Share

6. Akta Nikah

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2023-02-02 13:21:21

Perasaan Lyria tidak bisa dijelaskan saat ini. Dia benar-benar telah mendapatkan akta nikah dengan Axelsev Leander, penerus dari Leander Grup yang digilai oleh banyak wanita.

Lyria pasti akan dikutuk oleh ribuan wanita jika sampai mereka tahu bahwa ia kini sudah mendapatkan sertifikat pernikahan dengan Axelsev.

“Ke mana kita akan pergi sekarang?” tanya Lyria.

“Ke rumah kita.” Axelsev berkata dengan lembut.

Rumah kita? Lyria sudah lama kehilangan rumah. Rasanya hangat menyebar di dalam diri Lyria karena kata-kata Axelsev.

Setengah jam kemudian mobil Axelsev yang diikuti oleh empat mobil sedan lain telah sampai di sebuah kediaman yang menempati ribuan hektar tanah.

Lyria tertegun, dia seperti sedang melihat sebuah istana yang sangat megah. Apakah ini tempat yang akan menjadi rumahnya?

“Ayo turun.” Axelsev menarik kembali kesadaran Lyria.

Ketika mereka turun, puluhan pelayan segera menyambut mereka. Seorang pria berpakaian hitam putih menyambut Axelsev dan Lyria.

“Selamat datang di rumah, Tuan Axelsev.” Pria itu merupakan kepala pelayan Axelsev di kediaman lamanya, tapi karena dia mungkin akan berada di negara itu cukup lama maka dia memanggil kepala pelayannya serta puluhan pelayan lain untuk mengurus kediaman barunya yang akan ia tempati bersama dengan Lyria.

“Lyria, ini adalah Peter, kepala pelayan di kediaman ini,” seru Axelsev. “Dan Peter, ini adalah Nyonya Lyria, istriku.”

Wajah Peter tampak terkejut, dia menatap Lyria beberapa saat sebelum akhirnya tersenyum segan. “Selamat datang di rumah, Nyonya Lyria.”

“Terima kasih.”

“Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa memberitahu Peter,” seru Axelsev.

“Ya.”

“Ayo masuk.” Axelsev meraih pinggang Lyria.

Awalnya Lyria terkejut, tapi kemudian dia mengikuti langkah Axelsev. Dia harus membiasakan dirinya mulai dari sekarang. Dia merupakan istri Axelsev dan dia akan menjalankan tugasnya dengan baik.

“Jika kau tidak menyukai design rumah ini kau bisa mengubahnya sesuka hatimu.” Axelsev hanya ingin Lyria nyaman di kediaman mereka. Dia percaya bahwa apapun yang diatur oleh istrinya akan terlihat baik.

Axelsev membawa Lyria ke kamar mereka. “Ini adalah kamar kita.”

Telinga Lyria memerah. Mulai hari ini dia akan berbagi kamar dengan pria yang baru dia temui tiga kali. Bukankah hidup benar-benar penuh teka teki?

“Apakah kau menyukai kamar ini?” tanya Axelsev.

Lyria melihat ke sekeliling dan kamar itu lebih luas berkali lipat dari kamar yang dia tempati di kediaman neneknya. Suasana ruangan itu juga sangat nyaman dan mewah. Lyria tidak mungkin tidak menyukainya.

“Ya. Ini sangat nyaman.”

“Aku senang mendengarnya kalau begitu.” Axelsev berkata pelan.

Ponsel pria itu berdering. Itu merupakan sebuah panggilan bisnis. “Aku akan menjawab telepon, kau bisa berkeliling kediaman ini, Peter akan menemanimu.”

“Baik.”

Lyria kemudian keluar, ia mulai berkeliling dengan Peter. Kediaman itu benar-benar luas dengan fasilitas hiburan dan kebugaran yang lengkap. Selain itu terdapat taman bunga subur, air mancur dan air terjun buatan yang membuat halaman belakang kediaman itu sangat nyaman dan indah.

Hampir di setiap sisi kediaman itu dijaga oleh penjaga dan diawasi dengan kamera pengintai. Tidak akan ada penjahat yang bisa menembus tingkat keamanan kediaman itu. Setiap detail tempat itu merupakan bukti kekayaan seorang Axelsev Leander.

Setelah berkeliling, Lyria kembali ke kamar. Axelsev baru saja menutup panggilan. Pria itu segera mendekati istrinya.

“Bisakah aku kembali ke rumah nenekku?” tanya Lyria.

“Kenapa kau ingin kembali ke sana? Apakah kau berpikir untuk hidup terpisah dengan suamimu?”

“Bukan seperti itu. Aku akan mengambil barang-barangku dari sana.”

“Lakukan nanti saja. Semua keperluanmu sudah disiapkan.” Axelsev memeluk pinggang Lyria.

Lyria tersentak, dia tidak terbiasa dengan sentuhan tiba-tiba seperti ini.

Senyum geli tampak di wajah Axelsev. Istrinya benar-benar seperti kelinci putih yang sedang berada dalam cengkraman serigala.

“Lyria, aku benar-benar tidak bisa menahan diriku. Aku sangat ingin menyentuhmu.” Axelsev membelai kepala Lyria dengan lembut.

Wajah Lyria tersipu. Dia tidak membenci sentuhan Axelsev, sebaliknya dia sangat menyukai sentuhan pria itu. Dan itu dibuktikan dengan seberapa dia menikmati cinta satu malam yang pernah terjadi di antara mereka.

“Aku pikir ini masih sangat siang, Axel.” Lyria memanggil Axelsev dengan panggilan yang biasa dilakukan oleh keluarga dan teman-temannya. Lyria sudah tidak lagi bicara formal dengan suaminya karena permintaan dari Axelsev sendiri.

Axelsev terkekeh geli. “Tidak ada aturan tidak boleh bercinta di siang hari, Istriku.”

Lyria sudah beberapa kali mendengar Axelsev memanggilnya istri setelah mereka resmi menikah. Lyria sangat menyukai suara seksi Axelsev. Mungkin sebentar lagi dia akan tergila-gila pada suaminya. Tidak akan sulit jatuh cinta pada Axelsev jika pria itu terus memperlakukannya seperti ini.

Axelsev mencium bibir Lyria, segera pikiran Lyria menjadi kosong.  Setelah beberapa saat Axelsev melepaskan ciumannya dari bibir manis Lyria, pria itu kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Lyria. “Istriku, kau benar-benar menggoda. Aku tidak bisa mengendalikan diriku.  Katakan padaku apa yang bisa aku lakukan?”

Lyria menatap iri abu-abu perak Axelsev. “Jika kau menginginkannya mari kita lakukan.”

Axelsev senang Lyria tidak menolaknya. “Istriku, aku menyukaimu pada pandangan pertama. Kau akan menjadi satu-satunya yang akan menemaniku sampai tua.”

Semakin banyak Axelsev berkata, Lyria semakin terlena. Suara hangat pria itu membuat hati Lyria yang telah mati rasa kini merasakan lebih banyak kehangatan. Untuk kali ini saja, Lyria ingin mengandalkan orang lain. Dia ingin dilindungi dan dicintai dengan cara yang benar dan tidak terbagi.

“Jika suatu hari nanti kau menemukan wanita yang kau cintai maka berbicaralah padaku. Aku sangat benci dikhianati.” Lyria berkata sungguh-sungguh, pengalaman dikhianati oleh orang yang dia cintai telah membuat jiwanya layu. Dia tidak ingin merasakan hal itu untuk yang kedua kalinya.

“Aku juga sama sepertimu, sangat benci dikhianati. Namun, aku tidak akan pernah membiarkan kau berdekatan dengan pria mana pun kecuali aku, begitu juga dengan aku. Hanya kau satu-satunya wanita yang aku izinkan menyentuh tubuhku. Hanya kau yang satu-satunya aku izinkan masuk ke dalam hidupku.”

Lyria sudah cukup mendengar kata-kata manis Axelsev. Wanita itu sedikit berjinjit lalu mencium kembali bibir Axelsev.

Senyum kecil terlihat di wajah Axelsev, dia menyukai kelinci kecilnya mengambil inisiatif sendiri untuk menciumnya.

Axelsev menggendong Lyria, membawa istrinya menuju ke ranjang lalu kemudian mencium istrinya lagi. Setelah puas menjarah mulut Lyria, bibir Axelsev berpindah ke leher angsa Lyria lalu kemudian menghisapnya dan meninggalkan jejak kepemilikan di sana.

Kedua tangan Axelsev membuka pakaian Lyria hingga yang tersisa hanyalah celana dalam dan bra saja. Axelsev sangat menyukai pemandangan di depannya. Itu merupakan pemandangan terbaik yang pernah ia lihat seumur hidupnya.

Tangan pria itu membuka kaitan bra Lyria lalu kemudian mulai menyentuh payudara Lyria. Meremasnya seperti mainan favoritnya.

Erangan keluar dari mulut Lyria saat jari Axelsev bermain dengan putingnya. Rasa seperti tersengat listrik sampai ke bagian kewanitaannya.

Axelsev menarik tangannya, menggantikannya dengan mulutnya. Lidahnya mulai membelai puncak paayudara Lyria lalu setelah itu menghisapnya dan menggigitnya dengan gemas.

Suara desahan Lyria semakin terdengar. Wanita itu menggerakan kakinya dengan gelisah. Bagian bawah tubuhnya mulai berdenyut-denyut.

Tangan Axelsev berpindah ke bawah, ia bermain-main dengan milik Lyria yang sudah basah. Tubuh Lyria memang memberikan reaksi yang sangat baik setelah ia sentuh.

Lidah panas Axelsev terus menjelajahi tubuh Lyria, pria itu menarik celana dalam Lyria lalu membuangnya ke lantai.

Lyria merasa malu ketika Axelsev memperhatikannya dengan mata yang menggoda.

“Kau benar-benar cantik, Istriku.” Suara Axelsev terdengar berat. Detik selanjutnya pria itu mulai menjarah tubuh Lyria lagi. Ia membuka kemeja putihnya dengan tergesa-gesa, lalu beralih ke sabuk dipinggangnya dan celananya.

Kedua tangan Axelsev meraih kedua kaki Lyria lalu berikutnya Axelsev mulai menghujam Lyria, memberikan kesenangan pada istrinya.

Suara desahan dan erangan memenuhi ruangan itu. Peluh membasahi tubuh Lyria dan Axelsev. Kamar itu menjadi saksi bisa bagaimana tubuh keduanya terjalin menjadi satu.

Ketika mereka selesai hari sudah sore keduanya baru berhenti. Lyria terlelap di ranjang karena kelelahan. Wanita itu bahkan tidak repot memakai pakaiannya.

Axelsev menyelimuti tubuh Lyria, lalu setelah itu ia memperhatikan wajah cantik Lyria. “Bahkan dalam tidur pun kau masih sangat menggoda, Lyria.”

Jari telunjuk Axelsev menelusuri garis rahang Lyria yang indah. Pria itu telah melihat begitu banyak wanita cantik, tapi menurutnya tidak ada yang lebih cantik dari Lyria.

Lyria bergerak mencari kenyamanan. Wanita itu memeluk pinggang Axelsev seperti gurita. Ia menempelkan wajahnya ke dada Axelsev, dan rasanya begitu nyaman. Lyria menjadi lebih nyenyak. Sudah lama sekali dia tidak tidur tanpa beban seperti sekarang.

Axelsev awalnya tidak mengantuk, tapi pada akhirnya dia juga terlelap di sebelah Lyria.

Lyria terjaga ketika perutnya terasa sangat lapar. Wanita itu membuka mata dan dia terkejut melihat dada telanjang Axelsev di depannya. Kemudian dia menyadari posisi yang cukup memalukan baginya. Dia memeluk Axelsev sangat erat. Malu, Lyria perlahan melepaskan tangannya dari tubuh Axelsev, tapi gerakannya membuat Axelsev terjaga.

“Kau sudah bangun,” seru Axelsev dengan suara berat.

“Ya.”

“Apakah kau lapar?” Axelsev ingat bahwa mereka melewatkan makan siang. Dan ketika ia melihat jam, itu sudah melewati jam makan malam.

Lyria menganggukan kepalanya.

“Baiklah, tunggu di sini, aku akan meminta Peter untuk menyiapkan makan malammu.”

“Ya.”

Axelsev turun dari ranjang, pria itu memakai kembali pakaiannya. Lyria memerah karena ternyata Axelsev telanjang ketika mereka tidur.

Setelah Axelsev pergi, Lyria menyingkap selimut. Ia melihat tubuhnya dipenuhi oleh jejak kepemilikian Axelsev. Pria itu benar-benar buas.

Merasa tubuhnya lengket, Lyria turun dari ranjang. Ia merasa sakit di bagian bawah tubuhnya. Tidak heran, tadi ia dan Axelsev sangat bersemangat.

Melangkah perlahan, Lyria akhirnya sampai ke kamar mandi. Wanita itu mengisi air bak mandi dengan suhu yang sesuai. Setelah cukup terisi ia baru masuk ke dalam sana.

“Ah, sangat nyaman.” Lyria mendesah lega.

Lyria berada di dalam bak mandi untuk waktu yang tidak terlalu lama. Dia harus bergegas karena perutnya sangat lapar.

Ketika Lyria sampai ke ruang pakaian yang dua kali lebih luas dari kamarnya, Lyria tercengang. Ruangan itu lebih tepatnya seperti sebuah toko pakaian.

Di bagian tengah terdapat etalase kaca yang berisi banyak jam bermerk dan perhiasan yang sangat indah.

Di lemari yang menempel ke dinding, ada deretan tas dan sepatu yang dirancang oleh perancang terkenal. Itu semua edisi terbatas. Untuk Lyria yang berkerja di dunia fesyen, dia jelas tahu bahwa harga-harga pakaiannya lebih mahal dari harga mobil yang sering ia kendarai untuk bekerja.

Dari tas dan sepatu, Lyria melihat ke baju-bajunya, entah itu pakaian dalam atau gaun santai dan gaun pesta semuanya edisi terbatas.

Lyria tercengang. Dia tidak pernah memikirkan bahwa dia akan mengenakan pakaian yang sangat mahal seperti ini.

Suaminya benar-benar murah hati. Pria itu membelanjakan uangnya untuk membelikan kebutuhannya dengan kualitas terbaik dan indah. Memikirkan hal ini, Lyria merasa tersanjung. Axelsev benar-benar memperlakukannya dengan baik, setidaknya tentang kebutuhannya pria itu sangat perhatian.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (20)
goodnovel comment avatar
mikaila rustam
awal yg sangat2 bahagia...kira2 apa ya yg akan jd ujian pasutri itu?
goodnovel comment avatar
Eni Fatmawati
wow kerennnn
goodnovel comment avatar
Wiro Sableng
bagus sekali walau blm sampai endingnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terikat Padamu   Extra part - Akhir Yang Bahagia

    Ada banyak hal yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.Lyria telah menerima kabar bahwa Mallory telah tiada, wanita tua itu meninggal karena penyakit yang dideritanya. Sementara itu Kaitlyn di kirim ke rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan jiwa.Samuel dan Eugene masih berada di penjara, tapi saat ini kondisi kesehatan Eugene juga tidak baik.Di dalam penjara kedua orang itu menerima kabar mengenai Lyria yang merupakan pewaris dari keluarga Stanley. Mereka berdua memikirkan untuk membalas dendam pada Lyria sebelumnya, tapi setelah mereka tahu siapa Lyria dan siapa suami Lyria, mereka harus mengubur dalam-dalam keinginan mereka untuk membalas dendam. Lyria bukan seseorang yang bisa mereka sentuh dengan mudah. Selain itu mereka pasti akan mati dengan menderita jika mereka sampai tertangkap ingin mencelakai Lyria.Sedangkan Amanda, wanita itu dihukum penjara seumur hidup. Seperti yang telah diatur oleh Axelsev, Amanda mendapatkan perundungan dari teman-teman satu sel nya. H

  • Terikat Padamu   80. Wanita Paling Beruntung (Tamat)

    Wanita Paling Beruntung (End)Suara tangis bayi memenuhi ruangan bersalin itu. Bayi kembar Lyria yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki telah dilahirkan dengan selamat.Lyria kehabisan tenaga karena proses melahirkan yang panjang. Wanita itu tampak sangat pucat dengan keringat yang membasahi keningnya.Senyum di wajahnya mengembang ketika dia memeluk dua anaknya, air matanya menetes begitu saja. Dia telah berpikir terlalu banyak dalam beberapa hari terakhir ini.Bagaimana jika dia tidak bisa melahirkan anak-anaknya dengan selamat, bagaimana jika hal buruk terjadi. Namun, semua pikiran buruk itu tidak menghentikannya untuk berjuang. Dia telah merasakan sakit yang sangat luar biasa, tapi semua rasa sakit itu terbayarkan ketika dia mendengar suara tangis putra dan putrinya.Sekarang dia sudah benar-benar menjadi seorang ibu. Dia masih tidak menyangka bahwa malaikat kecil yang hanya dia lihat di layar ketika melakukan pemeriksaan kini sudah ada di dalam dekapannya.“Sayang, mereka

  • Terikat Padamu   79. Sudah Berbuat Terlalu Banyak

    Hari-hari berlalu, Lyria saat ini telah keluar dari penjara dan memutuskan untuk langsung mengunjungi Amanda. Wanita itu akhirnya memiliki hari di mana dia akan bertemu dengan Amanda.Lyria keluar dari mobil bersama dengan Axelsev. Dia melihat sebuah rumah dua tingkat yang bergaya kuno. Rumah ini pasti telah berdiri sangat lama.“Ini adalah merupakan kediaman lama Sylvien yang telah dibeli olehku.” Axelsev memberitahu Lyria. “Ayo masuk.”“Ya, Sayang.”Axelsev harus menemani Lyria. Istrinya baru keluar dari rumah sakit, dan saat ini sedang mengandung jadi dia harus lebih berhati-hati karena kondisi Lyria tidak terduga.Kediaman itu memiliki ruangan bawah tanah, dan di sanalah Amanda dikurung.“Sayang, biarkan aku bicara berdua saja dengan Amanda,” seru Lyria.Axelsev sudah melihat Amanda sebelumnya, wanita itu diikat di kursii, jadi wanita itu tidak akan bisa menyakiti Lyria. “Baiklah, jangan terlalu lama. Berbicara dengan wanita sakit jiwa seperti Amanda tidak akan baik untuk kesehata

  • Terikat Padamu   78. Anjing Peliharaan

    “Kakek, aku baik-baik saja. Tenanglah.” Lyria berkata dengan pelan. Dia menatap kakeknya yang datang dengan wajah cemas dan tubuh gemetaran.Malvis tidak bisa menahan air matanya. Pria tua itu benar-benar menangis karena takut dia akan kehilangan Lyria. Saat ini putrinya dalam keadaan vegetatif, jika Lyria meninggalkannya maka dia benar-benar tidak akan memiliki keluarga lagi. Dia mungkin akan mati karena kesepian dan putus asa.Lyria terus membujuk kakeknya untuk menjadi lebih tenang. Dia takut jika kakeknya terus seperti ini itu akan membuat kesehatannya terganggu.Dia tidak bisa menyalahkan kepala pengawas di tempat proyek karena memberitahu kakeknya tentang kejadian yang menimpanya.“Kakek, berhentilah bersedih. Aku sungguh baik-baik saja.” Lyria menggenggam tangan kakeknya. “Jika Kakek sedih seperti ini aku juga akan sedih. Tidak, bukan hanya aku cicit kakek juga akan sedih.”Ekspresi di wajah Malvis sedikit berubah. Lyria kemudian mengatakannya dengan lebih jelas. “Kakek, saat i

  • Terikat Padamu   77. Hari Terakhir

    Ketika Axelsev sampai di rumah sakit, Lyria sudah ditangani oleh dokter. Tembakan di punggung Lyria tidak mengancam nyawa. Wanita itu saat ini masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius.Ada hal lain yang dijelaskan oleh dokter selain dari luka Lyria yang telah ditangani, dokter mengatakan bahwa saat ini kondisi janin di kandungan Lyria juga baik-baik saja. Dan yang lebih membuat Axelsev tidak tahu harus berkata apa adalah Lyria tengah mengandung bayi kembar saat ini.Air mata Axelsev jatuh begitu saja ketika dia mendengar tentang hal itu. Dia dan Lyria akan segera memiliki anak.Saat ini Lyria sudah dipindahkan ke ruang rawat untuk observasi, Axelsev menemani Lyria. Pria itu memperhatikan wajah istrinya yang pucat. Apa jadinya dirinya jika peluru itu menembus jantung istrinya. Dia akan kehilangan istrinya sekaligus janin kembar di perut istrinya.Axelsev meraih tangan Lyria dan menggenggamnya hangat. Dia sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah menyelamatkan istri dan

  • Terikat Padamu   76. Tertembak

    Rencana Amanda untuk membuat Charlotte berpisah dengan Alastair menggunakan Lisa tidak berhasil sama sekali.Alastair berhasil membujuk Charlotte di malam yang sama ketika Charlotte marah padanya. Pria itu tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama lagi. Dia akan menarik garis yang sangat jelas dengan Lisa.Bagi Alastair, Charlotte adalah hidupnya. Dia memiliki kemampuan untuk bersama dengan banyak wanita, tapi dia enggan melakukannya karena yang dia inginkan hanyalah Charlotte seorang.Semalaman Alastair duduk di depan pintu kamar Charlotte, dia juga terus menelpon Charlotte dan memberitahu Charlotte bahwa dia akan tetap duduk di depan pintu sampai Charlotte memaafkannya.Charlotte tidak tega terhadap Alastair, jadi dia membiarkan Alastair masuk. Namun, butuh cukup waktu bagi Alastair untuk membuat Charlotte memaafkannya.Sementara itu di tempat lain, malam ini Asella baru saja kembali dari sebuah pesta. Wanita ini sendirian saat ini, biasanya akan ada dua penjaga yang pergi ber

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status