Share

Pengakuan

Malam semakin larut. Naila yang tak bisa tidur beranjak bangkit dari tempat tidurnya kemudian melangkah keluar kamar. Keningnya berkerut ketika mendapati lampu di dapur masih menyala terang.

"Abang," tegur Naila. Dia mendapati laki-laki itu sendirian di dapur. Di tangannya ada secangkir teh yang masih mengepulkan uap panas.

"Minum, Dek," katanya. Dia menyerahkan cangkir berisi teh itu kepada Naila.

Naila menggelengkan kepala. "Ade tidak haus, Bang. Tehnya buat Abang saja."

"Naila hanya tidak bisa tidur malam ini," keluhnya. Wanita itu menarik kursi dan duduk di atasnya.

"Abang juga tidak bisa tidur, De," sahutnya.

Mereka duduk berhadap-hadapan. Laki-laki itu menyeruput teh yang tadi dibuatnya sedikit demi sedikit. Sekejap kemudian ia menghela nafas panjang.

"De, boleh nggak Abang tanya sama Ade?" Pemilik sepasang mata itu me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status