"Keisha, kamu sebelumnya begitu keras kepala ingin tetap tinggal di Kota Nordam, kenapa tiba-tiba memutuskan pulang? Apa terjadi sesuatu?"Keisha sudah tidak punya tenaga lagi untuk menjelaskan. Dia mengangkat tangan untuk menghapus air mata di sudut matanya, lalu berkata dengan nada tegas, "Aku nggak apa-apa, hanya saja ... aku kangen rumah.""Kalau begitu, cepatlah pulang. Ayah dan Ibu sedang menunggu di rumah. Soal perjodohan, kami nggak akan memaksa. Nanti setelah kamu pulang, ketemu dulu sama calon pasangan itu. Kalau kamu suka, baru bisa dibicarakan lebih lanjut."Setelah itu, sang ibu masih menasihatinya panjang lebar, sebelum akhirnya menutup panggilan dengan berat hati.Keisha mengusap bersih sisa air mata, lalu melangkah keluar dari tangga darurat. Belum berjalan jauh, dia berpapasan dengan salah satu sahabat Presley."Kakak Ipar, akhirnya kamu balik juga! Cepatlah masuk lihat Presley, dia khawatir sama kamu sampai nggak bisa tidur ...."Tanpa sepatah kata pun, Keisha hanya m
Read more