Share

Bab 4

Author: Okalyna
Keisha sebenarnya tidak ingin ikut. Namun sebelum sempat menolak, Lara juga berdiri sambil berkata, "Aku juga ikut lihat, ya."

Tak disangka, Presley langsung menekannya kembali ke kursi dengan nada yang tak bisa dibantah, "Jangan ikut campur, duduk manis saja di sini dan makan. Kami akan segera kembali."

Selesai berkata demikian, dia pun menarik Keisha keluar.

Keisha dibawa sampai ke depan sebuah ruang VIP. Begitu pintu dibuka, ternyata di dalam duduk para klien asing. Melihat pemandangan itu, bahkan Presley sempat tertegun. Namun dia segera kembali tenang dan menggandeng Keisha masuk, lalu mulai berbicara dengan mereka dalam bahasa Prancis.

Tak lama kemudian, Presley menuangkan segelas penuh minuman keras dan menyerahkannya pada Keisha. Dia sendiri juga mengambil segelas, lalu bersulang bersama para klien itu. Keisha terpaksa ikut minum.

Setelah itu, Presley kembali menuntunnya untuk minum beberapa putaran. Kepala Keisha mulai pusing. Pikirannya melayang-layang dan pandangannya kabur. Yang tampak hanyalah sekelompok pria asing yang terus-menerus menyodorkan gelas ke tangannya dengan bahasa yang tidak dia mengerti dan memaksanya menenggak habis.

Dalam keadaan setengah sadar, Keisha panik mencari Presley. Namun, dia tidak menemukan sosok Presley. Dia merasa sendirian dan tanpa perlindungan. Dengan terpaksa, dia berkata dalam bahasa Inggris bahwa dia tidak bisa minum lagi dan hendak pergi.

Dengan langkah goyah, Keisha berdiri dan hampir berhasil membuka pintu ruangan. Namun tepat sebelum keluar, rambutnya tiba-tiba ditarik dengan kasar dan dia terhuyung jatuh kembali ke dalam.

Pria-pria asing itu sudah mabuk berat. Tanpa malu-malu, mereka bahkan berani menarik gaun Keisha. Keisha yang ketakutan, menjerit sekuat tenaga sambil meraih sebuah botol dan mengangkatnya tinggi-tinggi, "Jangan sentuh aku! Pergi!"

Sayangnya, mereka tidak mengerti bahasanya. Sebaliknya, mereka malah semakin bersemangat mendekat.

Keisha tahu dia tidak mungkin melawan sekelompok pria mabuk itu. Dalam keputusasaan, dia hanya bisa melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka mundur, yaitu melukai dirinya sendiri. Sambil menggertakkan gigi, dia menghantamkan botol itu dengan keras ke kepalanya sendiri.

"Prang!"

Suara pecahan botol membuat beberapa pria itu sontak ketakutan.

Pandangan Keisha semakin gelap. Dalam keadaan setengah sadar, dia seperti melihat lampu merah kecil di kamera pengawas ruangan yang sedang merekam dirinya.

Ketika tersadar kembali, Keisha sudah tidak lagi berada di restoran. Dia mendapati dirinya terbaring di kamar tidur rumahnya.

Kepala Keisha terasa seperti hendak pecah, seluruh kepalanya dibalut rapat dengan perban.

Saat itu, dari luar pintu dia mendengar suara beberapa orang sedang berbisik. Dengan tubuh lemah, dia menahan diri untuk berjalan ke arah pintu dan mengintip keluar.

Presley sedang marah besar di ruang tamu, sementara beberapa sahabatnya berdiri di depannya dengan wajah penuh ketakutan.

"Kak Presley, kali ini Keisha sudah berkorban untukmu lagi dengan menemani klien minum sampai mabuk. Rekaman videonya juga sudah kami siapkan, wajahnya nggak terlihat. Sekarang cuma tersisa dua video lagi supaya genap 99. Kenapa kamu masih marah ...."

Presley membanting meja dengan keras, wajahnya dipenuhi amarah. "Kalian ini cari orang macam apa! Klien asing itu terlalu kasar, hampir saja Keisha dinodai mereka!"

Salah satu dari mereka berkata dengan nada tak paham, "Justru karena mereka orang asing yang kasar, efeknya lebih nyata, 'kan? Kak Presley, bukannya kamu memang ingin setelah 99 video ini jadi, bisa tunjukkan ke orang tuamu? Begitu mereka lihat, mereka pasti langsung setuju dan kamu bisa segera menikahi Lara."

Orang lain menyipitkan mata, menambahkan dengan nada menggoda, "Kak Presley, dilihat dari caramu melindunginya ... jangan-jangan kamu benar-benar suka sama Keisha?"

"Diam!"

Presley berteriak, lalu berdiri dengan tangan di pinggang. Dia mondar-mandir gelisah di ruang tamu, sebelum akhirnya menekan pelipisnya dan berkata dengan nada berat.

"Aku cuma khawatir, kalau kali ini membuatnya terlalu menderita, gimana kalau dia nggak mau bekerja sama lagi nanti? Kalian harus tahu batas kalau melakukan sesuatu! Sekarang tinggal selangkah terakhir, jangan sampai semuanya hancur gara-gara kecerobohan!"

Salah satu dari mereka tertawa rendah, "Baguslah kalau begitu, Kak Presley. Jadi ... kapan kita rekam video berikutnya? Tinggal dua lagi dan semua misi selesai. Benar-benar bikin bersemangat kalau dipikirkan."

Presley menutup rapat bibir tipisnya, lalu terdiam lama dalam renungan. Kemudian dia baru berkata,

"Akhir-akhir ini aku harus menenangkan emosinya dulu. Soal rekaman video ... tunggu saja dulu."

Keisha merasa kepalanya berdengung hebat. Dia tidak sanggup lagi mendengar sepatah kata pun.

Presley dan gengnya ini ... semuanya terlalu menakutkan.

Tubuhnya gemetar hebat. Dia kembali ke ranjang, lalu menyusup masuk ke dalam selimut dan membungkus dirinya erat-erat.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 23

    Tatapan Presley terpaku pada Keisha. Bibirnya bergetar, suaranya sangat serak. "Keisha, aku baru saja melihatmu memakai gaun pengantin. Kamu benar-benar cantik. Tapi, kok bisa kamu memakai gaun itu untuk menikah dengan orang lain?"Harlan langsung menanggapi dengan nada tidak senang. "Kawan, apa maksudmu dengan ucapan itu?"Keisha menarik ujung lengan Harlan, memberi isyarat agar dia tidak memperpanjang masalah ini. Karena kondisi Presley sekarang terlihat sangat buruk, dia tidak ingin Presley terpancing hanya karena beberapa kalimat, lalu terjadi sesuatu yang lebih gawat dan akhirnya menyeret mereka berdua ke dalam masalah."Presley, sampai di titik ini, aku pikir kamu juga sudah tahu aku akan menikah. Lalu, apa yang masih kamu cari dariku?"Presley membuka mulutnya, akhirnya mengungkapkan semua isi hati yang dia simpan, "Keisha, setelah kamu pergi, aku membaca diarimu. Aku tahu betapa murni dan tulusnya perasaanmu padaku.""Mungkin kamu nggak percaya, tapi saat pertama kali mendekati

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 22

    Presley tidak tahu sudah berapa lama dirinya pingsan. Saat dia sadar kembali, kaki kirinya sudah sama sekali tak ada rasa.Sahabat-sahabatnya mengelilingi ranjangnya, mata mereka merah penuh kelelahan."Kak Presley, akhirnya kamu bangun juga. Kamu sudah koma tujuh hari tujuh malam. Kami sempat berpikir kalau kamu masih belum sadar, terpaksa harus memberi tahu orang tuamu.""Hais ... bukannya kami mau menyalahkanmu, tapi kamu benar-benar gila. Balapan sampai taruhan nyawa, lihat sekarang tubuhmu penuh luka.""Begini, dokter bilang kaki kirimu sudah lumpuh, nggak bisa dipulihkan lagi. Setelah ini, kamu hanya bisa hidup dengan tongkat. Kami sebenarnya mau menunggu sampai kamu sadar, lalu langsung pindahkan kamu ke dokter di Kota Nordam, mungkin saja ada cara lain ...."Semua orang tahu kondisi medis di Kota Souta jauh lebih maju daripada di Kota Nordam. Presley dirawat di rumah sakit terbaik di Kota Souta. Jika dokter di sini sudah angkat tangan, pergi ke Kota Nordam pun hasilnya tidak ak

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 21

    Mobil dengan cepat membawa mereka ke vila Keluarga Palevi. Sebenarnya, alasan ayah dan ibu Harlan mengundang Keisha makan malam di rumah hari ini adalah karena mereka juga sudah melihat 99 video itu.Mereka khawatir Keisha akan terpengaruh oleh komentar di internet dan kembali terjebak dalam kesedihan masa lalunya, jadi mereka berencana menenangkannya sedikit.Namun, melihat Keisha sepanjang waktu tersenyum dan terus berinteraksi dengan putra mereka, hati pasangan itu akhirnya lega.Seusai makan malam, Harlan membawa Keisha ke kamarnya. Sejak dia dewasa dan pindah keluar rumah, kamar itu sudah lama tidak ditempati. Namun, tata letaknya masih sama seperti saat dia berusia 18 tahun.Keisha melihat sekeliling dengan rasa penasaran, hingga pandangannya jatuh pada sebuah foto. Di dalam foto, Harlan mengenakan seragam balap profesional, bersandar santai di depan mobil balap merah. Sosoknya penuh semangat masa muda.Keisha bertanya dengan penasaran, "Kamu bisa balapan? Keren sekali. Aku ingin

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 20

    Kalimat itu seperti palu berat yang menghantam Presley, membuatnya membeku di tempat. Dia menatap tangan Keisha yang digenggam erat Harlan dengan tak percaya."Jadi, Harlan nggak bohong tadi? Keisha, kamu ... sudah tunangan dengan Harlan? Ini nggak mungkin, 'kan? Aku tahu kamu marah karena aku pernah menipumu, tapi jangan pakai kebohongan seperti ini untuk menghukumku. Aku ... aku benar-benar nggak akan sanggup."Keisha menatap Presley dengan tatapan penuh penghinaan. "Presley, kamu kira masih pantas membuatku menggunakan kebohongan untuk menghukummu? Aku dan Harlan sudah bertemu dengan orang tua masing-masing sebagai tunangan resmi dan akan segera menggelar pernikahan formal."Mendengar itu, Presley tak mampu menahan diri lagi, langsung menyela, "Jangan bicara lagi! Aku nggak percaya. Kamu dulu begitu mencintaiku, gimana mungkin dalam waktu singkat kamu sudah punya orang lain?""Aku nggak mengizinkan ini terjadi! Dulu kamu pergi begitu saja tanpa bicara, apa pernah kamu menanyakan pen

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 19

    Setelah Presley dan rombongannya sampai di Kota Souta, mereka segera menemukan alamat vila Keluarga Narendra.Namun, penjaga di gerbang vila langsung memasang ekspresi sinis setelah Presley memperkenalkan diri. Mereka menghalau rombongan dengan tongkat listrik."Ternyata kamu Pak Presley, bajingan dari Kota Nordam itu! Beberapa hari lalu kami sudah melihat videonya. Kamu berani mempermainkan nona kami, mengira kami ini lemah?""Setelah Tuan dan Nyonya melihat video itu, mereka sampai nggak bisa tidur beberapa malam. Sekarang kalian berani datang ke sini, sepertinya sudah siap menerima konsekuensinya ya!"Presley dan teman-temannya dimaki habis-habisan, bahkan beberapa pukulan mendarat di tubuh mereka saat dorong-mendorong. Meskipun begitu, mereka tetap bersikeras ingin melihat Keisha.Biasanya Presley selalu sombong dan tinggi hati, tetapi kali ini dia bahkan membungkuk memohon kepada para penjaga. "Aku mohon, bisakah kalian menyampaikan pesan kalau aku benar-benar menyesal? Aku hanya

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 18

    Di sisi lain, Kota Nordam.Presley belum sampai di bandara. Tiba-tiba, dia menerima telepon darurat dari orang tuanya yang memintanya segera kembali ke rumah lama.Dia sama sekali tak menyangka Lara menyimpan rekaman gagal penculikan yang dibuatnya di kapal pesiar sebelumnya. Rekaman itu disunting dan digabungkan menjadi satu video.Kemudian, Lara juga mengeluarkan 98 video Keisha sebelumnya, digabung menjadi 99 video, dan menyerahkannya kepada orang tua Presley.Untuk mendapatkan kepercayaan, Lara berdusta bahwa dia sebelumnya tidak mengetahui rahasia aturan Keluarga Hanoman. Dia baru mengetahuinya setelah melakukan pengorbanan ke-99, lalu mengetahui Presley diam-diam merekam video-video itu.Aksi Lara yang tampak tulus itu berhasil menyentuh hati orang tua Presley. Setelah menonton 99 video yang dia serahkan, mereka sangat terkesan dengan pengorbanannya dan langsung mengakui Lara sebagai calon menantu Keluarga Hanoman.Presley yang kembali ke rumah lama dan mengetahui semuanya, terke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status