Share

Bab 32

"Kamu yang sabar. Beri Haifa waktu untuk berpikir sebelum dia memutuskan mau menerima kamu atau tidak."

Papa menepuk pundak ini kemudian duduk di sampingku. Pria yang baru saja menggendong cucu keduanya itu pasti memahami perasaanku saat ini. Sebenarnya tidak masalah jika Haifa meminta waktu untuk berpikir. Akan tetapi, entah mengapa diri ini begitu takut kehilangan dia untuk yang kedua kalinya. Aku tidak ingin lagi berpisah atau bahkan melihat Haifa bersanding dengan pria lain karena Haifa adalah satu-satunya wanita yang mampu membuatku sampai se-gila ini.

"Ya, Pa. Aku paham dia masih ragu padaku. Aku akan berusaha sabar menunggu meski sebenarnya, aku takut dia akan menolakku karena ... ya, Papa pasti tahu alasannya."

Papa mengangguk. "Ya, Papa tahu. Tidak mudah baginya menerima pria yang pernah menyakitinya," ujarnya membenarkan.

"Ngomong-ngomong, kondisi teman kamu bagaimana? Apa dia baik-baik saja?"

Pertanyaan Papa membuatku hampir saja mengumpat. Aku melupakan Sani yang entah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
thor apa blum mendapat kan donor mata tuk Abyan .kenapa waktu Arkam meninggsl d medan perang g cepet2 d minta mata nya k komandan nya tukd donorkan anak nya Hafiah s Abyan kasian sampe sekarang blum bisa melihat ..
goodnovel comment avatar
Neni Chairani
kenapa hrs gani...?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status