Share

Bab. 52

Empat bulan kemudian ....

"Kamu beneran nggak apa-apa nih aku tinggal?" Untuk ketiga kalinya Adam bertanya pada Karin yang tengah sibuk mengunyah satu buah apel di depan pelataran rumah mereka.

"Iya nggak apa-apa, Mas. Lagian ada Ibu, Bi Narti sama Mbok Nah. Lagian Mas ke Bandung mau kerja, kan bukan main-main."

Melihat itu Adam lantas menghela napas panjang sebelum mengecup kening Karin dan benar-benar pamit.

Di hadapan mereka tampak sudah terparkir sebuah mobil Fortuner hitam yang Mang Midun siapkan sejak tadi.

"Baiklah kalau gitu. Pokoknya jangan sungkan telepon kalau ada apa-apa.

"Iya, Mas." Karin mengangguk patuh, lalu meraih tangan Adam dan mencium punggung tangannya takzim. "Hati-hati. Jangan ngebut!"

"Siap." Adam melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi.

Sementara itu Mang Midun terlihat sudah bersiap membuka pagar di depan.

"Makasih, Mang!" ucapnya pada Mang Midun sebelum mobil beranjak meninggal pelataran dan kompleks perumahan elite
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
masa iya karin disakiti lagi, kasihan loh karin apa iya jodoh terakhirnya karin malah baim
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status