Share

Bab 6

Author: Okalyna
Orang-orang di bawah panggung sontak terkejut dan menahan napas dengan desisan rendah. Sekelompok sahabat Presley saling bertukar pandang tak mengerti.

Sementara itu, Presley sendiri langsung membeku di tempat. Tangannya bergetar. Bahkan saat anggur merah tumpah ke jasnya pun, dia sama sekali tak sadar.

Lara mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkan cincin berlian yang berkilauan di jari manisnya. "Tunanganku sudah melamarku dan orang tuaku juga setuju. Aku sebentar lagi akan menikah dengannya. Dia sangat lembut dan memperlakukanku dengan baik. Aku yakin semua orang di sini pasti akan memberi doa restu ...."

Keisha bisa merasakan hawa dingin menyelimuti seluruh tubuh Presley yang berdiri di sampingnya.

Tak lama kemudian, Presley tak mampu lagi menahan diri. Dia menerjang naik ke panggung dan merebut mikrofon dari tangan Lara, lalu menariknya turun dengan kasar.

Suasana pesta langsung membeku dan mencekam. Beberapa orang yang tahu tentang situasi sebenarnya, melirik ke arah Keisha dengan tatapan penuh ejekan, seolah ingin melucuti seluruh martabatnya.

"Aku ... aku ke toilet dulu." Dada Keisha bergerak naik-turun dengan hebat dan dia segera berlari keluar ruangan.

Namun baru berjalan beberapa langkah, telinganya menangkap suara pertengkaran sengit dari sudut lorong. Suaranya yang begitu familier dan penuh kemarahan, tak lain adalah suara Presley.

"Ngomong yang jelas, siapa yang mengizinkanmu menikah? Siapa yang kasih cincin ini padamu? Lara, kamu anggap aku apa?"

Lara menjawab dengan tenang, "Harusnya aku yang nanya seperti itu padamu. Tiga tahun lalu, kamu bilang mau mencari seorang pengganti untuk membantuku menyelesaikan aturan keluarga yang konyol itu."

"Aku pun pergi ke luar negeri dan menunggumu tiga tahun penuh. Tapi sekarang apa? Kamu masih saja berhubungan sama perempuan itu. Sudah tiga tahun, Presley, kamu masih belum menyelesaikannya?"

Presley panik membela diri, "Bukan begitu! Mengumpulkan 99 video itu nggak semudah yang kamu bayangkan. Tapi sekarang cuma tinggal dua lagi. Beri aku sedikit waktu, aku akan segera membawamu menemui orang tuaku! Lara, kamu nggak boleh menikah sama orang lain!"

Presley takut Lara benar-benar akan menikah, fia menggenggam pergelangan tangannya dengan erat.

Namun, Lara melepaskan genggamannya dengan paksa, lalu mencopot cincin di jarinya dan melemparkannya tepat ke arah Presley.

"Oke, aku nggak keberatan memberitahumu. Cincin pertunangan ini palsu. Tapi aku sudah nggak mau menunggu lagi. Aku ingin jawaban yang jelas sekarang, sebenarnya aku harus menunggu sampai kapan?"

Tangan Presley mengepal semakin kencang, tapi tetap saja dia tidak bisa memberi jawaban pasti pada Lara. Dia sendiri tidak tahu mengapa, padahal kemenangan sudah ada di depan mata.

Namun begitu teringat bahwa setelah 99 rekaman pengorbanan selesai, dia harus mencampakkan Keisha, dadanya terasa sesak. Keisha selalu begitu hati-hati di hadapannya, tidak pernah selancang Lara.

Mungkin ... mungkin karena dalam hati kecilnya dia merasa kasihan pada Keisha. Selama bertahun-tahun bersamanya, wanita itu sudah terlalu banyak menanggung penderitaan. Setelah semuanya selesai nanti, dia akan mencari cara untuk sedikit menebusnya.

Namun bagaimanapun juga, wanita yang kelak akan dia nikahi ... tetaplah Lara.

Dengan pikiran itu, Presley akhirnya berkata, "Aku akan mempercepat semuanya dan menikah denganmu ...."

Barulah senyum kembali muncul di wajah Lara. Dia melangkah maju, menempelkan bibirnya dan mencium pipi Presley dengan manja.

Semua itu terlihat jelas oleh Keisha. Wajahnya sudah pucat pasi, tubuhnya bergetar tak terkendali. Ingatan tentang malam mengerikan bersama para klien asing yang memaksanya minum hingga hampir menghancurkan kehormatannya itu kembali menghantam benaknya. Itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah bisa dia lupakan.

Dua rekaman terakhir yang masih tersisa ... seperti apa lagi penderitaan yang menunggunya? Keisha tidak berani membayangkannya.

Dengan pikiran yang kosong, Keisha berlari terhuyung-huyung keluar dari pesta itu dan kembali ke rumah.

Sekitar satu jam kemudian, Presley baru menelepon untuk menanyakan keberadaannya. Keisha buru-buru mencari alasan, "Aku merasa nggak enak badan, jadi pulang lebih dulu. Sepertinya aku agak demam. Beberapa hari ini jangan datang menemuiku dulu, takutnya menularimu."

Di seberang telepon hanya terdengar keheningan. Keisha langsung menutup panggilan, lalu segera mengunci pintu kamarnya dari dalam.

Keesokan paginya, Keisha pergi ke kantor untuk mengurus pengunduran dirinya. Dengan membawa sebuah kotak berisi barang-barang pribadinya, dia berjalan keluar gedung dan berencana meninggalkan Kota Nordam malam ini juga.

Namun di luar dugaan, Presley ternyata sudah berdiri di depan kantornya. Dia bersandar santai di pintu mobil, menatap Keisha sambil tersenyum tipis.

Tangan Keisha bergetar. Kotak di pelukannya pun terlepas, barang-barang di dalamnya berserakan ke tanah.

Presley segera melangkah cepat dan membungkuk membantu memungut barang-barang itu sambil bertanya, "Kamu bilang lagi demam, kenapa nggak istirahat di rumah? Malah datang ke kantor beres-beres. Apa ini berarti kamu mengundurkan diri?"

Keisha terdiam sejenak, menggigit bibir lalu mengangguk pelan. "Ya, aku nggak mau kerja lagi."

Presley sudah selesai merapikan kotak itu, lalu menaruhnya ke bagasi mobil. Dengan nada santai, dia berkata, "Ya sudah kalau nggak mau kerja lagi, biar aku yang menanggungmu."

Presley menoleh dan menggandeng lengan Keisha dengan paksa. "Ayo, aku ajak kamu jalan-jalan, sekalian merayakan pengunduran dirimu."

Tanpa memberi kesempatan untuk menolak, Presley mendorong Keisha masuk ke kursi pengemudi.

"Keisha, pergelangan tanganku agak sakit. Kamu yang nyetir saja, aku yang tunjukkan jalan."

Sambil berkata demikian, dia sendiri duduk di kursi penumpang depan, kemudian mulai memberi arahan pada Keisha.

Mobil melaju setengah perjalanan, tiba-tiba Presley menyuruh berhenti. Dia berkata ingin membeli sesuatu di minimarket dan menyuruh Keisha menunggu di dalam mobil.

Namun setelah menunggu lama, Keisha tidak juga melihat sosok Presley kembali.

Mendadak, speaker mobil yang tersambung Bluetooth menyala otomatis. Suara asing bergema di dalam kabin, "Ayo ayo ayo, rekaman ke-98 sebentar lagi akan dimulai. Kevin, di pihakmu rekaman videonya terlihat normal, 'kan?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 23

    Tatapan Presley terpaku pada Keisha. Bibirnya bergetar, suaranya sangat serak. "Keisha, aku baru saja melihatmu memakai gaun pengantin. Kamu benar-benar cantik. Tapi, kok bisa kamu memakai gaun itu untuk menikah dengan orang lain?"Harlan langsung menanggapi dengan nada tidak senang. "Kawan, apa maksudmu dengan ucapan itu?"Keisha menarik ujung lengan Harlan, memberi isyarat agar dia tidak memperpanjang masalah ini. Karena kondisi Presley sekarang terlihat sangat buruk, dia tidak ingin Presley terpancing hanya karena beberapa kalimat, lalu terjadi sesuatu yang lebih gawat dan akhirnya menyeret mereka berdua ke dalam masalah."Presley, sampai di titik ini, aku pikir kamu juga sudah tahu aku akan menikah. Lalu, apa yang masih kamu cari dariku?"Presley membuka mulutnya, akhirnya mengungkapkan semua isi hati yang dia simpan, "Keisha, setelah kamu pergi, aku membaca diarimu. Aku tahu betapa murni dan tulusnya perasaanmu padaku.""Mungkin kamu nggak percaya, tapi saat pertama kali mendekati

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 22

    Presley tidak tahu sudah berapa lama dirinya pingsan. Saat dia sadar kembali, kaki kirinya sudah sama sekali tak ada rasa.Sahabat-sahabatnya mengelilingi ranjangnya, mata mereka merah penuh kelelahan."Kak Presley, akhirnya kamu bangun juga. Kamu sudah koma tujuh hari tujuh malam. Kami sempat berpikir kalau kamu masih belum sadar, terpaksa harus memberi tahu orang tuamu.""Hais ... bukannya kami mau menyalahkanmu, tapi kamu benar-benar gila. Balapan sampai taruhan nyawa, lihat sekarang tubuhmu penuh luka.""Begini, dokter bilang kaki kirimu sudah lumpuh, nggak bisa dipulihkan lagi. Setelah ini, kamu hanya bisa hidup dengan tongkat. Kami sebenarnya mau menunggu sampai kamu sadar, lalu langsung pindahkan kamu ke dokter di Kota Nordam, mungkin saja ada cara lain ...."Semua orang tahu kondisi medis di Kota Souta jauh lebih maju daripada di Kota Nordam. Presley dirawat di rumah sakit terbaik di Kota Souta. Jika dokter di sini sudah angkat tangan, pergi ke Kota Nordam pun hasilnya tidak ak

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 21

    Mobil dengan cepat membawa mereka ke vila Keluarga Palevi. Sebenarnya, alasan ayah dan ibu Harlan mengundang Keisha makan malam di rumah hari ini adalah karena mereka juga sudah melihat 99 video itu.Mereka khawatir Keisha akan terpengaruh oleh komentar di internet dan kembali terjebak dalam kesedihan masa lalunya, jadi mereka berencana menenangkannya sedikit.Namun, melihat Keisha sepanjang waktu tersenyum dan terus berinteraksi dengan putra mereka, hati pasangan itu akhirnya lega.Seusai makan malam, Harlan membawa Keisha ke kamarnya. Sejak dia dewasa dan pindah keluar rumah, kamar itu sudah lama tidak ditempati. Namun, tata letaknya masih sama seperti saat dia berusia 18 tahun.Keisha melihat sekeliling dengan rasa penasaran, hingga pandangannya jatuh pada sebuah foto. Di dalam foto, Harlan mengenakan seragam balap profesional, bersandar santai di depan mobil balap merah. Sosoknya penuh semangat masa muda.Keisha bertanya dengan penasaran, "Kamu bisa balapan? Keren sekali. Aku ingin

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 20

    Kalimat itu seperti palu berat yang menghantam Presley, membuatnya membeku di tempat. Dia menatap tangan Keisha yang digenggam erat Harlan dengan tak percaya."Jadi, Harlan nggak bohong tadi? Keisha, kamu ... sudah tunangan dengan Harlan? Ini nggak mungkin, 'kan? Aku tahu kamu marah karena aku pernah menipumu, tapi jangan pakai kebohongan seperti ini untuk menghukumku. Aku ... aku benar-benar nggak akan sanggup."Keisha menatap Presley dengan tatapan penuh penghinaan. "Presley, kamu kira masih pantas membuatku menggunakan kebohongan untuk menghukummu? Aku dan Harlan sudah bertemu dengan orang tua masing-masing sebagai tunangan resmi dan akan segera menggelar pernikahan formal."Mendengar itu, Presley tak mampu menahan diri lagi, langsung menyela, "Jangan bicara lagi! Aku nggak percaya. Kamu dulu begitu mencintaiku, gimana mungkin dalam waktu singkat kamu sudah punya orang lain?""Aku nggak mengizinkan ini terjadi! Dulu kamu pergi begitu saja tanpa bicara, apa pernah kamu menanyakan pen

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 19

    Setelah Presley dan rombongannya sampai di Kota Souta, mereka segera menemukan alamat vila Keluarga Narendra.Namun, penjaga di gerbang vila langsung memasang ekspresi sinis setelah Presley memperkenalkan diri. Mereka menghalau rombongan dengan tongkat listrik."Ternyata kamu Pak Presley, bajingan dari Kota Nordam itu! Beberapa hari lalu kami sudah melihat videonya. Kamu berani mempermainkan nona kami, mengira kami ini lemah?""Setelah Tuan dan Nyonya melihat video itu, mereka sampai nggak bisa tidur beberapa malam. Sekarang kalian berani datang ke sini, sepertinya sudah siap menerima konsekuensinya ya!"Presley dan teman-temannya dimaki habis-habisan, bahkan beberapa pukulan mendarat di tubuh mereka saat dorong-mendorong. Meskipun begitu, mereka tetap bersikeras ingin melihat Keisha.Biasanya Presley selalu sombong dan tinggi hati, tetapi kali ini dia bahkan membungkuk memohon kepada para penjaga. "Aku mohon, bisakah kalian menyampaikan pesan kalau aku benar-benar menyesal? Aku hanya

  • Tak Mau Lagi Menjadi Bayang-bayang Semu   Bab 18

    Di sisi lain, Kota Nordam.Presley belum sampai di bandara. Tiba-tiba, dia menerima telepon darurat dari orang tuanya yang memintanya segera kembali ke rumah lama.Dia sama sekali tak menyangka Lara menyimpan rekaman gagal penculikan yang dibuatnya di kapal pesiar sebelumnya. Rekaman itu disunting dan digabungkan menjadi satu video.Kemudian, Lara juga mengeluarkan 98 video Keisha sebelumnya, digabung menjadi 99 video, dan menyerahkannya kepada orang tua Presley.Untuk mendapatkan kepercayaan, Lara berdusta bahwa dia sebelumnya tidak mengetahui rahasia aturan Keluarga Hanoman. Dia baru mengetahuinya setelah melakukan pengorbanan ke-99, lalu mengetahui Presley diam-diam merekam video-video itu.Aksi Lara yang tampak tulus itu berhasil menyentuh hati orang tua Presley. Setelah menonton 99 video yang dia serahkan, mereka sangat terkesan dengan pengorbanannya dan langsung mengakui Lara sebagai calon menantu Keluarga Hanoman.Presley yang kembali ke rumah lama dan mengetahui semuanya, terke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status