Share

BAB 6 Pelacur Pribadi

Author: Nia Masykur
last update Last Updated: 2024-10-10 01:46:27

"Huek." Tiba-tiba perut Jessi terasa mual. Jessi segera lari menuju wastafel agar dirinya bisa segera mengeluarkan apa yang ingin keluar dari perutnya.

"Jessi." Farrel sangat panik. Ia segera memijati tengkuk Jessi. "Kamu kenapa?"

"Hoek." Hanya cairan saja yang keluar. Karena sejak tadi pagi, Jessi memang tidak nafsu makan.

Setelah merasa lebih baik, Jessi berkumur beberapa kali untuk menghilangkan rasa tidak enak di dalam mulutnya. Setelah itu, Jessi menyempar tangan Farrel agar tidak terus memijati tengkuknya.

"Apa kamu sudah merasa lebih baik?"

Jessi balik badan dan menatap Farrel. Bagaimana mungkin dirinya tidak jatuh cinta pada lelaki tersebut, kalau Farrel memperlakukannya selembut ini. Bahkan sekarang Jessi bisa melihat kekhawatiran dimata Farrel.

"Aku ingin pulang sekarang. Maaf, kamu makan sendiri saja ya?"

Jessi mendorong Farrel agar dirinya bisa pergi. Tetapi Farrel yang tidak terima dengan perbuatan Jessi, langsung menahan tangan Jessi.

"Kita anggap saja, kamu tidak pernah mengatakan ungkapanmu tadi, dan aku tidak pernah mendengar itu. Tetap di sini dan ayo kita makan."

"1 tahun lebih bukanlah waktu yang sebentar, Farrel. Aku sadar aku siapa dan untuk apa aku di sini. Tapi aku hanya manusia biasa yang memiliki hati dan perasaan. Aku tidak bisa bersamamu jika kamu sudah menikah. Jadi tolong lepaskan aku."

"Sudah aku katakan, yang boleh memutuskan itu hanya aku, Jessi. Hanya aku!" tekan Farrel agar Jessi paham.

"Apakah kamu bisa menganggap ucapanku tadi tidak pernah kamu dengar? Lalu kita akan terus berbuat gila seperti itu?" Perasaan Jessi terasa semakin sensitif. Bahkan dirinya seperti tidak sadar karena sudah berani melawan Farrel.

Farrel tersenyum sinis. "Apakah uang dariku sudah kamu anggap cukup, sehingga kamu menentangku seperti ini?"

Kedua mata Jessi sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Perasaan yang tidak akan mendapatkan balasan hanya membuat hati Jessi semakin terluka.

"Terserah apa katamu. Aku mau pulang sekarang."

Jessi menyentuh kepalanya yang terasa pusing. Membuat tubuhnya menjadi terhuyung karena seharian tidak mendapatkan energi.

"Jessi." Farrel menahan tubuh Jessi. Ia segera menggendong Jessi dan ia bawa ke kamar mereka.

"Turunkan aku, Farrel. Aku mau pulang ke kosku."

"Kamu sakit. Wajah kamu pucat sekali. Diam dan jangan memberontak."

Setelah mendaratkan tubuh Jessi di atas ranjang, Farrel segera turun untuk membuatkan minuman hangat sekaligus membawakan makanan dan juga obat untuk Jessi. Bahkan lelaki tersebut juga berinisiatif untuk menyuapi Jessi.

"Aku makan sendiri saja."

"Biar aku suapi. Karena ini untuk makan kita berdua."

Jessi tidak mau menentang lagi. Dirinya sudah tidak memiliki stok energi untuk melawan Farrel.

'Kamu semakin menyiksa perasaanku, Farrel!' batin Jessi.

"Minum obatnya." Farrel menyuapkan obat pereda rasa pusing, kemudian memberikan segelas air minum.

"Terima kasih."

"Istirahatlah. Aku akan membebastugaskan kamu malam ini."

Farrel membereskan bekas makan mereka berdua. Sejak bersama dengan Jessi, Farrel menjadi cukup sering ikut mengurus pekerjaan apartemen ini. Setelah mencuci piring, Farrel kembali ke kamar. Ia duduk di tepi ranjang dan mendekati Jessi yang sedang memainkan ponsel.

"Kita tidak pernah membicarakan soal ini, setelah kita sama-sama sepakat. Aku tidak akan perduli dengan ucapanmu tadi. Aku belum bosan denganmu. Meskipun aku sudah menikah nanti, kita akan tetap seperti ini."

"Aku sudah menjadi pelacur pribadimu, Farrel. Tolong jangan buat aku menjadi orang ketiga dalam rumah tanggamu. Aku takut. Aku tidak ingin menyakiti perasaan istrimu nanti."

"Setelah menikah, Dania dan aku akan menetap di rumah orang tuaku. Kita akan tetap saling bertemu di sini. Keputusanku tidak boleh kamu tawar-tawar lagi. Istirahatlah. Aku mau mengurus beberapa pekerjaan." Untuk menghindari perdebatan, Farrel memilih berbohong dan segera menuju ruang kerjanya.

_

Esok paginya. Farrel sudah nampak rapih dan wangi dengan setelan formal yang melekat di tubuh gagahnya. Lelaki tersebut juga sudah menggunakan aroma parfum yang sangat disukai Jessi.

"Sudah jam berapa ini?" tanya Jessi yang baru bangun dengan suaranya yang serak.

"Jam 8," jawab Farrel santai.

"Jam 8? Kenapa kamu tidak bangunkan aku, Farrel! Owh." Baru saja Jessi bangun, tapi tubuhnya hampir terhuyung. Membuat Jessi memilih duduk di tepi ranjang.

"Kamu masih pusing?" Farrel begitu panik saat mendekati Jessi.

"Sedikit. Kenapa kamu tidak bangunin aku? Kalau begini aku pasti telat masuk kerja."

"Hari ini kamu tidak usah pergi ke kantor. Istirahat saja di sini. Wajahmu masih nampak pucat. Aku sudah membuatkanmu bubur. Makanlah, lalu minum obat lagi. Aku ada meeting pagi ini. Setelah semuanya selesai, aku akan segera pulang." Sebelum pergi, Farrel mendaratkan sebuah kecupan di bibir Jessi.

"Kamu melarangku jatuh cinta padamu. Tapi kamu terus memperlakukan aku seperti ini. Jadi bagaimana bisa aku menahannya dan berpura-pura kalau aku tidak mencintai kamu, Farrel?"

Jessi memilih ke kamar mandi. Sambil membersihkan diri, ia juga menangis untuk meluapkan segala perasaannya sendiri. Setelah hatinya sedikit lebih baik, Jessi keluar dari sana hanya menggunakan bathrobe. Ia tersenyum kecil mana kala melihat bubur yang ada di atas nakas.

"Hoek." Baru saja Jessi ingin menikmati bubur buatan Farrel, tetapi Jessi harus kembali lari ke kamar mandi karena perutnya terasa mual. "Sebenarnya apa yang terjadi denganku? Kenapa sejak kemarin aku terus merasa mual?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
positif deh kyknya tapi gmn yah nasib nya kessi dan anaknya nanti,kasian juga sebenarnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 86 Obat Tidur

    Ini adalah kejutan. Jadi tidak ada penyambutan apapun yang bisa Yosi dan Iyan lakukan untuk Jessi. Yang bisa Yosi berikan hanyalah masakan yang sudah ada. Tentunya masakan kesukan Kaila. Dan sore harinya, Yosi sibuk didapur membuatkan masakan kesukan Jessi dan juga Rhona. Padahal Jessi sudah melarang Yosi untuk melakukan ini dan itu. Makanan bisa dibeli, karena Jessi hanya ingin menikmati kebersamaan mereka. Selain itu, dirinya dan yang lain tidak bisa berlama-lama di desa karena ini memang bukan waktunya Rhona liburan. Namun, Jessi membiarkan apapun yang Yosi inginkan. "Tidak bisa tidur?" tanya Jessi. Entah sudah berapa kali Farrel mengubah posisi tidurnya. Malam sudah semakin larut. Semua orang sudah lelap dengan mimpinya sendiri. Sedangkan Rhona saat ini tidur bersama dengan Kaila. Jessi dan Rhona sudah lama tinggal di desa. Meski sekarang kehidupan mereka sangat berbeda, tapi Jessi dan Rhona tidak mengeluhkan situasi sekarang. Berbeda dengan Farrel. "Sepertinya aku belum meng

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 85 Pulkam

    "Kakak yakin?" tanya Kaila. Hari ini Jessi dan yang lainnya akan pulang ke kampung halaman. Setelah perbincangan yang cukup panjang dan Jessi sendiri sudah yakin, maka Farrel dengan senang hati menuruti usulan sang istri. Itu juga dengan catatan kalau Jessi diperbolehkan melalui perjalanan jauh. Dan sekarang keputusan Jessi berhasil membuat Kaila senang tapi juga belum yakin. Kaila tidak ingin kalau Jessi pulang karena memaksakan diri. Jessi sedang hamil. Kaila takut kalau perasaan Jessi yang tidak tenang bisa membahayakan kandungan Jessi. Carla dan Regan sangat Khawatir. Apalagi Jessi sendiri yang ingin menggunakan mobil. Perjalanan sangat jauh. Mereka tidak ingin kalau nantinya Jessi jadi kelelahan. "Yakin, Kai." Jessi menepuk pundak Kaila. "Ma, Pa, kami pergi sekarang." "Hati-hati. Jaga kesehatan. Kalau lelah di dalam mobil, cepat istirahat dan cari hotel. Mengerti!" pesan Carla. "Iya, Ma." "Opa sama Oma jangan rindu Rhona ya?" "Siapa juga yang mau rindu d

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 84 Pecahan Emosi

    "Kalau saja rasa sakitnya bisa dipindah ke aku, aku rela kalau sekarang aku yang sakit," ucap Farrel. Kedua matanya nampak berkaca-kaca. Bukan hal mudah bagi Jessi melalui hamil muda. Karena setelah keluar dari rumah sakit saat itu, Jessi kembali masuk rumah sakit selang 10 hari karena mual muntah yang mengakibatkan Jessi tidak bisa makan apapun. Sejak Jessi hamil juga, sebisa mungkin Regan yang mengambil alih semuanya. Farrel datang keperusahaan jika memang sangat diperlukan. Karena Regan inginkan Farrel benar-benar mendampingi Jessi selama hamil. Farrel juga berpikir sama. Ia tidak mendampngi Jessi saat hamil Rhona. Maka sekarang Farrel ingin menebus semuanya. "Kamu hamil bisa sampai seperti ini. Lalu bagaimana saat dulu tanpa aku?" Padahal segala hal yang ingin Farrel ketahui tentang Rhona dikala saat masih dalam kandungan, sudah Jessi ceritakan. Tapi itu semakin membuat Farrel merasa berdosa. Dosa yang tidak akan bisa dihapus. Karena sekarang Farrel hanya bisa melaku

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 83 +

    "Sayang, kamu sakit?" Karena ada urusan yang sangat penting, selama 1 minggu ini Farrel keluar negeri. Awalnya Farrel inginkan Jessi dan Rhona tingal di kediaman orang tuanya. Namun, karena Jessi menolak, membuat Farrel tidak bisa memaksa. Jessi bukannya tidak mau lebih dekat dengan mertuanya. Namun, karena dirinya merasa lebih nyaman di apartemen ini. Meski begitu, Jessi membebaskan Rhona bersama Regan dan Carla. Tidak ada yang perlu Jessi khawatirkan. Ia yakin kalau mertuanya sangat mencintai Rhona. Sudah pasti keduanya akan mengutamakan kesehatan dan keselamatan Rhona. Baru saja sampai rumah, Farrel sudah dibuat panik setelah melihat keadaan sang istri. "Tidak. Aku baik-baik saja." "Baik-baik saja bagaimana? Wajahmu pucat begitu. Sejak kapan kamu seperti ini hem? Ayo kita ke rumah sakit." Farrel mulai memaksa karea terlalu khawatir. "Sejak kemarin kepalaku sedikit pusing. Tapi ini sudah lebih baik. Baru 1 jam yang lalu aku minum obat. Maaf ya aku tidak menyambut de

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 82 Doa Rhona

    Di hari pertambahan usia Jessi, Farrel memberikan kejutan pada Jessi untuk merayakan pesta pernikahan mereka. Meski tidak banyak yang diundang, tapi keintiman acara tersebut begitu terasa. Jessi sampai menangis haru. Ia merasa bersyukur atas apapun yang telah ia dapatkan sekarang. "Jangan terlalu senang," ucap Carla dengan suara judesnya. Meski Carla masih terlihat judes saat berhadapan dengan Jessi, tapi Jessi berusaha tidak ambil hati hingga dirinya sudah terbiasa akan sikap Carla. Sebagai orang tua, Jessi mewajarkan jika Carla berharap kalau Farrel memiliki standar wanita yang berkelas untuk dijadikan istri. Namun, sejauh ini Carla tidak pernah melukai fisiknya. Hanya kata-kata dengan suara ketus. Dan yang jauh lebih penting, Carla tidak bersikap kasar pada Rhona. "Bagaimana saya tidak senang, kalau saya diberikan kejutan seperti ini, Ma. Tanpa persetujuan Mama, saya yakin acara ini tidak akan terjadi. Terima kasih ya Ma, karena sudah melahirkan lelaki sebaik Farrel.""Dia bai

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 81 Foto

    Untuk beberapa detik, Jessi menatap pelayan yang sedang membungkuk, meminta maaf. Sudah bertahun-tahun lamanya, tapi Jessi yakin kalau yang dia lihat sekarang adalah adiknya. Jessi terkejut dan tidak menyangka. Begitu juga dengan Farrel. "Kaila," panggil Jessi dan Farrel. Kaila memberanikan diri menatap Jessi. Karena Jessi menggunakan make up dan terlihat jauh lebih cantik, membuat Kaila ragu kalau yang didepannya saat ini adalah Jessi. Namun, saat Kaila melihat Farrel, ia yakin kalau didepannya ini adalah seorang kakak yang ia rindukan. "Kak Jessi." Mata Kaila berkaca-kaca. Ia ingin menangis dan memeluk Jessi. Namun, Kaila menahan diri karena saat ini dirinya sedang bekerja. Jessi juga harus menahan diri. Karena namanya sedang bekerja, harus menyelesaikan tanggung jawabnya. Niat awal setelah pulang dari pesta mereka akan pergi kesebuah hotel, tapi sekarang Jessi dan Farrel menunggu Kaila selesai bekerja. "Kakak." Setelah selesai bekerja, Kaila langsung menuju d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status