Lyria kembali ke kediaman neneknya setelah dia meninggalkan uang sebagai bayaran gigolo yang menemaninya semalam.
"Dari mana saja kau, Lyria?" Nyonya Mallory, nenek Lyria menatap Lyria dengan tajam.
"Aku tidak memiliki kewajiban untuk memberi tahu ke mana aku pergi, Nenek!" Lyria membalas acuh tak acuh.
Sejak kapan neneknya peduli ke mana dia pergi? Wanita tua itu tidak pernah menganggapnya sebagai cucu, di mata neneknya hanya Kaitlyn cucunya.
"Kurang ajar!" Nyonya Mallory bersuara marah. "Seperti inikah cara orangtuamu mendidikmu? Tidak heran, ibumu hanya seorang pelayan di bar! Kau mungkin tidak pulang semalaman karena sibuk menggoda pria!"
Alasan kebencian nenek Lyria padanya adalah karena dia memiliki ibu yang berasal dari kalangan bawah dan memiliki profesi yang menjijikan di mata neneknya.
"Karena Nenek sudah mengetahuinya lalu kenapa harus bertanya lagi?" Lyria membalas tanpa minat. Sikapnya membuat Nyonya Mallory semakin marah.
"Pelacur sialan! Aku akan memberimu pelajaran!" Nyonya Mallory segera mendekati Lyria dan hendak menamparnya.
Namun, Lyria menahan tangan neneknya. "Jika Nenek lupa, besok aku akan menikah dengan Tuan Ramos. Pria tua itu mungkin tidak akan senang jika melihat wajahku tidak cantik lagi."
Nyonya Mallory merasa jengkel, dia benar-benar ingin memukul Lyria, tapi apa yang dikatakan oleh jalang kecil di depannya memang benar.
"Aku akan melepaskanmu kali ini!" Wanita tua itu bersuara jengkel.
Lyria tersenyum mengejek. Dia tahu bahwa neneknya tidak akan pernah melakukan sesuatu yang akan membuatnya rugi.
"Nenek, apa yang terjadi?" Kaitlyn mendekati neneknya dengan penuh perhatian.
Wanita itu adalah sepupu Lyria, ayahnya dan ayah Kaitlyn adalah adik kakak. Namun, nenek mereka lebih menyayangi putra bungsu yang merupakan ayah Kaitlyn.
Lyria tidak mengerti apa alasan neneknya tidak mencintai ayahnya seperti yang dilakukan pada ayah Kaitlyn. Apapun yang ayahnya lakukan semua akan salah di mata neneknya.
Wanita itu bahkan tidak menangis ketika putra sulungnya tewas dalam kecelakaan mobil dua tahun lalu. Jika saja ayahnya tidak melakukan tes DNA sebelumnya maka Lyria tidak yakin bahwa neneknya adalah ibu kandung ayahnya.
"Lyria, jangan terus membuat Nenek kesal. Kesehatan Nenek sedang tidak baik akhir-akhir ini." Kaitlyn bertindak sebagai cucu yang pengertian dan lemah lembut. "Apakah ini semua masih karena pengaturan pernikahanmu dengan Tuan Ramos besok?" tanyanya.
Lyria tidak membalas kata-kata Kaitlyn, sejujurnya dia sangat muak dengan sepupunya yang jahat dan munafik.
"Lyria, kau seharusnya berterima kasih pada Nenek. Nenek telah memilihkan suami yang sangat baik untukmu. Hidupmu akan terjamin setelah menikah dengan Tuan Ramos. Selain itu semua biaya pengobatan ibumu juga akan terus berlanjut."
Kata-kata Kaitlyn membuat rasa pahit menyebar ke hati Lyria. Jika bukan karena neneknya yang mengancam akan menghentikan pengobatan ibunya yang dalam keadaan vegetatif maka dia tidak akan menerima pernikahan dengan Tuan Ramos yang terkenal suka bersikap kasar pada istrinya. Pria itu juga telah melecehkan banyak wanita hanya karena dia memiliki cukup banyak uang.
"Jalang kecil ini tidak tahu cara berterima kasih, Kaitlyn. Dia tidak sepertimu yang masuk akal." Nyonya Mallory menatap Lyria dengan sinis.
"Jika menurutmu Nenek memilihkan suami yang sangat baik lalu kenapa tidak kau saja yang menikah dengan bajingan tua itu!"
"Perhatikan kata-katamu, Lyria!" Nyonya Mallory membentak Lyria. "Cucuku yang berharga sudah memiliki tunangan."
"Ya, benar. Tunangan yang dicuri dariku." Lyria membalas sinis.
"Lyria kau membuatku terlihat jahat. Aku tidak pernah bermaksud mencuri Razen darimu. Razen tidak bisa meneruskan pertunangan denganmu karena dia tidak memiliki perasaan apapun terhadapmu."
"Berhenti bersikap sok suci, Kaitlyn. Kita sama-sama tahu bahwa kau merangkak ke ranjang Razen dan merayunya. Begitulah caramu merampok tunanganku dariku."
Sebuah tamparan melayang ke wajah Lyria. Nyonya Mallory tidak bisa menahan dirinya lagi. Bagaimana bisa Lyria mengatakan hal buruk tentang cucu kesayangannya.
"Jangan pernah bicara buruk tentang sepupumu, Lyria. Kau dipenuhi oleh rasa iri hati dan dengki, oleh sebab itu Razen tidak mencintaimu. Terlebih darah pelacur ada di tubuhmu, Razen mana mungkin mau menikah dengan wanita rendah sepertimu!"
Beberapa langkah di belakang Lyria ada Razen yang kini berjalan menuju ke Kaitlyn, pria itu mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Lyria mengenai tunangannya.
"Lyria, sebaiknya kau memperhatikan kata-katamu! Jika aku mendengar kau mengatakan hal buruk pada Kaitlyn lagi, aku tidak akan melepaskanmu."
Lyria tertawa kecil. Pria di depannya adalah pria yang pernah ia cintai dengan segenap hatinya lalu kemudian mengkhianatinya. Dia benar-benar buta telah mencintai pria tidak layak seperti Razen di masa lalu.
Di masa lalu Razen akan berdiri di sampingnya melindunginya dari setiap orang yang mencoba mengganggunya, tapi sejak dua tahun lalu, ketika ayahnya meninggal dan ibunya jatuh dalam keadaan vegetatif, Razen tidak lagi berdiri di sisinya.
Dan setahun kemudian dia dipaksa oleh neneknya untuk memutuskan pertunangan dengan Razen atau pengobatan ibunya akan dihentikan.
Hanya satu minggu setelah itu Razen dan Kaitlyn bertunangan. Pesta pertunangan keduanya diadakan dengan sangat meriah. Berbeda dengan pertunangannya dengan Razen yang hanya diketahui oleh beberapa keluarga kedua belah pihak dan beberapa kerabat lain saja.
Lyria tentu tidak bodoh, dia tahu bahwa keduanya jelas telah berhubungan sudah lama di belakangnya. Dan benar saja, Kaitlyn mengakui bahwa dia telah berhubungan dengan Razen sejak kematian orangtua Lyria.
"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?" Lyria melihat Razen dan Kaitlyn bergantian. "Wanita baik hati dan lemah lembut di sebelahmu merayu tunangan sepupunya sendiri dengan membuka pahanya lebar-lebar."
Lyria menerima sebuah tamparan lagi, tapi kali ini dari Razen. Bibir Lyria pecah, darah mengalir dari sana. Rasa sakit yang diterima oleh Lyria tidak seberapa karena dia telah mati rasa.
"Lyria, kau tidak jauh lebih baik dari Kaitlyn. Kau putri pelayan bar yang menyediakan layanan tambahan. Jika Paman Michael tidak terlalu bodoh dan termakan rayuan ibumu maka saat ini ibumu pasti masih menjual dirinya. Dan aku tidak akan menjadi paman Michael yang lain, jalang sepertimu tidak akan bisa menjadi istriku."
Lyria terkekeh geli. Jalang? Kapan dia pernah tidur dengan laki-laki? Dia jelas-jelas sangat setia pada Razen, tapi pria itu menyebutnya seorang jalang.
Tawa Lyria berhenti sekejap berganti dengan wajah dingin. Ia melayangkan sebuah tamparan keras di wajah Razen. "Mulut kotormu tidak berhak membicarakan tentang ibuku!"
"Lyria! Kau benar-benar berani! Aku akan mendisiplinkanmu dengan benar!" Nyonya Mallory bersiap untuk memukuli Lyria.
"Razen, bibirmu berdarah." Kaitlyn menatap Razen sedih. Raut patah hatinya membuat Razen tidak tahan. Dia sangat tersentuh melihat cinta Kaitlyn untuknya.
"Lakukan saja, setelah ini jangan menyesal jika aku tidak mau menikah dengan Tuan Ramos." Lyria balik mengancam neneknya.
"Jalang sialan! Berani kau mengancamku, hah!" Nyonya Mallory marah sampai ke ubun-ubun. "Apa kau sudah tidak ingin ibu pelacurmu itu tetap hidup?!"
"Kemungkinan ibuku untuk sadar tidak terlalu banyak, membuatnya berkumpul kembali dengan Ayah mungkin lebih baik. Namun, jika aku tidak mau menikah dengan Tuan Ramos, maka pria tua itu akan menarik investasi di perusahaan Paman. Itu akan menjadi kerugian yang besar. Aku pikir Nenek tidak akan mau hal seperti itu sampai terjadi!"
Lyria tidak bersungguh-sungguh dengan kata-katanya. Dia meminta maaf pada ibunya berulang kali. Jika bukan karena ibunya mana mungkin dia tetap bertahan di bawah penindasan keluarga ayahnya.
"Kau!" Nyonya Mallory merasa leher bagian belakangnya sakit sekarang.
Saat ini kondisi perusahaan keluarganya yang dipimpin oleh putra bungsunya sedang dalam keadaan tidak baik, jika Tuan Ramos sampai menarik investasi maka itu akan membuat keadaan semakin buruk.
"Lyria, kau benar-benar kurang ajar! Kau bahkan berani melawan nenekmu sendiri!" Razen tampak jengah dengan tingkah Lyria
Lyria tidak ingin berurusan dengan tiga orang di depannya lagi. Dia benar-benar muak dan mungkin sebentar lagi akan muntah melihat wajah mereka.
"Lyria! Mau pergi ke mana kau! Kembali ke sini!" Nyonya Mallory berkata marah, tapi Lyria tidak peduli sama sekali.
"Nenek, jangan terlalu marah. Lyria mungkin sedang dalam suasana hati yang buruk." Kaitlyn menenangkan neneknya. Wanita itu bertingkah seperti malaikat yang baik hati.
"Lihat dirimu. Kau sudah dihina sedemikian rupa oleh Lyria, tapi kau masih berbicara untuknya." Nyonya Mallory menatap cucunya kesal.
"Nenek, Lyria adalah saudaraku. Aku harus bersikap baik padanya."
"Sudahlah, aku tidak akan berdebat denganmu." Nyonya Mallory menghela napasnya. "Nenek akan pergi ke kamar untuk istirahat, kepala Nenek sakit karena Lyria. Kau obati luka di bibir Razen."
"Baik, Nenek."
Nyonya Mallory pergi kini yang tersisa hanya Razen dan Kaitlyn. Jari Kaitlyn menyentuh bibir Razen. Air mata jatuh di wajahnya. "Ini pasti sangat sakit."
"Wanita bodoh. Ini tidak sakit sama sekali. Jangan menangis." Razen menghapus air mata Kaitlyn. Keduanya tampak saling mengasihi. "Jika kau sebaik ini, kau pasti akan sering dijahati oleh orang lain."
Kaitlyn berhenti menangis, di dalan hatinya saat ini dia sedang mentertawakan Lyria. Dia telah berhasil membuat Razen semakin jijik dan membenci Lyria.
Besok Lyria akan menikah dengan Tuan Ramos, tidak akan ada lagi yang bisa merebut Razen darinya.
Untuk mengamankan posisinya sebagai tunangan Razen, Kaitlyn mengusulkan pada neneknya untuk segera menikahkan Lyria.
Dan neneknya memilih Tuan Ramos yang sudah beristri dan terkenal tempramental. Kaitlyn sangat senang dengan pengaturan itu.
Lyria tidak berhak mendapatkan yang lebih baik darinya. Setelah ini hidup Lyria akan semakin menderita. Kaitlyn sangat menantikan hari di mana Lyria disiksa oleh Tuan Ramos, baik secara fisik maupun mental.
Axelsev berdiri di dinding kaca kamar hotel yang menjadi saksi bisu cinta satu malamnya dengan wanita acak yang mengira dirinya seorang pria bayaran.Di atas nakas masih terdapat uang lima ratus dolar dengan pecahan seratus dolar.Senyum kecil tampak di wajah tampan pemilik iris abu-abu silver itu. Alih-alih merasa terhina, ia malah semakin tertarik pada wanita yang bersamanya semalam.Bel berdering, Axelsev segera melangkah menuju ke pintu kamar tanpa mengenakan atasan dan hanya mengenakan celana dalam saja. Pria itu terlihat sangat seksi. Jika lawan jenis yang melihatnya saat ini maka air liur mereka pasti akan menetes tak terkendali.“Tuan, ini pakaian Anda.” Seorang pria dengan manik mata biru terang datang membawa pakaian Axelsev. Pria itu merupakan asisten pribadi Axelsev yang telah bekerja untuknya selama tujuh tahun terakhir.“Letakan saja di sana!” Axelsev mengarahkan pandangannya ke sofa. Pria itu melangkah menuju ke sofa dan duduk di sana dengan tenang.“Cari tahu tentang i
“Kau benar-benar pembawa sial!” Mallory mengutuk Lyria. “Semua orang yang terlibat denganmu pasti akan mendapatkan bernasib buruk!”Lyria telah mendengar neneknya mengutuknya seperti ini beberapa kali. Dia pikir dia kebal, tapi rasanya masih tetap menyakitkan.“Ayahmu tewas, Ibumu terbaring seperti orang mati, perusahaan mengalami krisis, dan sekarang Ramos yang akan menikahimu ditangkap polisi. Lyria, kau seharusnya tidak dilahirkan ke dunia ini!”“Nenek, jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan kehendak Nenek, jangan menyalahkan orang lain. Terima saja kenyataan.” Lyria membalas acuh tak acuh.“Lyria, ini semua karena kau! Jika masalah perusahaan tidak teratasi, aku pasti akan membuat kau membayarnya!” Eugene, bibi Lyria menatap Lyrian bengis.“Bibi, apakah kau mengalami masalah dengan otakmu? Kenapa aku yang harus bertanggung jawab atas ketidakmampuan suamimu?”“Pelacur sialan!” Mallory menghentakan tangannya ke meja dengan marah. Dia benar-benar ingin merobek mulut Lyria saat ini
Pagi-pagi sekali Lyria meninggalkan kediaman neneknya. Ia harus menjaga suasana hatinya untuk tetap tenang, dan satu-satunya jalan adalah menghindari pertemuan dengan seluruh anggota keluarga di kediaman neneknya.Nenek serta bibinya pasti tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah jika mereka tahu bahwa ia menampar Kaitlyn semalam.Dan apa yang diperkirakan oleh Lyria memang benar. Mallory dan Eugene murka ketika mengetahui bahwa Lyria berani menampar Kaitlyn.Bagi Mallory, Kaitlyn merupakan permata berharganya. Dia telah memanjakan cucunya ini sejak kecil. Dia pasti akan mengajari Lyria dengan benar ketika dia bertemu dengan Lyria nanti.“Nenek, Ibu, apakah kalian sudah menemukan laki-laki lain untuk Lyria? Aku tidak ingin pelacur itu menggoda Razen.”“Tidak perlu cemas, Sayang. Ibu dan Nenek telah menemukan pria yang cocok untuk Lyria.” Semalam Eugene dan Mallory menghadiri pesta jamuan istri seorang pengusaha, di sana mereka mengetahui bahwa putra satu-satunya dari keluarga Luthe
Lyria tercengang. Apakah dia salah dengar barusan? Tidak, ini pasti tidak nyata.“Pak, apa yang Anda katakan tadi?”“Menikahlah denganku.”“Maafkan saya, Pak. Saya tidak bermaksud menyinggung Anda, tapi saya tidak bisa menikah dengan Anda.”“Jadi, apakah kau lebih suka menikah dengan pria seperti Ramos?”Lyria terkejut. “Apakah Anda menyelidiki tentang hidup saya?”“Ya. Aku tertarik padamu jadi aku menyelidiki tentangmu. Bukankah lebih baik menikah denganku daripada dengan pria tua seperti Ramos?”Itu benar, atasannya seribu kali lebih baik daripada Ramos, tapi Lyria jelas tahu bahwa pria di depannya tidak bisa ia makan.Setelah satu kali gagal, dia tidak ingin lagi berhubungan dengan pria dari kalangan atas. Dia hanya ingin hidup sederhana dengan cinta yang tidak akan pernah memudar.“Aku akan memberimu waktu berpikir tiga hari, Nona Lyria. Menikah denganku tidak akan membuatmu rugi. Aku tampan, kaya, berkuasa dan bertenaga di atas ranjang. Kau tidak akan menyesal menikah denganku. S
Perasaan Lyria tidak bisa dijelaskan saat ini. Dia benar-benar telah mendapatkan akta nikah dengan Axelsev Leander, penerus dari Leander Grup yang digilai oleh banyak wanita. Lyria pasti akan dikutuk oleh ribuan wanita jika sampai mereka tahu bahwa ia kini sudah mendapatkan sertifikat pernikahan dengan Axelsev. “Ke mana kita akan pergi sekarang?” tanya Lyria. “Ke rumah kita.” Axelsev berkata dengan lembut. Rumah kita? Lyria sudah lama kehilangan rumah. Rasanya hangat menyebar di dalam diri Lyria karena kata-kata Axelsev. Setengah jam kemudian mobil Axelsev yang diikuti oleh empat mobil sedan lain telah sampai di sebuah kediaman yang menempati ribuan hektar tanah. Lyria tertegun, dia seperti sedang melihat sebuah istana yang sangat megah. Apakah ini tempat yang akan menjadi rumahnya? “Ayo turun.” Axelsev menarik kembali kesadaran Lyria. Ketika mereka turun, puluhan pelayan segera menyambut mereka. Seorang pria berpakaian hitam putih menyambut Axelsev dan Lyria. “Selamat datang
“Besok Ibu akan dipindahkan ke rumah sakit di pusat kota. Aku sudah berbicara dengan kepala rumah sakit tempat Ibu dirawat mengenai hal itu.” Axelsev menatap istrinya dengan seksama. Karena sekarang ia telah menikah dengan Lyria, maka ibu Lyria juga ibunya.Lyria mendapatkan kejutan lainnya lagi. “Terima kasih.” Ia tidak memiliki kata-kata yang bisa ia ucapkan selain berterima kasih pada Axelsev.“Tidak perlu berterima kasih, aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai suami dan menantu,” balas Axelsev.Lyria merasa sangat tersentuh. Mungkin ini terlalu dini untuk mengatakan bahwa dia tidak salah mengambil keputusan untuk menikah dengan Axelsev. Kali ini ia benar-benar memiliki seseorang yang bisa ia andalkan. Seseorang yang kini menjadi bagian dari keluarganya.“Kenapa menatapku seperti itu? Apakah aku sangat tampan?” Axelsev menggoda Lyria. Pria itu tersenyum menawan.“Sangat percaya diri.” Lyria mencibir Axelsev.Axelsev terkekeh geli. “Apakah menurutmu aku tidak tampan?”
Pagi ini Lyria kembali tidak bekerja. Ia tidak menyerahkan surat pengunduran diri, tapi meminta bantuan Axelsev sekali lagi. Dia membutuhkan cuti selama lima hari ke depan sampai hari pernikahan tiba.Pukul sepuluh pagi Lyria pergi dengan Rebecca yang merupakan ibu George. Wanita itu berpakaian mahal, dia merupakan orang kaya baru yang sangat ingin menunjukan kekayaannya.“Kau pilihlah gaun yang kau inginkan!” Rebecca berkata dengan memerintah. Wanita itu membawa Lyria ke sebuah butik mahal yang memiliki banyak gaun pengantin indah. “Lupakan saja, biar aku yang memilih. Seleramu pasti rendahan. Itu akan mempermalkukan keluarga Luther!” Rebecca kembali bersuara. Belum bersama Lyria selama dua puluh empat jam, wanita itu sudah sangat banyak merendahkan Lyria.Rebecca melihat sebuah gaun yang indah. “Kenakan itu!”Lyria merasa bahwa Rebecca benar-benar cocok berada di lingkungan sosial yang sama dengan nenek dan bibinya, mereka sama-sama angkuh dan memandang orang lain lebih rendah dari
“Lyria, jangan menggunakan aku untuk membersihkan namamu. Kau memang saudaraku, tapi aku tidak akan terima jika kau menjadikan aku kambing hitam seperti ini!” seru Kaitlyn, dia tidak akan mau memperbaiki citra buruk Lyria.“Bagus, kalau begitu biar aku mengatakannya dengan jelas,” seru Lyria. “Perusahaan keluarga Chaister sedang dalam masalah saat ini, untuk membantu perusahaan keluar dari masalah Nenek dan Ibumu menjadikan aku alat tawar menawar. Pertama mereka ingin menikahkan aku dengan pria yang sudah beristri. Mereka benar-benar tidak peduli apakah pria itu kejam atau tidak. Yang mereka tahu hanyalah menukarku dengan sejumlah keuntungan. Pria itu adalah Tuan Ramos yang baru-baru ini ditangkap polisi karena berbagai kasus dari pelecehan seksual sampai ke penyuapan dan masalah pajak.Setelah gagal menikahkan aku dengan pria tua mengerikan itu, Nenek dan Ibumu ingin menikahkan aku dengan penerus keluarga Luther yang cacat mental dan jika aku menolak maka biaya pengobatan ibuku akan