The Kim's. Itulah sebutan yang melekat dalam garis keturunan keluarga besar Sara. Jika ada orang yang mengatakan nama itu, kebanyakan orang akan berpikir. 'Ah, mereka keturunan yang memiliki wajah tidak wajar itu.' Kurang lebih seperti itu.
Hanya lewat desas-desus dan gosip dari mulut ke mulut, Ethan hanya tahu sebatas itu, Ethan tidak pernah melihatnya secara langsung. Tetapi, jika melihat bagaimana Kim Jisang juga kedua anaknya, dan juga jangan lupakan si idol Kim Taekyung yang katanya sepupu dari Sara. Mereka memang memiliki semua kriteria yang orang-orang sebutkan. Sepertinya Ethan harus mengakui semua yang dikatakan orang-orang.
Terutama setelah Ethan melihat dengan kedua mata kepalanya sendiri, siapa dan bagaimana itu The Kim's.
Keluarga Sara memanggil Ethan, memintanya untuk datang ke dalam sebuah makan malam keluarga Kim. Semua anggota keluarga Kim datang, berkumpul di rumah nenek SaraㅡKim Dain. Anggota tertua The Kim's.
Namun, ada satu orang yang tidak Ethan temukan keberadaannya. Kim Jooin, sejak aksi baku hantam beberapa waktu lalu, Ethan tidak sekalipun bertemu dengan kakak dari Sara tersebut. Bahkan hari ini, Jooin tidak menampakkan dirinya. Meski Ethan akui itu lebih baik, takut-takut Jooin belum puas merusak paras tampannya, dan memukulinya lagi.
Jisang bilang, Jooin tidak bisa hadir dengan alasan tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Whatever, Ethan sangat-sangat tidak perduli, justru lebih baik lelaki Kim itu tidak datang apapun alasannya, peduli setan.
Kim Jisang tidak henti-hentinya tersenyum bangga, mengenalkan setiap anggota keluarganya pada Ethan. Dapat Ethan lihat sorot kemenangan dan mengejek ketika Jisang menatap saudara-saudarinya. Seolah mengatakan pada semua orang, jika ia telah mengalahkan mereka.
"Ini Kim Dahee, dia adik bungsuku. Kau tahu dia, dia adalah ketua Mahkamah Agung negara ini. Dan ini," Jisang menunjuk seorang lelaki muda yang duduk di sebelah Dahee. "Dia Kim Minjoon, putra pertama Dahee." Sontak Minjoon tersenyum ramah saat namanya di sebut, menunduk singkat pada Ethan.
"Selamat datang di keluarga kami Hyung."
Kim Dahee, anggota keluarga Kim yang terkenal karena sebagian besar keluarganya bergelut di bidang hukum. Kim Dahee, beserta suaminya dan salah satu puteranya Kim Minjoon yang seorang Jaksa.
Lalu ada Kim Taehwan, mungkin semua orang mengenalnya sebagai ayah dari Kim Taekyung si idol ternama. Tetapi, bukan hanya karena dia ayah dari Taekyung, Kim Taehwan itu seorang politikus ternama yang bahkan namanya selalu hadir di setiap pemberitaan. Berbeda dengan anggota keluarga Kim lainnya, Taekyung justru melenceng jauh dari tradisi The Kim's yang hampir semua anak mengikuti jejak orang tuanya.
Baiklah, keluarga ini memang tidak main-main.
Ethan akui, keluarga Sara terbilang ramah, bahkan mereka menyambutnya dengan sangat baik. Namun jika di lihat lebih dekat lagi, Ethan tahu, semua itu hanyalah kedok belaka. Di balik senyuman mereka, ketika mereka mengatakan rasa bahagia mereka ketika mendengar Sara yang tengah mengandung, dan akan melahirkan cicit pertama di keluarga besar Kim. Mereka mencibir, iri, tidak peduli.
Pantas saja, sejak Sara datang dan menginjakkan kedua kakinya di kediaman Kim Dain, Sara tidak mengatakan apapun. Hanya bungkam tanpa minat, fokus pada makanannya. Ethan tidak mengerti, apakah sebuah keluarga memang seperti ini. Saling tersenyum hangat, namun di balik itu semua saling menjatuhkan dan mencaci. Ethan tidak pernah tahu apa arti keluarga, karena Ethan tidak pernah memiliki ikatan itu.
"Ada apa dengan rambutmu Kim Sara?" Suara Dain tiba-tiba memecah keheningan di meja makan malam itu.
Sara terdiam untuk beberapa saat, mendadak kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Suara milik Dain yang terdengar dingin dan datar, bagai sebuah peringatan untuk Sara.
"Apa kau berniat merusak hari pernikahanmu dengan penampilanmu itu?" Lanjut Dain tanpa melirik Sara barang seinci pun, masih terlihat fokus pada hidangan di atas piringnya.
Semua orang bungkam, tidak ada yang berani membuka suaranya. Bahkan Ethan sendiri pun, hanya mampu menyeringai samar. Setidaknya, meski Kim Dain terlihat jauh dari kata ramah dan baik. Nenek Sara ini satu pemikiran dengan Ethan, sangat menyukai Kim Sara yang terpojok dan terbungkam tidak berkutik.
"Jangan berulah, kau harus tahu batasan. Kau harus sadar, siapa dirimu." Dain mendongak, menatap Sara singkat. Lalu menoleh pada Jisang, "Kau seharusnya lebih becus dalam membesarkan anak-anak."
Begitulah malam itu berlalu, dengan ketegangan yang mendadak menyelimuti semua orang terutama Sara. Ethan tidak peduli sama sekali, entah itu The Kim's yang selama ini sangat di elu-elukan oleh semua orang karena keramahan, kesuksesan dan paras mereka. Namun pada kenyataannya The Kim's hanyalah sebuah keluarga yang jauh dari kata harmonis dan hanya berisikan orang-orang yang mencoba saling menjatuhkan.
Ya, Ethan benar-benar tidak peduli. Poin pentingnya adalah, mereka menerima Ethan dan bahkan sangat setuju atas pernikahannya dengan Sara. Hanya itu tujuan Ethan, membuat Sara berada dalam kendalinya, tidak bisa untuk sekedar menolak. Seperti yang telah ia katakan, Sara tidak bisa melakukan apapun selain menerimanya. Mengikuti permainannya.
...
"Kau cukup berani juga." Suara berat itu mengusik Sara, yang tengah berdiri termenung di balkon kediaman sang nenek, tengah menunggu Ethan yang katanya harus mengangkat panggilan penting dan pamit sebentar.
Taekyung menyejajarkan tubuhnya dengan Sara, irisnya mengikuti ke mana Sara memandang, sampai-sampai tidak meliriknya sedikitpun, menatap pada hamparan taman yang di penuhi bunga mawar di bawah sana. Taman yang di rawat oleh tangan Kim Dain sendiri.
"Bahkan di antara para idol pun, aku jarang menemukan yang mewarnai rambutnya sepertimu. Silver, lain kali aku akan mencobanya. Terlihat sangat bagus," lanjut Taekyung panjang lebar, meski pada akhirnya Sara tidak membalas ocehannya seperti biasa.
Melirik sekilas pada wanita yang berdiri di sampingnya, Taekyung menghela singkat. Tahu apa sebutan Taekyung pada wanita yang usianya hanya berbeda dua bulan dengannya ini?
Saat keduanya berada di sekolah menengah atas dulu, Taekyung selalu memanggilnya mannequin berjalan. Kim Sara yang selalu ramah, anggun dan tersenyum manis pada setiap orang di luar rumah, bukanlah Kim Sara yang selalu Taekyung temui ketika berhadapan dengan anggota keluarganya. Sara akan mendadak jadi gadis pendiam, irit dalam mengeluarkan kosakata, dan dingin.
Kecuali untuk satu orang, Kim Jooin, sang kakak menjadi pengecualian semua itu. Kim Sara akan selalu menjadi dirinya yang tidak pernah ia tunjukkan pada siapapun di hadapan Jooin. Ceria, apa adanya, manja dan banyak bicara.
"Apa aku harus mengajak teman-temanku untuk tampil di pernikahanmu nanti? Teman-temanku juga sepertinya tidak akan keberatan, aku bisaㅡ"
"Jangan," potong Sara cepat. Terlalu cepat, sampai-sampai Taekyung hanya mampu terbungkam mengerjapkan kedua matanya tidak mengerti
"Kenapa?" tanya Taekyung kebingungan, padahal sejak dulu ia dan Sara tidak dekat sama sekali, baru kali ini ia bisa mengobrol santai seperti saat ini.
Keduanya hanya sesekali mengobrol singkat tanpa nada tersirat, itupun jika Taekyung yang selalu menyapa Sara lebih dulu. Baru kali ini ia bisa mengobrol seperti ini setelah sekian lama, Sara yang sibuk dengan dunia bisnisnya, dan Taekyung yang sibuk sebagai seorang idol.
"Hanya.. jangan datang saja, jangan datang."
Setelah mengatakan hal yang terkesan ambigu di benak Taekyung, Sara lalu berbalik melengos pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Meninggalkan tanda tanya besar di kepala Taekyung malam itu.
Taekyung ikut berbalik, dan ia pun menemukan sosok Ethan sudah berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri, menunggu Sara datang ke arahnya, meski pada akhirnya Sara hanya melewati Ethan begitu saja.
Seulas seringai samar terukir di bibir Ethan, melirik sekilas pada Taekyung singkat sebelum kemudian mengikuti langkah Sara dan meninggalkan kediaman Kim Dain, persetan dengan tatakrama yang seharusnya Ethan berikan pada anggota keluarga Sara. Entah itu Kim Taekyung maupun Kim Dain, mereka semua sama saja. Penuh kebohongan.
[]
'Kenangan beracun yang ada di hatiku, terus tumbuh dan semakin dalam. Mendorongku lebihjauh,menyudutkanku, termasuk menyalahkan diri.'[EXO - Trauma]...Tahu apa arti Kim Sara untuk Jooin?Jooin selalau menganggap Sara adalah separuh dirinya. Ketika Sara sakit, maka Jooin akan menjadi satu-satunya yang kesakitan menyaksikan hal itu. Ketika Sara menangis karena segala tuntutan keluarganya sendiri, Jooin akan menjadi satu-satunya orang yang bersedih untuk Sara. Ketika Sara senang, Jooin akan menjadi yang paling bahagia melihat ada tawa di bibir kecil Sara. Dan ketika semua orang menentang keinginan Sara, Jooin akan menjadi satu-satunya yang mendukung Sara dalam keadaan apapun.Jadi saat Jooin mengetahui apa yang terjadi pada Sara saat ini, Jooin hancur sehancur-hancurnya. Sebagian dirinya meradang, membayangkan selama ini Sara kesulitan tanpa dirinya, mengetahui Sara menutupi kenyataan mengerikan itu da
Seumur hidup, Jooin belum pernah merasakan dirinya sepanik pagi ini. Ketika ia menemukan unit apartement milik Sara kosong tidak berpenghuni, lengkap dengan barang-barangnya yang sudah raib hilang entah kemana.Beberapa saat lalu saat Jooin baru saja sampai di Korea dan kembali ke rumah orang tuanya, Jooin tidak menemukan keberadaan Sara disana mengingat Sara sangat tidak suka berada satu atap bersama kedua orang tuanya. Dan Kini apartemen yang belakangan ini ditinggali Sara pun kosong.Sara berubah, dia tidak seterbuka dulu lagi pada Jooin. Dan Jooin benci kenyataan itu, bukan karena Sara yang tidak memedulikannya lagi, atau kemungkinan Sara tidak membutuhkannya lagi. Tetapi karena itu Sara, Jooin tahu Sara hanya mencoba menanggung segalanya sendiri, menyembunyikan lukanya dari semua orang termasuk Jooin.Ada kalanya Jooin begitu membenci Sara, seperti saat ini, ketika sang adik memilih bungkam seribu bahasa. Enggan membagi rasa sakitnya barang secuilpun. Sara
Pernah pada suatu hari, saat itu Ethan sedang kesal bukan kepalang, pasalnya insvestor asing yang akan melakukan pertemuan denganEthan Corpmendadak membatalkan kedatangannya ke Korea,. Katanya, mereka sudah menemukan rekan bisnis yang lebih sepadan, lebih mengntungkan dan di atas perusahaan milik Ethan.Bullshit.Kejadiannya sekitar pukul empat sore, di sebuah restoran ternama daerah Gangnam, Ethan merasa seperti orang tolol, menanti kedatangan calon penghasil pundi-pundi uang yang akan mengalir ke dompetnya, tetapi bukan keuntungan yang Ethan dapat melainkan kekesalan yang Ethan dapat.Sore itu berakhir dengan Ethan yang terus meneriaki Shian, menumpahkan semua amarahnya pada lelaki yang usianya lima tahun di atas Ethan itu. Mengeluarkan berbagai sumpah serapah, membuat-buat alasan jika investor membatalkan kedatangannya karena jadwal penerbangan mereka di undur, kendati pada kenyataannya pengunduran tersebut di min
‘Bukan salahmu bila kau tersendat di dalam angin, itu aku yang tak dapat kau jadikan pegangan, jadi jangan menyesal.’[Highlight - Butterfly]play the music!...Ada ingatan, sebuah memori lama yang mendadak terlintas di benak Jooin pagi itu, saat telapak tangannya bersentuhan dengan pergelangan Sara yang dingin. Satu ingatan yang baru Jooin sadari selama ini ada di kepalanya, terkubur di dalam sana, terlupakan oleh masa. Mendadak ingatan itu terasa segar, mengalir bagai darah yang bercucuran lewat sebuah sayatan."Kakak, aku memecahkan gucci kesayangan ibu."Suara Sara kecil bergema, terdengar ketakutan dengan bibir bergetar dan kepala menunduk, irisnya menatap marmer rumahnya yang berwarna putih kala itu."Ibu pasti marah jika dia tahu,"katanya lagi, deangan suara sangat pelan berupa bisikan.Jooin yang saat itu baru pulang sekolah, melir
"Aku tidak suka seafood."Malam itu, hari-hari berlalu dan berlalu begitu saja, semuanya berjalan terlalu mulus. Ethan pikir keadaan saat ini terlalu tenang, lebih seperti -tenang sebelum badai.-Ethan merasakan ada yang ganjil.Iris tajam Ethan melirik singkat pada Sara yang duduk di kursi meja makan seberangnya, mencoba menolak tawaran salah satu pelayan yang menyodorkan satu piring seafood dengan seramah mungkin. Membuat si pelayan mengurungkan niatnya dan akhirnya menyimpan piring tersebut jauh dari jangkauan Sara, lalu berlalu pergi setelah merasa pekerjaannya di sana sudah usai.Percaya atau tidak, Kim Sara mungkin adalah sosok wanita anggun, penuh perhitungan dan cerdas di luar sana. Semua itu menggambarkan bagaimana Sara yang begitu lemah lembut dan memesona, tetapi ketika Sara membuka suaranya semua keanggunan yang menempel dalam sosok Sara mendadak buyar.Suaranya tidak selembutattitudeSara yang selalu menjadi
Ethan itu seperti singa liar, berbahaya, mengancam dan sebuah acaman. Ethan sangat tidak menyukai ketika ada yang mencoba mengekang kebebasannya, mempersempit ruang geraknya. Ethan yang lebih suka mendominasi alih-alih di dominasi, tentu tidak suka saat ada orang yang berani mengatur dirinya, juga tatapannya selalu mengintimidasi orang-orang, siapaun itu.Dan semua hal itu sudah melekat dalam diri Ethan sejak dulu, jika saja salah satu diantara semua bagian Ethan ada yang hilang, maka satu-satunya alasan adalahtidak ada.Karena jika itu terjadi, artinya Ethan sudah kehilangan dirinya, itu bukan seperti Ethan Lee.Jadi, bukan hal tabu lagi saat teman satu pergaulan Ethan, yang beberapa saat sebelumnya menemukan Ethan tengah duduk di kursi kebesaran miliknya dengan seorang wanita asing yang duduk di pangkuan lelaki keparat itu.Suara tepuk tangan bergema memecah keheningan di ruangan besar milik Ethan, wanita yang berada di pangkuan Ethan terlo
Seperti rutinitas biasanya, setelah Ethan menjemput Sara dari kantornya Ethan selalu menyempatkan untuk membawa Sara ke salah satu restoran ternama di daerah Gangnam, tempat keduanya sering menghabiskan waktu untuk makan malam;dulu sebelum kebohongan Ethan terungkap. Bedanya dengan kali ini Ethan dan Sara selalu datang siang ataupun sore Hari, karena Ethan bahkan melarang Sara untuk keluar rumah di saat jam sudah menunjukkan pada angka enam. Itu peraturan yang Ethan terapkan di rumahnya.Hanya saja, suasana yang mengelilingi keduanya tidak seperti sebelumnya, diimana dipenuhi obrolan santai dari Sara. Sedang kini hanya ada suara sendok dan garpu yang berdenting beradu dengan piring, Sara yang saat ini lebih acuh, bahkan terlihat tidak memedulikan keberadaan Ethan, hanya Ethan yang sepertinya tidak berubah disini.Lelaki itu masih terlihat seperti biasa, wajah skeptis sambil terkadang memerhatikan Sara dengan terang-terangan, sesekali melontarkan beberapa perta
Jika ditanya bagaimana definisi seorang Ethan Lee di mata Sara, tanpa berpikir panjang Sara akan menjawab dengan yakin. Ethan itu kasar, tidak berperasaan, temperamennya buruk, dan egois tentu saja.Hari ini adalah kali kedua Sara mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari Ethan, Sara juga sudah terbiasa mendapatkan tamparan maupun kekerasan fisik lainnya yang seringkali ayahnya berikan ketika Sara berbuat sesuatu yang menurut ayahnya salah.Berkali-kali Sara mendapatkan tamparan sejak dulu dari ayahnya, dan ini juga bukan pertama kalinya Sara di perlakukan oleh Ethan dengan cukup kasar, Sara bahkan masih ingat dengan jelas pagi di mana Ethan tiba-tiba datang ke apartemenya dengan wajah penuh lebam, lalu memaksanya berhubungan.Tetapi, kali ini entah mengapa Sara tidak merasakan bahwa ia baik-baik saja seperti sebelum-sebelumnya. Bukan karena wajah kirinya yang menjadi merah, ataupun sudut bibirnya yang sedikit terluka.Ethan melakukannya di hadap