Share

Cabggung

Roy tertawa pelan, sambil menggelengkan kepalanya. “Bibi terlalu asik, sampai saja panggil di depan tidak ada yang menyahut,” jawab Roy, dengan wajah sedikit kesal namun nyatanya tidak. Itu hanya menjadi gurauan yang disalurkan lewat ekspresi.

Bu Ira tersenyum kikuk. “Wajar den, udah tua. Pendengaran bibi sudah mulai tidak berfungsi,” balasnya. Memang kan faktor U? Jika semakin tua mungkin telinga, mata bahkan seluruh anggota tubuh pasti akan mulai tidak berfungsi. Bukan tidak berfungsi, namun tidak sepenuhnya bisa melihat, mendengar dengan jelas seperti manusia yang baru lahir.

Roy hanya menganggukan kepalanya, dia berjalan ke kulkas dan Mengambil sebotol minuman.

“Reva mana, Bi?” Tanya Roy, sembari meminum minuman yang berada di tangannya.

“Dikamar dia, hujan-hujan malas katanya keluar,” jawab Bi Ira sebelum menatap Roy dengan nyalang. “den Roy, suka ya sama Neng Reva?” Bi Ira menunjuk Roy, dengan senyum candanya. Bahkan menatao Roy yang benar terlihat seperti terciduk.

Roy justru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status