Share

Bab 23 Makam Sang Mantan

Arsha segera mendorong Samir menjauh. Napas keduanya terlihat putus-putus seperti baru saja lari marathon. Wajah Arsha sangat merah antara malu dan sedang meredam nafsunya. Samir tidak jauh berbeda, tetapi dia bisa lebih baik menyembunyikan hal itu.

Tanpa berucap satu kata pun, Samir bangkit dan berlalu ke dapur. Pria itu tidak tahu harus berkata apa, karena sekarang kekesalan tengah menguasai dirinya.

Sedangkan Rinjani bangkit dari duduknya seraya berkata, “Seharusnya kamu berterima kasih padaku karena sudah menyelamatkanmu dari penyesalan tak berujung.” Setelah berkata demikian, Rinjani berjalan keluar vila.

Gadis itu duduk termenung di kursi depan vila. Matanya melihat rintikan hujan, tetapi tatapannya kosong. Dia sadar benar apa yang dilakukan tadi terlalu ikut campur. Namun, dia tidak bisa diam saja jika sahabatnya masuk lingkaran setan itu.

“Rin,” panggil Agam seraya duduk di  dekat gadis itu.

Gadis itu masih tetap di posisinya, tan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status