Kakak tiriku sangat membenciku. Dia membenci kedatanganku dan ibuku, membenci kami karena merusak keluarganya yang terlihat harmonis. Setiap kali melihatku, dia akan selalu menunjukkan wajah dingin. Dia akan mengatakan bahwa aku menjijikkan, lalu dengan kejam bertanya kapan aku akan mati. Pada akhirnya, aku memenuhi keinginannya. Namun, dia menyesalinya. Dia menangis, memohon agar aku bisa kembali. Dia mengatakan bahwa dia seharusnya tidak putus denganku, tidak seharusnya memperlakukanku dengan kasar. Hanya saja, aku sudah mati. Untuk apa lagi dia menunjukkan sikap penuh kasih seperti ini?
View MoreKetika aku menyadari hal ini, aku baru mengerti.Selama ini, yang aku benci bukanlah Vina, juga bukan ibunya.Aku membenci ayahku yang telah berpaling.Namun, di bawah tekanan yang begitu besar, aku tidak pernah berani mengakui bahwa semua ini adalah kesalahan ayahku yang tidak setia.Aku ingin menebus kesalahan itu.Namun, ketika melihat mata Vina yang kosong dan penuh duka, aku tidak tahu harus berkata apa.Aku mulai bekerja keras mempelajari cara mengelola perusahaan, berniat mengambil alih Grup Bintang dari tangan ayahku.Namun, ayahku berkata bahwa aku baru bisa benar-benar membangun karier setelah aku berumah tangga.Untungnya, aku menemukan calon yang tepat.Seorang wanita dari keluarga kaya yang sudah mencintai orang lain, tapi ingin mencari seseorang untuk dijadikan kambing hitam.Namun, Vina tidak hadir di hari pernikahanku.Ketika Angel berkata bahwa Vina sudah meninggal, aku hanya menganggapnya lelucon belaka.Bagaimana mungkin Vina bisa mati?Namun, sebulan berlalu.Dua bu
Aku sudah lama mati.Jika sebelum aku mati dia memberitahuku, mungkin aku masih bisa berpura-pura bermain peran dalam cerita cinta yang berakhir indah, seolah hidupku tak memiliki penyesalan.Namun, aku sudah mati.Aku tidak membutuhkan lagi sikap penuh kasih seperti yang ditunjukkan Alvin.Aku tidak bisa menghitung berapa lama Alvin berdiri di depan makamku, terus mengoceh tanpa henti.Yang aku ingat hanyalah langit makin gelap, tapi dia masih enggan pergi.Namun, sepertinya aku akan segera menghilang.Aku menyadari tubuhku yang perlahan menjadi transparan, melihat jalan menuju alam baka yang dipenuhi dengan bunga merah yang mekar dengan indahnya.Di ujung jalan itu, ada seorang anak kecil dengan rambut dikuncir dua.Dia sepertinya memanggilku Ibu.Tubuhku mulai melayang tak terkendali menuju tempat yang terang itu, sementara di belakangku samar-samar terdengar teriakan histeris dari Alvin.Aku tidak berniat untuk menoleh.Aku tidak pernah berutang apa pun pada Alvin.Namun, cinta ser
Setelah berkata demikian, Angel tidak lagi peduli pada Alvin yang tampak kehilangan arah. Dia segera berlari ke kamar untuk menenangkan bayinya yang terbangun karena kaget.Namun, yang tidak aku dan Angel sangka adalah Alvin ternyata mengikutinya masuk ke dalam.Dia melihat anak di pelukan Angel, lalu berusaha tersenyum."Anak ini tampan sekali. Apa dia sudah diberi nama?""Kamu jangan bicara omong kosong di sini! Aku nggak akan memberitahumu apa pun tentang Vina!"Angel memperhatikannya dengan tatapan waspada."Selama beberapa bulan ini, kamu nggak pernah mengunjungi Vina. Apa kamu nggak takut dia membencimu?"Suara Alvin yang serak seakan mengandung kegilaan yang tidak wajar. Dia melanjutkan, "Katakan padaku, di mana kamu menguburkan Vina?"Sikap penuh ketenangan yang biasa terpancar darinya, kini sudah berubah menjadi kegelapan yang menakutkan.Anak di pelukan Angel sepertinya bisa merasakan sesuatu. Dia mulai menangis kencang.Suara tangisan bayi yang nyaring dan tajam itu seakan m
Alvin merasa terkejut. Selama bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya ayahnya secara langsung membicarakan tentang masalah dia yang menikah lagi.Ayahnya memberi tahu Alvin bahwa pernikahannya dengan Ibu Alvin hanyalah pernikahan bisnis, tanpa adanya rasa cinta.Saat ibunya bepergian ke luar negeri, dia menemukan cinta sejatinya. Oleh karena itu, ibunya mengajukan perceraian, yang disetujui oleh ayahnya.Namun, demi Alvin yang saat itu masih berusia sepuluh tahun, mereka berpura-pura tetap bersama.Kemudian, ayahnya bertemu dengan ibuku.Pernikahan yang hanya sebatas nama itu pun berakhir.Setelah mendengar penjelasan ayahnya, mata Alvin memerah. Dia menggertakkan giginya, berusaha mencari tanda kebohongan di wajah ayahnya.Sayangnya, dia tidak menemukannya.Untuk pertama kalinya, percakapan mendalam dengan ayah kandungnya justru memberikan pukulan keras padanya."Jadi, ketika Bibi Dita bertemu denganmu, kamu dan ibuku sudah bercerai?"Ayah Alvin mengangguk dengan canggung, lalu men
"Jadi, kamu masih nggak percaya?"Angel memiringkan kepalanya, tersenyum getir, lalu berkata, "Kalau kamu benar-benar nggak percaya, anggap saja dia pergi ke luar negeri."Manusia memang penuh kontradiksi.Angel sudah mati-matian berusaha membuat Alvin percaya bahwa aku sudah tiada. Sementara Alvin dengan keras kepala mengira ini hanya sandiwara yang aku rancang bersama Angel.Namun, saat Angel berhenti mencoba membuktikannya, justru pada saat itulah mata Alvin mulai memerah."Angel, kamu sedang berbohong, 'kan?""Ya, anggap saja aku sedang menipumu. Bagaimanapun juga, kamu nggak percaya."Angel tidak ingin menjelaskan lebih jauh lagi. Dia sudah lelah.Dalam beberapa waktu terakhir ini, karena sibuk mengurus segala hal tentang kematianku, wajah Angel yang semula bulat kini tirus kembali.Dia berbalik hendak pergi, tapi Alvin dengan kuat menarik pergelangan tangannya."Lepaskan aku!" teriak Angel."Nggak! Sampai kamu menjelaskan semuanya tentang Vina, jangan harap kamu bisa pergi!"Keti
"Di mana Vina? Kakaknya mau menikah, tapi dia nggak pulang?"Alvin selalu tahu bagaimana cara menyembunyikan ketidaksukaannya.Di depan ayahnya, Alvin selalu menjadi kakak tiri yang ramah serta penyayang bagiku. Dia juga bisa menjadi anak tiri yang lembut dan sopan pada ibuku."Vina? Dia nggak membalas pesanku. Anak itu memang nakal. Dia pergi keluar negeri tanpa bilang apa-apa, bahkan nggak menelepon sekali pun," jawab ibuku.Wajah ibuku jelas menunjukkan kekhawatiran, tapi kemudian dia tersadar bahwa ini adalah pernikahan Alvin. Dia buru-buru menjelaskan pada Alvin."Tapi Angel bilang kalau sekarang Vina sedang sangat sibuk. Bahkan profesornya memilihnya untuk menangani proyek baru!"Aku tersenyum simpul saat melihat wajah ibuku yang tampak bahagia.Aku tidak tahu berapa lama kebohongan ini akan bertahan, tapi selama bisa ditunda sedikit lagi, itu sudah cukup bagiku."Begitu ya? Aku tadinya berencana menjadikan Vina sebagai pengiring pengantin, tapi dia bahkan nggak membalas pesanku,
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments