Share

Bab 19 : Becak Harapan

Trio Terax mendatangi rumah Awan, dan ketika sampai di depan, mereka terlihat ragu untuk masuk. Wajah mereka mencerminkan kekhawatiran dan ketidakteguhan, terutama Okto yang merupakan tetangga Awan. Meskipun ragu, Okto mengambil inisiatif untuk mengetuk pintu.

"Selamat siang, Bu Asri. Assalamualaikum," sapa Okto.

"Waalaikum salam. Siapa ya?" tanya Bu Asri.

"Saya Okto, Bu," jawab Okto.

"Oh, Okto. Silahkan masuk, Nak," sahut Bu Asri sambil membuka pintu.

Ketika pintu terbuka, terlihat seorang wanita paruh baya dengan penampilan sederhana. Namun memancarkan keanggunan dan kecantikan khas perempuan Jawa. Bu Asri bertanya apa yang mereka butuhkan, sambil mengundang mereka untuk duduk.

Trenggono memberikan oleh-oleh dari teman-teman Awan, "Maaf, Bu. Kami ada sedikit rezeki untuk Ibu."

Ibu Asri bertanya, "Kenapa kalian repot-repot?"

Trenggono menjawab, "Tidak apa-apa, Bu. Ini titipan dari teman-teman Awan."

Endi bertanya lebih lanjut, "Maaf, Bu. Kami ingin mengetahui keadaan Ibu dan Bapak. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status