Share

12. Mau Pisah Ya Pisah

Aku tak bisa berkutik saat Papa berbicara seperti itu.

Aku tak mengerti dan bingung harus bagaimana saat ini. Mas Gandhy jelas-jelas tak mau menemui anaknya jadi apa yang harus aku bicarakan dengannya lagi? Bukankah tak ada gunanya?

Namun, saat aku melihat anakku yang masih belia itu, sekali lagi aku berusaha menelan egoku bulat-bulat dan mulai memutuskan untuk membaca pesannya. Tetapi pesannya kali ini sungguh membuatku terkejut.

'Jadi kamu sudah bilang ke Bapak kalau kamu mau pisah sama aku? Ya sudah kalau mau pisah ya pisah.'

Hatiku panas langsung. Dengan cepat aku langsung mengetik balasan untuknya dengan tangan gemetar.

'Jadi bapak bilang apa?'

Dia rupanya sedang online, karena pesanku dengan cepat dibalasnya.

'Suruh lepaskan saja. Orang kamu juga nggak mau tinggal di sini.'

Aku syok seketika. Aku melihat berulang-ulang balasan pesan itu dan tetap bingung karena rasanya masih tak bisa mempercayainya.

Jadi orang tuanya yang tidak lain adalah mertuaku itu malah mendukung anaknya un
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
MamaAditya Thati
hallo mba kok gak bisa sampe selesainya baca nya kenapa di suruh bayar
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
gampang banget mau cerai. segampang membalikkan telapak tangan. si zara juga g mau nurut sama suami dg alasan g jelas.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status