Share

Bab 30

"Jangan becanda, Mas. Gak lucu!"

Perkataan Haifa masih saja terngiang di telinga ini. Katanya, aku becanda? Apa dia sama sekali tidak melihat keseriusan di wajahku saat mengatakannya?

Tangan ini memukul stir kemudi beberapa kali. Jujur saja, hati ini rasanya sakit saat mendengar Haifa justru menganggap pengakuanku sebagai sebuah lelucon. Dulu, aku memang pria brengsek yang telah tega menyakitinya. Namun setelah semua yang terjadi, aku selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar bisa menjadi pria yang pantas untuk menjadi imam dari wanita seperti dirinya.

"Kenapa kamu gak ngerti juga, Fa. Aku itu mencintai kamu, bukan wanita lain." Lagi, tangan ini mendarat cukup kencang di atas stir kemudi.

Setelah cukup lama berdiam diri di parkiran, aku menghidupkan mesin mobil untuk kembali ke kantor. Meski diri ini yakin tidak akan bisa fokus pada pekerjaan, tapi setidaknya aku sudah berusaha untuk tetap konsisten pada apa yang sudah menjadi tanggung jawabku.

Benar saja, jangankan fokus, melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya Gani jangan terlalu lebay dgn Sani kamu hrs tegas kaya kmu tegas k pacar mu karina .begitu pun kmu tegas dgn Sani .kmu hrs merai hati Haifa dn Abyan .itu mumpung Haifa melajir kn cpt kmu tungguin Haifa d ruang tunggu .kmu tinggal sebentar itu Sani ttip k perawat ..
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
geli aku sma sani,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status