Share

Bab 34

"Bunda!"

Aku dan Haifa terperanjat. Kami sama-sama menjauhkan diri ketika suara Qinara terdengar begitu nyaring.

Aku menghela napas kasar. Baru saja kami akan bermesraan, harus kembali ditunda karena teriakan putri kami.

"Buka dulu pintunya. Aku mau pakai baju," bisik Haifa sambil terkekeh.

"Gak jadi lagi?" Aku memasang raut sendu.

"Ya ... habisnya gimana." Haifa menaikan sebelah alis. Ah, aku suka gayanya yang seperti itu. Ingin sekali aku menerkam dan memenjarakan tubuhnya, tetapi harus kutahan karena Qinara kembali berteriak memanggil bundanya.

"Bunda!"

"Sebentar, Sayang!" Haifa menyahut. "Cepat buka pintunya, Mas. Kasian Qinara."

"Iya, Sayang. Tapi nanti kalau Qinara sudah tidur, kita lanjut lagi, ya."

Haifa mengangguk. Aku tersenyum lebar kemudian mencuri satu kecupan di pipinya yang merona.

"Mas!"

"Hmm?"

"Pakai dulu bajunya!"

Oh, ya Tuhan! Aku lupa sedang bertelanjang dada.

Bergegas kukenakan lagi pakaian karena gedoran disertai teriakan dari luar makin mengencang. Membuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Saidah Quba
bagus jln ceritanya.tdk byk episodenya dn penting bs smpe akhir tdk ada jeda..smg bs buat cerita lg yg lbhog$þt
goodnovel comment avatar
Ando
makasih Thor...ceritanya bagus banget... sukses selalu
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ceritanya bagus..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status