Share

12. Wajah Familier

“Saya … saya cuma kagum pada Anda!”

“Eh?” sekarang giliran Daksa yang terdiam.

“Ma-maksud saya …”

Tok … tok … tok ….

Suara ketukan di pintu menginterupsi kalimat Natya. Salah satu pegawai menampakkan setengah badanya dari celah pintu yang sedikit dibuka. “Permisi.”

Natya dan Daksa menoleh serempak.

“Ada apa, Zal?” Daksa bertanya.

“Maaf kalau saya mengganggu pembicaraan,” jeda Rizal. “Tapi Bang Daksa diminta balik lagi ke dapur karena pelanggan semakin banyak. Ditambah ada satu pelanggan yang komplain soal rasa makanan dan mau ketemu dengan pemelik restoran.”

Diam-diam Natya menghela napas lega. Sementara Daksa mengangguk setelah mendengar kalimat Rizal, dan beralih menoleh pada Natya. Mendapat tatapan cukup tajam dari Daksa, membuat Natya kembali menelan ludah.

“Kita bicara lain kali. Sebaiknya kamu pulang dan periksa ke rumah sakit.” Daksa mengucapkan kalimat itu dengan wajah serius yang hanya bisa diangguki oleh Natya.

Setelah itu mereka keluar dari ruang istirahat. Daksa k
atriaskhaer

Hai hai! Bagaimana cerita ini? Tolong berikan tanggapan dan votenya ><

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status