Share

21. Kenapa?

Happy Reading

*****

Injakan yang cukup keras pada kaki seseorang itu menghasilkan sebuah sura protesan. "Aduh, Mbak Ning penganiayaan," kata orang yang kakinya diinjak Wening.

Tangan si gadis terlepas dari wajah sang akuntan. Dia memegang jari-jari kakinya yang terinjak sepatu oleh Wening. Memajukan bibir dia mengepalkan tangan dengan mata melotot.

Gadis berjilbab hitam tersebut berbalik. "Kapok," kata Wening, "suruh siapa ngagetin gitu."

Wening mencebikkan bibirnya, lalu tersenyum manis ketika tahu siapa yang mengerjainya tadi. Sudah lama dia tidak bertemu dengan gadis jahil itu.

"Ih, padahal sudah lama nggak ketemu. Maksudku kan buat kejutan, masih ingat tidak sama tangan halus milik sepupu cantikmu ini," kata gadis berjilbab matcha yang berkulit kuning langsat. Dia adalah putri semata wayang sang Paklik yang bernama Silvia Mufidah.

"Mbak Ning, nggak asyik," ucap Silvi, tetapi tangannya meraih pegangan koper yang berada di tangan kakak sepupunya.

"Siapa nyuruh nutup matanya, Mbak.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status