Share

Blam...

Rhea mengenakan kembali piyamanya dan terus memastikan bahwa Benjamin tak mengintip.

Setelah selesai, Rhea merasa tubuhnya lengket, dan perlu membersihkannya. Dia ingin bangun dan menuju kamar mandi. Namun, dia bahkan tak bisa bangun dari ranjangnya.

Hari ini Benjamin melakukannya dengan lembut, namun mengapa dia sampai kesulitan seperti ini?

Rhea menatap Benjamin kesal, mengapa hanya dia yang terlihat biasa saja.

Setelah yakin Rhea selesai mengenakan bajunya, Benjamin menatap Rhea kembali. “Kau tampak kesulitan.” ucapnya.

“Ini karena ulahmu.” jawabnya ketus.

Benjamin tertawa kecil sembari menatap Rhea dengan intens. “Aku terlalu bersemangat.”

Benjamin menyentuh lembut punggung tangan Rhea. “Jika kau merasa tak nyaman maka katakan saja.”

Rhea menghela napas pelan.

“Baiklah!” Rhea menatap Benjamin yang bahkan tak berniat beranjak dari kamar. “Kau masih disini? Tidakkah kau pergi untuk urusan kerja?”

“Ku rasa kau membutuhkanku disini.” jawab Benjamin.

“Kau tak perlu menungguku, kau bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status