Share

Bab 56

Bab 56

“Amina, aku minta maaf jika perkataanku menyakitimu,” ucap Eril gusar. Dia menarik rambutnya ke belakang.

Amina berdiri kaku dan memalingkan mukanya.

“Oke, kalau kamu menghukumku dengan cara diam begitu. Aku tidak akan marah kepadamu. Sekarang aku mau ke apartemenku dan besok pagi – pagi aku akan menjemputmu.” Eril membalikkan badannya dan pergi.

Amina hanya menangis sesenggukan di belakang pintu, setelah pria itu tidak ada di apartemennya, ia menutup pintu. “Tuhan! Aku benci diriku!” Amina memukul dadanya sendiri.

Keesokan harinya.

Eril terbangun karena silau oleh cahaya matahari yang menerobos masuk melewati celah korden. Lelaki itu memicingkan mata sebelum meraih ponselnya. Matanya seketika terbelalak. Jam 8 pagi!! “Hah! Gawat! Terlambat!” Buru – buru dia bangun dan memakai sepatu lalu menyambar tasnya.

Dengan tergopoh – gopoh dia pergi ke apartemen Amina dan Bik Susi menyambutnya dengan tertawa. “Mas Eril, tadi gak mandi ya? Matanya belekan tuh. Hihihi!”

“Hih! Gak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status