Share

Chapter 240

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-05 23:36:16

Bukankah kayu melambangkan pertumbuhan? Jika menolak, ia akan dipatahkan. Jika melawan, ia akan terhimpit.

Namun, Xuan Li tidak menentangnya. Ia memilih untuk menyatu, mengalir bersama kekuatan itu.

Saat tubuhnya selaras dengan energi kayu, akar-akar yang semula membelitnya bukan lagi musuh, mereka kini adalah bagian darinya. Ia tak lagi merasa terkekang, sebaliknya, ia bisa merasakan kehidupan yang mengalir di setiap seratnya.

Xuan Li mengangkat satu tangan. Akar-akar itu bereaksi, menjalar liar, lalu menjulang menjadi pepohonan yang megah.

Wanita tua, berdiri dengan senyum penuh makna.

“Kau telah memahami esensinya,” ucapnya lembut. “Kayu bukan sekadar kekuatan yang tumbuh dan merambat, tetapi juga ketahanan. Tak peduli seberapa dahsyat badai yang menerpa, ia selalu menemukan cara untuk bangkit kembali.”

Dengan satu ketukan tongkatnya ke tanah, hutan ilusi itu perlahan memudar, menghilang seperti embun yang tersapu cahaya mentari.

Xuan Li membuka matanya.

Hal pertama yang ia lihat a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 480

    Api spiritual menari di udara, membentuk pusaran warna biru keunguan yang tak lazim. Aroma pekat dari bahan-bahan langka memenuhi ruangan, menggantikan kegelisahan yang baru saja mereda. Semua mata tertuju ke tungku di depan Xuan Li alias Wu Yu yang duduk tegak dengan tangan menyatu dalam mudra khusus.Tubuhnya seperti patung, tapi setiap gerakan tangannya mengalir seperti seni, menaburkan serbuk kristal dari Tanduk Petir Biru, meneteskan cairan dari Jantung Teratai Es, lalu menyulamnya dengan nyala api dari Roh Api Surgawi. Di balik topengnya, mata Xuan Li memantau setiap respon bahan, mengatur suhu dan rotasi dalam hitungan napas.Saat tungku mendesis halus, dan energi pil mulai terbentuk, desahan kagum terdengar dari berbagai penjuru ruangan."Teknik seperti itu..." bisik seorang tetua dari Sekte Delapan Rembulan, "…hanya diturunkan di antara alkemis dari Paviliun Jiwa Abadi. Wu Yu… benar-benar masih hidup?"Tiga puluh enam napas kemudian, tungku bergetar ringan. Tutupnya terangkat

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 479

    Ketika waktu mencapai puncaknya, saat para tamu mulai menanti pil utama yang akan dilelang, saat suasana di ruangan tegang tapi hening, Xuan Li bertindak.Tangan kanannya bergerak pelan, nyaris tak terlihat. Tapi pada saat yang sama, seluruh formasi dalam ruangan bereaksi. Sebuah pola melingkar muncul di langit-langit, lalu menembakkan sinar kebiruan ke satu titik di kursi penonton.“—?!”Tubuh seorang pria berpakaian biasa tiba-tiba terpaku di tempatnya. Matanya melebar. Sebelum ia sempat menyentuh cincin ruangnya, tubuhnya melayang, ditarik paksa ke tengah ruangan seperti boneka tak berdaya.Tamu-tamu lain tersentak.Dua orang lain menyusul, diseret dari posisi berbeda, satu dari barisan tamu mandiri, satu lagi dari kursi sekte kecil yang duduk jauh di belakang.Ketiganya kini mengambang di udara, terjerat oleh garis-garis cahaya spiritual. Wajah mereka berubah. Daging di sekitar rahang mereka meretak, menyingkap lapisan kulit hitam di bawahnya. Mata mereka bersinar merah untuk sesa

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 478

    Beberapa wajah berubah. Perwakilan sekte tertentu mulai menyipitkan mata. Kalimat itu bukan sembarang pengantar. Itu adalah pernyataan perang diam-diam.Xuan Li kembali duduk. Lalu, dengan gerakan halus, ia mengeluarkan tungku pil miliknya.Bentuknya sederhana, terbuat dari batu hitam legam tanpa ukiran, namun aura tenang yang keluar darinya membuat seisi ruangan bergetar halus.Ia meletakkannya di hadapannya, lalu menutup mata.Satu napas. Dua napas. Lalu api spiritual menyala tanpa suara, membungkus dasar tungku dengan nyala biru keunguan. Aroma ringan menyebar, samar, namun menenangkan. Beberapa alkemis di antara tamu mengerutkan alis. Mereka mengenali jenis api itu. Bukan sembarang api biasa.Pil utama belum dibuat, tapi semua orang sudah menyadari, ini bukan pertunjukan biasa.Tabib Hantu Wu yang mengamati dari jauh tersenyum samar. “Anak ini... akhirnya memulai.”Dan di balik kota yang tampak damai, kekuatan-kekuatan tersembunyi mulai bergerak. Mata-mata dari berbagai faksi, kla

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 477

    Sehari sebelum pelelangan dimulai, Kota Batu Putih berubah wajah.Tamu-tamu dari berbagai penjuru wilayah berdatangan. Ada yang datang diam-diam, menyembunyikan identitas di balik jubah sederhana. Ada pula yang tiba dengan iring-iringan besar, mengibarkan lambang sekte masing-masing tanpa rasa takut.Penginapan di sekitar gedung lelang penuh. Setiap kamar telah disewa jauh-jauh hari, sebagian bahkan diubah menjadi ruang meditasi pribadi. Di jalanan, lalu-lalang kultivator dengan pakaian khas sekte besar menjadi pemandangan biasa. Aura mereka menekan udara kota, menyelimuti tempat itu dalam ketegangan diam-diam.Xuan Li mengamati semuanya dari menara atas paviliun. Matanya tajam, menelusuri wajah-wajah baru yang masuk satu demi satu ke Kota Batu Putih. Ia tak bicara. Di belakangnya, dua penjaga berjubah hitam berdiri dalam diam.Pagi itu, tepat saat matahari muncul dari balik Pegunungan Langit Selatan, pelelangan resmi dibuka.Penjagaan diperketat. Bukan hanya di darat, tapi juga di

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 476

    Tabib Hantu Wu dan Xuan Li bekerja dalam diam. Masing-masing sibuk dengan perannya. Di dalam ruang batu yang hening, hanya suara gesekan kuas di atas kertas dan bunyi lembut tabung giok yang dibuka-tutup sesekali.Beberapa diskusi singkat muncul di sela-sela pekerjaan."Kalau pengiriman bahan dari utara tertunda karena salju, kita bisa beralih ke jalur Sungai Zhen," kata Xuan Li sambil menatap peta besar di atas meja.Tabib Hantu Wu menanggapi cepat. "Setuju. Tapi kita harus bayar mahal untuk lewat jalur itu. Banyak bandit spiritual akhir-akhir ini.""Aku akan siapkan satu tim penjaga dari cabang barat," jawab Xuan Li tanpa ragu.Tak ada basa-basi. Tidak ada waktu untuk itu.Mereka tahu betul, persiapan ini bukan hanya untuk sebuah lelang biasa. Ini adalah perang diam-diam. Pertarungan pengaruh, kekuatan, dan identitas.Xuan Li duduk bersila, membuka satu demi satu gulungan rencana. Setiap item diperiksa, setiap jadwal disesuaikan. Tiga bulan. Waktu yang singkat untuk sesuatu sebesar

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 475

    Tabib Hantu Wu mengambil kertas teratas dari tumpukan rencana Xuan Li, lalu membacanya. Matanya bergerak cepat menyapu setiap detail yang tertulis di sana."Kota Batu Putih," gumamnya pelan. "Lokasi yang tepat. Pusat perdagangan timur yang mudah diakses dari segala penjuru."Xuan Li mengangguk. "Saya memilih lokasi itu karena netralitas politiknya, Guru. Kota Batu Putih tidak dikuasai oleh sekte manapun, hanya dewan pedagang yang mengutamakan keuntungan.""Dan mereka pasti akan senang dengan keramaian yang akan kita bawa." Tabib Hantu Wu meletakkan kertas itu dan meraih yang berikutnya. "Dua ratus pil dalam tiga bulan? Kau yakin bisa membuatnya?""Dengan bantuan Guru, pasti bisa." Xuan Li menatap mentornya dengan penuh keyakinan. "Lagipula, kita tidak akan melakukannya sendirian."Tabib Hantu Wu mengerutkan kening. "Maksudmu?""Paviliun Gunung Sunyi memiliki anggota yang tersebar di seluruh Kekaisaran Bulan Perak, bukan? Mereka yang menyamar sebagai pedagang dan pengurus tempat usaha.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status