Share

16. Malas Berdebat

Pintu tidak dikunci saat aku membukanya. Itu artinya Asta sudah ada di rumah. Aku langsung naik ke atas, menuju kamar. Ingin segera membersihkan diri lantaran seharian ini belum mandi. Aku menemukan Asta duduk bersandar pada tempat tidur. Kakinya lurus dan saling bertumpu. Di atas pangkuannya terdapat sebuah laptop yang layarnya terbuka.

Aku tidak peduli dan terus berjalan menuju meja rias. Melepas printilan aksesoris yang kupakai sebelum beranjak ke kamar mandi.

"Kenapa teleponku nggak diangkat?" tanya Asta. Lelaki itu belum bergerak dari posisinya.

"Baterku low, jadi ponsel aku matikan."

"Lalu kenapa tadi bisa pulang bareng Andeas? Kalian—"

"Kebetulan Andeas itu sepupu Lula dan kami bertemu di acara Lula," jawabku cepat. Sumpah aku lagi malas ngomong sama dia. Aku bahkan menjawab semua pertanyaannya tanpa menoleh padanya.

"Lalu—"

"Aku mau mandi," potongku sebelum ada pertanyaan-pertanyaan lain yang membuatku makin muak. Aku bergegas ke kamar mandi, meninggalkan Asta yang mungki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status