Share

Bab 11

"Bunda, ayok kita pulang."

Lagi, Abyan merengek sambil mengguncang lengan Haifa. Aku tidak tahan lagi untuk memeluk putraku yang pasti tengah kecewa setelah mendengar perbincangan kami. Aku dekati dia dan duduk bersimpuh di depannya. Kutatap dia yang makin mengeratkan genggaman pada lengan bundanya.

"Nak, Papa minta maaf. Kemarin Papa belum bilang karena takut Abyan belum siap menerima Papa, bukan karena Papa malu mempunyai anak seperti Abyan," ucapku sembari berusaha meraih bahunya, tapi di luar dugaan, Abyan menepis tangan ini dengan sedikit kasar setelah berhasil memegangnya.

"Om pasti bohong. Om malu kan punya anak kayak Abyan?"

"Tidak, Nak, Papa sama sekali tidak malu."

"Bunda, Abyan gak mau di sini. Abyan gak mau ketemu sama Om Gani lagi." Abyan terus merengek.

"Panggil, Papa, Nak. Jangan panggil Om." Aku tergugu. Rasanya sakit sekali mendapat penolakan dari putraku sendiri.

"Haifa, tolong katakan pada Abyan kalau aku sangat menyayanginya." Aku memohon kepada Haifa yang sedari
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hafia kmu jangan mau d ajak hifup bersama lagi .karena Gani masi mencintai perempuan itu .juga g bisa d lepas karena yg perempuan mau d jadiin istri k 2 dn kmu ttp istri pertama yg penting perempuan itu ttp bersama Gani .kmu jangan mau d madu ..
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status