyisakan celana boxer saja yang menempel di tubuh pria itu.  Gina hendak pergi dari ranjang, tetapi tangannya ditangkap oleh Joel.

“Jangan pergi! Aku membutuhkanmu.”

Georgina berbalik dan tanpa dia duga Joel menciumnya dengan kasar.  Berpikir jika Joel adalah tunangannya, akhirnya Georgina mau melayani hasrat Joel yang berkobar.

***

 Georgina sangat terkejut ketika terbangun dan dia melihat seorang pria yang sangat dikenalnya tidur dengan sangat nyenyak di sampingnya.  Georgina menyingkap selimut, dia semakin terkejut saat menemukan tubuh telanjangnya.

 "Apa yang terjadi?" gumam Georgina.  Meskipun dia wanita berusia dua puluh enam tahun, dan dia tinggal di negara yang memperbolehkan hubungan intim sebelum menikah, tetapi Georgina masih perawan.  Bukan tanpa alasan dia menjaga mahkotanya.  Sejak kecil hatinya sudah terpaku pada seseorang dan dia hanya ingin memberikan tubuhnya pada pria tersebut.

 "Apakah kami benar-benar melakukannya?" Gina memutar ulang rekaman di kepalanya tentang kejadian tadi malam.

 "Ya, Tuhan! Kami benar-benar melakukannya." Georgina menganga dan dia menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

 "Sekarang aku sudah menjadi miliknya.  Aku yakin dia pasti akan menikahiku." Tidak ada penyesalan ketika dia menyerahkan tubuhnya pada pria impiannya.

 Georgina melihat ke samping, dia tersenyum melihat wajah damai pria yang sedang terlelap.  "Aku tidak menyangka kalau kita akan melakukannya, Joel.  Aku sangat mencintaimu, dan sampai kapan pun akan tetap seperti itu."

 Georgina memutuskan mandi meskipun dia merasakan nyeri di bagian kewanitaannya.  Tepat ketika dia keluar dari kamar mandi, dia melihat Joel bangun dengan ekspresi bingung.  Georgina sumringah dan dengan hati senang dia menghampiri Joel.  “Kamu sudah bangun?” Matanya berbinar ketika bertanya.

 “Apa yang terjadi? Kenapa kita ada di kamar hotel?” Tatapan Joel berbanding terbalik dengan binar kebahagiaan yang ada di mata Georgina.  

 “Tadi malam kamu muntah di mobil dan aku mencari hotel paling dekat dengan bar.  Akhirnya kita bermalam di sini, dan kita—”

 “Stop!” Joel menghentikan Georgina dan dia memaksa pikirannya untuk mengingat kembali kejadian tadi malam.  Tetapi sialnya, dia hanya mengingat dengan samar.  Tadi malam dia hanya memikirkan Chesa saja dan dia berpikir jika Gina adalah Chesa.

 “Aku tidak mungkin melakukan itu denganmu, Gina! Jangan berbohong!”

 Hanya dalam satu detik senyuman dan binar kebahagiaan di mata Georgina menghilang.  Joel menuduhnya berbohong padahal tidak ada yang salah jika mereka melakukan hubungan badan.  Mereka telah dijodohkan sejak lama dan jika mereka menemukan waktu yang tepat, mereka pasti akan melangsungkan pernikahan.

 “Kamu menuduhku berbohong?” Gina masih mencoba untuk menetralisir kekecewaannya dengan pikiran positif.  Mungkin saja Joel terlalu terkejut dan dia tidak bisa berpikir dengan baik.

 “Tentu saja kamu berbohong!  Sejak dulu kamu yang menginginkan perjodohan ini.  Kamu lupa kalau perjanjian kita sewaktu kecil hanya permainan anak-anak.   Kamu menganggapnya serius dan sekarang kamu berpikir jika aku benar-benar adalah tunanganmu.”

 “Jo, kenapa kamu mengatakan ini setelah kita melakukannya tadi malam? Kamu berjanji akan selalu menjagaku dan menyayangiku.  Kenapa kamu menyakitiku, Jo?”

 “Aku tidak mungkin melakukannya denganmu, Gina! Aku tidak pernah mencintaimu. Kamu pasti sengaja melakukannya di saat aku sedang mabuk.”

 Georgina benar-benar tidak bisa menahan kekecewaannya lagi.  Tangannya bergerak dan dia menampar wajah Joel.  “Hanya karena wanita itu kamu tega mengatakan semua itu padaku.  Kau sangat jahat, Joel.  Aku sangat kecewa padamu.”  Gina melepaskan handuk di kepalanya, memakai pakaiannya, dan dia menyisir rambutnya yang basah.  Tanpa mengatakan apa-apa lagi dia pergi meninggalkan kamar hotel tersebut.

 Sementara Joel, dia sedang memikirkan kejadian tadi malam.  Dia merutuki dirinya sendiri karena kelalaiannya.   Dia memang menyayangi Georgina, tetapi ketika orangtuanya memilih Gina sebagai calon istrinya dia mulai protes.  Sejak kecil hidupnya serba diatur dan dia muak ketika pasangan hidupnya pun diatur oleh orangtuanya.  Itu sebabnya dia selalu menolak ketika orangtuanya membahas tentang tanggal pertunangannya dengan Georgina.

 “Bagaimana mungkin kami bisa menikah? Aku dan Gina sudah bersama sejak kecil.  Kami berteman baik dan rasanya tidak mungkin jika kami harus menikah.  Kenapa orangtuaku selalu mengatur hidupku? Apa aku tidak berhak untuk menentukan cintaku?

 ***

Georgina menangis sesenggukan di kamarnya.  Dia pikir, setelah mereka bercinta maka semua akan baik-baik saja. Tetapi ternyata Joel tidak mengindahkah apa yang telah mereka lakukan, pria itu justru menuduhnya sebagai pembohong.

Sakit hati menyerang Georgina tetapi dia telah memberikan sesuatu yang dia jaga selama ini kepada Joel.  Georgina tidak akan menyerah dengan mudah.  Dia harus mendapatkan haknya dan satu-satunya pria yang dia inginkan menjadi suaminya hanya Joel.

Georgina menyeka air matanya, dan dia beranjak dari ranjang.  Dia duduk di kursi, menghadap cermin sambil memikirkan langkah apa yang harus dia ambil setelah ini.  Georgina mengambil kapas dan cairan pembersih, lalu dia menyeka riasan wajahnya. 

“Tidak apa-apa.  Joel hanya shock saja karena kejadian tadi malam.  Dia tidak mungkin mengecewakanku.  Sejak kecil dia selalu melakukan yang terbaik untukku.  Aku akan menunggu sampai hatinya benar-benar tenang, setelah itu kami akan berbicara lagi.” Georgina menyemangati diri sendiri, menyangkal jika Joel tidak pernah mencintainya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status