Share

Taming Obsession CEO
Taming Obsession CEO
Penulis: R U M B L E

DILECEHKAN

Mata Megan terbelalak ketika kemejanya dirobek paksa. Dia tercengang saat melihat pria yang sedang menahannya mulai melepaskan ikat pinggang. 

“Apa yang akan kau lakukan?!” pekik Megan. Ia terus meronta, tapi pria di depannya itu pun semakin mengeluarkan seluruh kekuatannya.

“Aku ingin mencicipi tubuhmu, Cantik,” ujar pria itu penuh kemesuman.

“Jangan! Lepaskan saya!” jerit Megan dari kursi belakang mobil mewah tipe minibus berwarna hitam yang berhenti di pinggir jalan.

Kedua kaki Megan tidak bisa bergerak bebas bahkan untuk menendang sekalipun. Kedua tangan Megan yang bebas berusaha melawan sambil mempertahankan pakaiannya tetap melekat di tubuhnya. Manik mata almond milik Megan menatap ngeri pada wajah pria yang dia tolong barusan. Kalau balasan untuk sikap murah hatinya tadi adalah perlakuan menjijikkan seperti ini, Megan akan berpikir dua kali untuk melakukannya.

Dalam benak Megan sama sekali tidak menyangka kalau dirinya akan berakhir di dalam sebuah mobil mewah setelah membantu seorang pria yang sedang kesusahan. Megan bahkan tidak mengenalnya sama sekali karena mereka belum sempat bertukar nama tadi. Hanya rasa kemanusiaan yang mendorong Megan untuk membantu ketika melihat seseorang terjatuh di pinggir jalan dan Megan berniat tulus untuk membantunya.

Apa salahnya membantu sesama manusia? Megan bukannya mau hitung-hitungan ketika dirinya menolong orang lain. Setiap orang yang pernah ditolong Megan, baik dengan sedikit uang atau tenaga, tidak pernah memperlakukannya dengan buruk seperti yang pria itu lakukan saat ini. Megan tidak pernah menerima perlakuan yang kurang ajar selama hidupnya.

Kedua tangan Megan terus memukul-mukul bagian tubuh pria itu berharap bisa melumpuhkannya lewat pukulan-pukulan tangannya. Pria kekar itu tidak terganggu sama sekali dengan pukulan dari tangan Megan. Telapak tangan Megan yang terus memukul wajah dan dada pria itu terasa seperti belaian baginya.

“Menurutlah!” titah Ethan seraya menarik kedua tangan Megan lalu menahannya diatas kepala gadis itu.

“Tidak!” jerit Megan masih berusaha meronta.

“Semakin kau meronta, semakin aku ingin melakukannya, gadis! Siapa namamu?” tanya Ethan penuh hasrat.

“Aku sudah menolongmu! Lepaskan aku! Kurang ajar!” Megan tidak mau menyebutkan namanya. Dia tidak sudi namanya disebut oleh pria brengsek yang terus menyentuh tubuhnya sembarangan.

Sudah tidak ada gunanya Megan bersikap sopan kepada Ethan. Kelakuan pria itu sama saja seperti iblis. Bahkan binatang saja tidak menggigit tangan orang yang sudah menolongnya. Sorot mata Megan berubah dari ketakutan menjadi penuh kebencian yang mendalam untuk Ethan. Dia tidak akan pernah melupakan perlakuan Ethan yang sangat kurang ajar padanya. Pria paling tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih sedunia.

“Kenapa kau lakukan ini padaku?! Apa salahku?! Aku sudah menolongmu lolos dari bahaya. Brengsek!” jerit Megan di depan wajah Ethan.

“Tubuhmu membuatku candu, sayang. Kau harus jadi milikku. Penghangat ranjangku. Menurutlah, puaskan aku. Akan kuberikan banyak uang padamu,” ucap Ethan dengan suara serak.

“Mati saja kau! Aku bukan gadis seperti itu!” bentak Megan marah.

Kata-kata Ethan terdengar menjijikkan di telinga Megan. Dia bukanlah gadis yang menjajakan tubuhnya hanya untuk sejumlah uang. Meskipun harus bekerja keras di restoran dan menjadi buruh cuci, yang cukup melelahkan setiap hari. Meskipun harus mengorbankan waktu tidurnya hanya untuk bangun lebih pagi dan membantu ibunya menyiapkan barang dagangan, Megan lebih senang melakukan semua itu.

“Sa—saya mohon. Lepaskan saya. Anggap saja balasan karena saya menolong Bapak tadi. Saya mohon,” melas Megan sambil menyentuh lengan Ethan yang terbalut sapu tangan miliknya. Megan berharap Ethan luluh dengan bujukannya yang lembut. Meskipun tubuhnya gemetar ketakutan dan tangannya merasa jijik menyentuh lembut lengan Ethan. Tetapi Megan harus melakukannya agar Ethan iba padanya.

Ethan tertegun sejenak ketika merasakan sentuhan tangan Megan di lengannya yang terluka. Sikapnya sedikit melunak melihat air mata membasahi pipi Megan. Kediaman Ethan memberi kesempatan kepada Megan untuk menarik pakaiannya menutupi tubuhnya lagi. Dengan tangan gemetar, Megan berusaha mengancingkan kembali kemejanya yang sudah robek.

Pikiran Ethan pun mulai terpecah antara terus melanjutkan memiliki Megan seutuhnya atau melepaskan gadis yang sudah menolongnya itu. Kalau saja Megan tidak datang tepat waktu dan menolongnya, Ethan mungkin tidak akan berada dengan aman di dalam mobil mewah ini. Tetapi masalahnya adalah Ethan justru tertarik pada tubuh Megan sekarang. Rasa penasaran membuat Ethan ingin memiliki Megan.

Megan memekik kaget ketika jari Ethan menyentuh bagian pribadi dari tubuhnya. Dia tidak bisa diam saja membiarkan kehormatannya hampir direnggut begitu saja oleh pria yang bukan suaminya. Tubuh Megan semakin kuat meronta-ronta berusaha menjauhkan jemari Ethan dari pangkal pahanya. Semakin besar amarahnya, tubuh Megan seperti mendapatkan kekuatan untuk kembali melawan Ethan. Berusaha mempertahankan kehormatannya dengan cara yang dia bisa.

“Jangan meronta. Berhenti bergerak, gadis!” titah Ethan yang ingin segera memulai permainan mereka.

“Tidak! Jangan!” pekik Megan lalu melayangkan tangannya menampar keras pipi Ethan.

PLAK!

Ethan menyentuh pipinya. Bukannya marah, tamparan Megan malah membuat Ethan semakin menginginkan wanita itu.

Ethan kembali menarik tengkuk Megan. Dilumatnya bibir merah muda Megan hingga wanita itu sulit bernapas. Tenaga Megan sudah hampir habis melawan Ethan, tetapi pria itu bahkan tidak bergeming. Semakin Megan memberontak, semakin besar hasrat Ethan untuk menaklukkannya.

“Jangan khawatir. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku,” bisik Ethan saat dia mencium leher Megan.

“Tidak! Tolong aku!” jerit Megan berharap siapa pun yang mendengar teriakannya tergerak untuk membantunya lepas dari pria jahat ini.

Ethan tersenyum smirk mendengar suara teriakan Megan. Manik mata gelapnya yang seperti mutiara hitam melirik ke luar lewat jendela mobil mewah itu. Semua orang yang ada di luar mobil saat ini hanya berdiri membelakangi mobil itu tanpa sekalipun menoleh. Tanpa perintah darinya, semua orang itu tidak akan berani melakukan apa pun untuk membantu Megan.

Megan mencoba meraih pembuka pintu mobil dari dalam. Dia yakin akan bisa meloloskan diri kalau bisa membuka pintu mobil itu. Perbuatan Megan menambah lebar senyuman di bibir Ethan. Baru kali ini ada seorang gadis yang ingin melarikan diri darinya.

“Kalau kau ingin semua orang melihat tubuhmu, buka pintu itu. Mereka yang di luar, itu semua anak buahku. Mereka akan dengan senang hati menonton bosnya bercinta atau mungkin ingin bergabung sekalian,” ancam Ethan tersenyum smirk.

Ethan membenarkan posisi duduknya. Tubuhnya yang kuat sepenuhnya menutupi tubuh Megan dalam bayangan, lalu meletakkan tangannya di pintu mobil.

Megan menyadari apa yang akan dia lakukan, pria ini pasti sudah gila!

Ethan menyeringai dan mencoba untuk membuka pintu mobil.

"Menjadi milikku atau milik semua orang?”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status