Share

Deritamu, Nai

Dik." Sebuah suara yang memanggil, spontan menghentikan langkahnya yang tengah membawa tumpukan piring kotor menuju ke belakang warung.

Seorang laki-laki tengah bergegas mendekatinya.

"Iya, Kak," sahut Naila.

Naila kenal laki-laki itu. Laki-laki asli Banjar dan bekerja menjadi salah satu mandor di proyeknya Ammad. Dia pula yang telah mengenalkan Ammad pada Naila.

"Malam ini ada acara nggak, Dik? Kita jalan-jalan yuk," ajaknya.

Seperti biasa, Naila menggelengkan kepala.

"Makasih atas tawarannya, Kak. Malam ini rencananya Adik di rumah aja," tolak Naila.

Laki-laki itu mendadak cemberut.

"Kok gitu sih Dik? Di ajak jalan sama Pak Ammad, Adik mau aja. Masa di ajak jalan sama Kakak, Adik nggak mau.." protesnya.

Naila menghela nafas panjang.

"Itu bukan Nai yang mau, tapi Nayra. Sedangkan sama Kakak, Nayranya nggak mau di ajak jalan. Lha Adik bisa apa?" Naila mengendikkan bahunya.

"Kita jalan berdua aja,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status