Share

Bab 162

Bab 162

Amina memalingkan mukanya menghadap ke jendela, menyembunyikan air mata yang mulai menggenang di wajahnya. Berjuta kali ia berharap, berjuta kali pula harapannya runtuh. Masalah yang membelitnya makin lama makin erat memelintir hingga membuatnya susah bernapas.

“Kamu jangan begitu. Aku dan Bik Susi akan tetap bersamamu, apapun yang terjadi,” tukas Reynard. “Ini sebagai tanggung jawabku karena membiarkan Eril pergi. Andai aku tahu masalahnya. Aku akan mengikat kaki Eril.” Ia mengumpat pelan.

“Terima kasih Rey, tapi kamu jangan berspekulasi. Kamu dan Bik Susi butuh uang untuk hidup. Aku tidak mau kalian berdua terpuruk demi aku. Percayalah, aku bisa mengatasi masalah ini.” Amina berkata dengan tegar dan mata berkaca – kaca.

“Semakin keras kamu menolak, semakin kuat aku mau membantumu.” Lelaki itu memperhatikan Amina.

“Saya juga seperti Mas Rey. Saya mau membantu Ibu,” potong Bik Susi. “Apapun yang terjadi, kita tetap bersama.” Bik Susi memegang lengan Amina.

Air mata Amina
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status