Share

Ok

Author: Diandra 05
last update Last Updated: 2021-06-19 14:49:50

Sera melewati koridor kelas menuju ke ruang guru. Tanpa sengaja Sera menabrak Alena yang tengah berjalan dengan Dino mantan suami Sera.

Bruk..

Sera menabrak tubuh Alena hingga limbung, beruntung Dino sigap menangkap tubuh Alena hingga tidak terjatuh.

“Maaf..” ucap Sera tanpa melihat siapa yang ditabrak

“Makanya kalau jalan hati-hati! Punya mata dipake!” Balas Alena menaikan nada bicaranya setelah tahu siapa yang menabraknya

Sera menghela nafas pelan saat mengetahui siapa yang telah Sera tabrak. Sela bersikap tenang dan berusaha tidak terpancing emosi.

“Ye.. Aku kan udah minta maaf. Kenapa sewot.”

Alena menatap Sera dari bawah keatas dengan sinis.

“Wow.. Ini calon istri CEO Devan? Yakin? Apa kamu nggak kepedean? Apa nggak drama?” Alena mendekatkan diri kearah Sera lalu memutari badan Sera dengan tatapan menjijikan

“Lo seharusnya ngaca dan sadar diri. Lo nggak pantas buat Devan. Gue yang lebih pantas buat Devan daripada lo. Lo udah kasih apa ke Devan? Badan lo? Menjijikan.” Alena sengaja meludah disamping Sera

Sera mengepalkan kedua tangannya menahan emosi. Sera sadar saat ini dirinya tengah berada di sekolah. Jika saja saat ini Sera tidak berada di sekolah pasti Sera sudah mencabik-cabik mulut wanita rubah ini.

Sera pergi meninggalkan mereka tanpa perlu berpikir panjang. Sera mengeluarkan ponsel dari dalam tas setelah duduk dikursi kerjanya. Sera mencari nama seseorang dikontak ponsel yang tersimpan lalu Sera memencet tombol on untuk menelepon orang itu.

***

Devan baru sampai di ruanganya saat ponselnya yang berada disaku jas mewahnya berdering. Devan lekas mengambil ponsel dari dalam saku jasnya lalu melihat ID caller. Devan tersenyum tipis saat melihat ID caller dalam ponselnya. Devan menscrol tombol warna hijau menerima panggilan itu.

“Hallo..” ucap Devan

“Saya menerima tawaran anda nanti malam. Jemput saya pukul tujuh di rumah.”

Tut..

Sera mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu balasan dari Devan. Devan menggelengkan kepala melihat sikap Sera yang mematikan telepon secara sepihak. Devan memutar ponsel yang masih berada di tangannya dan menerbitkan senyuman manis disudut bibirnya. Devan merasa senang karena Sera akhirnya menerima tawarannya untuk bertemu dengan namanya hari ini.

Devan menghubungi mamanya mengatakan jika Devan akan membawa Sera ke rumah nanti malam sekaligus makan malam di rumah bersama orang tuanya. Mama Devan sangat senang menerima kabar dari Devan. Mama Devan langsung meminta tolong maid membantunya memasak untuk hidangan makan malam hari ini. Padahal hari masih sangat pagi, tapi mama Devan sudah menyiapkan menu makan malam nanti dengan sangat antusias.

***

“Lo kenapa sih Sera pagi-pagi udah senep gitu wajahnya?” tanya Alma penasaran

“Gimana nggak senep coba, pagi-pagi udah ketemu lampir.” Balas Sera ketus

“Lampir? Siapa Sera?” Alma sama sekali tidak mengerti maksud Sera

“Lha emang tadi lampir dan grandong nggak kesini?”

Alma menautkan kedua alis mendengar ucapan Sera yang sama sekali Alma tidak mengerti. Alma mencoba berpikir maksud ucapan Sera.

“Dino dan Alena.”

“Nggak usah lo perjelas juga kali kalau udah tahu. Jijik gue dengar nama mereka.”

“Sorry..”

“Bodo ah.. Gue mau masuk kelas dulu. Udah bel juga.” Sera mengambil perlengkapan mengajarnya lalu berjalan keluar dari ruang guru menuju kelas yang akan diajarkan karena bel tanda masuk telah berbunyi.

***

Devan menyelesaikan pekerjaan dengan hati bahagia setelah menerima telepon dari Sera yang menyampaikan jika Sera menerima ajakan Devan bertemu dengan mamanya nanti malam. Devan memeriksa berkas dengan teliti, sesekali Devan tersenyum saat mengingat Sera mengabari nya tadi. Kesempatan ini tidak akan disia-siakan oleh Devan. Devan akan menggunakannya dengan baik.

Meeting terakhir hari ini diselesaikan dengan baik dengan terciptanya kerjasama antara perusahaan nya dengan perusahaan kliennya. Devan mengehla nafas lega saat mendudukkan diri dikursi kebesarannya diikuti Rangga. Ya. Rangga sementara waktu menggantikan Sean yang tengah mengurus pekerjaan di luar negeri. Sean dikirim Devan untuk mengurus beberapa pekerjaan di perusahaan Devan yang berada diluar negeri. Sean memilih Rangga untuk menggantikannya karena Sean dan Devan telah mengenal Rangga dengan baik. Mereka bertiga berteman telah cukup lama. Rangga mengerjakan pekerjaan dengan baik dan bisa diandalkan untuk menggantikan Sean.

“Lo mau kemana buru-buru banget Van?” Tanya Rangga

“Gue mau kencan.” Balas Devan

Uhuk uhuk uhuk

Rangga tersedak mendengar ucapan Devan.

“What? Ngedate? Area you sure?”

“Sejak kapan gue jadi tukang bohong? Pernah lo lihat gue bohong?”

Rangga menggelengkan kepala menjawab ucapan Devan.

“Gue percaya nggak percaya lo mau kencan Van. Kan selama ini lo dingin banget sama makhluk bernama wanita.”

“Kalau yang ini beda Rangga. Wanita ini menarik dan penuh tantangan.”

“Emang siapa wanita ini Van?”

“Rahasia. Ntar juga lo tahu siapa wanita ini. Gue pergi dulu. Kerjaan yang belum beres lo yang kerjain ya.” Devan melangkahkan kaki keluar dari ruangannya

“Jangan  lupa bonusnya tambahin ya Van.”

“Beres.” Devan berteriak membalas ucapan Rangga karena posisi Devan sudah diluar ruangan

Devan memutar kemudian menuju rumah pribadinya hendak mempersiapkan diri untuk acara nanti malam di rumah orang tuanya. Devan lebih sering menempati rumah pribadinya daripada tinggal bersama orang tuanya karena Devan merasa malas dengan mamanya yang selalu berusaha menjodohkan Devan dengan anak teman sosialita mamanya. Devan sama sekali tidak tertarik dengan wanita-wanita pilihan mamanya yang kebanyakan pada tebal muka alias hobby dandan menor. Devan lebih suka wanita yang apa adanya kaew a lebih menarik.

Devan mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang sembari bersiul dan mendengarkan musik. Devan sangat menikmati perjalannya kali ini. Perasaannya sangat bahagia dan hatinya seperti ada bunga yang tumbuh disana. Wajah Sera terus terlintas dalam benak Devan. Devan sudah tidak sabar menunggu malam hari.

Devan bergegas masuk ke kamar mandi membersihkan diri setelah sampai di rumah pribadinya. Bahkan Devan memilih berendam dibathup untuk menenangkan diri sejenak sebelum acara nanti malam.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terima Kasih Cinta   Patricia?

    “Patricia?”Sera akhirnya menggumamkan satu nama yang tidak asing bagi dirinya. Devan menautkan kedua alis saat mendengar Sera menggumamkan nama Patricia.“Iya. Patricia. Apa kamu mengenalnya sayang?” jawab Devan dengan bertanya kepada Sera“Patricia Geraldine?” Sera kemabli bertanya sembari menatap ke arah DevanDevan menganggukan kepala membalas pertanyaan sang istri, “Iya sayang. Apa kamu mengenalnya sayang?”Huft..Helaan nafas berat terdengar dari bibir Sera setelah mendengar jawaban dari Devan. Apa yang berada di dalam pikiran Sera ternyata benar adanya. Patricia Geraldine. Satu nama yang sama dan dapat Sera pastikan jika orang yang sama juga dengan orang dari masa lalu Sera.“Ada apa sayang? Apa kamu mengenal Patricia?” tanya Devan semakin penasaran melihat sikap sang istri yang berubah setelah mendengar nama PatriciaSatu helaan nafas berat kembali terdengar da

  • Terima Kasih Cinta   Istri Agresif

    Hari yang cerah dengan matahari yang menyinari bumi menjadi hari yang baru bagi pasangan suami istri yang telah sepakat untuk berdamai. Masa cuti yang telah habis sehingga hari ini Sera harus berangkat ke sekolah seperti biasanya.Setelah menikmati hidangan sarapan, Devan mengantar Sera ke sekolah dimana sang istri bekerja. Devan tidak ingin melarang sang istri bekerja karena pekerjaan itu cita-cita sangat istri yang Devan ketahui dari kakak iparnya, Candra.“Kerjanya hati-hati iya sayang.. Sore mas jemput lagi sayang. Jangan pulang dulu sebelum mas datang iya sayang,” ucap Devan“Iya mas.. Mas juga hati-hati iya kerjanya. Yang semangat kerjanya demi istri dan calon anak kita nanti,” balas SeraDevan mengangakan mulut mendengar apa yang diucapkan oleh sang istri. Lihatlah wanita yang kini telah menjadi istrinya itu lebih berani saat ini. Padahal di awal pertemuan dan pernikahan mereka, Sera sangat menolak dengan tegas. Ah.. Tapi De

  • Terima Kasih Cinta   Apa Ini Mas?

    Malam yang indah bertabur bintang dan bulan yang bersinar dengan cerah di angkasa menjadi saksi dua insan yang telah resmi menjadi sepasang suami istri dan telah memutuskan untuk berdamai itu kini sedang menembus jalanan ibu kota yang tampak lengang jika sang surya telah tenggelam.Ya. Devan menepati janji membawa Sera jalan-jalan hari ini. Setelah menyelesaikan pekerjaan, Devan membawa Sera menikmati ibu kota Indonesia dengan menggunakan mobil sport Lamborghini berwarna merah itu. Malam ini Devan memiliki rencana membawa sang istri makan malam di luar seperti yang telah direncanakan pagi tadi.Disinilah Devan dan Sera berada saat ini, sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota Jakarta di lantai lima puluh dua. Konsep mewah restoran ini dapat dirasakan mulai dari pintu masuk dengan desain yang elegan. Sera memang bukan dari kalangan bawah. Sera kalangan atas dimana sang kakak dan perusahaan mendiang kedua orang tuanya berkembang dengan pesat dan sangat berpengaruh

  • Terima Kasih Cinta   Berkerimgat Bersama (Dewasa)

    “Hari ini kamu tidak usah kerja dulu iya sayang.. Nanti mas yang akan meminta izin ke kepala sekolah,” ucap Devan setelah menikmati hidangan makan pagi“Memangnya kenapa mas?” bukan menjawab pertanyaan sang suami, Sera bertanya balik kepada sang suami“Mas ingin mengajak kamu jalan-jalan sayang. Kita kan belum pernah jalan-jalan sejak menikah. Apa kamu mau kita pergi bulan madu sayang?” sambung Devan“Tidak usah mas. Kita bulan madu di rumah saja iya..” Sera mengecup pipi sang suami lalu meninggalkan sang suami ke dapur untuk meletakan piring ke dalam wastafel dan menutupi rasa malu sera karena mengecup pipi sang suami terlebih dahuluDevan mengulum senyum lalu menggelengkan kepala melihat tingkah laku sang istri yang di luar dugaannya saat ini. Lihatlah.. Wanita yang beberapa hari kemarin sangat cuek dengan dirinya kini telah berani menggoda Devan terlebih dahulu. Baiklah. Tampaknya Devan harus memberikan h

  • Terima Kasih Cinta   Memilikimu Seutuhnya (Dewasa)

    “Apa mas boleh minta sekarang sayang?”Deg..Ada yang berdetak dengan tidak normal saat mendengar sang suami mengucapkan sebuah kalimat, yakni jantung Sera. Sera menatap ke arah sang suami dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Sementara itu Devan mengunci manik mata Sera yang sedang menatap ke arah dirinya. Terlihat keraguan dalam manik mata Sera. Devan dapat memahami hal itu mengingat ini bukan pernikahan pertama bagi Sera. Devan dan Sera juga menikah tanpa cinta. Jadi wajar jika Sera merasa ragu untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Devan yang kini berstatus sebagai suaminya. Devan dapat memahami apa yang kini sedang dirasakan oleh sang istri.“Kalau kamu ragu tidak apa-apa sayang,” ucap DevanSera merasa bersalah mendengar apa yang diucapkan oleh sang suami. Apalagi saat sang suami hendak memejamkan mata. Sera meraih telapak tanah sang suami yang lebar itu.“Mas..” Sera memanggil sang suami yang henda

  • Terima Kasih Cinta   Pelukable

    “Kenapa Pak Devan bicara seperti itu ke Dino siang tadi?” tanya Sera setelah mereka menikmati hidangan makan malam bersama hari ini. “Apa kamu tidak ingin membalas apa yang telah dilakukan mantan suami kamu?” bukan menjawab pertanyaan Sera, Devan bertanya balik kepada Sera Sera mendengus kesal dengan apa yang diucapkan oleh sang suami, “Membalas dendam yang seperti apa? Seperti yang Pak Devan katakan ke Dino siang tadi?” “Memangnya ada yang salah dengan apa yang saya ucapkan siang tadi Sera? Kita kan suami istri. Sudah halal. Aku ingatkan kalau kamu lupa,” balas Pak Devan dengan nada dingin dan tegas kepada sang istrinya itu Deg.. Satu ucapan Devan menohok relung hati paling dalam Sera. Ya. Apa yang diucapkan oleh Devan benar adanya. Devan dan Sera suami istri yang sah dan halal. Sera menatap raut wajahnya Devan yang tampan untuk sesaat. Tampak Devan sedang bermain dengan ponsel yang berada di tangan. Ah.. Mungkin Devan sedang memeriksa berkas pekerjaan yang baru dikirimkan oleh R

  • Terima Kasih Cinta   Mandul?

    Setelah menikmati makan siang di dalam ruangan Devan, Sera ikut meeting Devan di kantor seperti apa yang telah diberitahukan Devan kepada Sera pagi tadi. Dengan berat hati Sera menuruti permintaan sang suami karena Sera sedang tidak ingin berdebat dengan sang suami saat ini. Sera tidak suka jika berhubungan dengan dunia bisnis. Oleh sebanyak-banyaknya itu Sera lebih memilih mewujudkan cita-cita menjadi seorang guru daripada ikut terjun bersama dengan sang kakak mengelola perusahaan peninggalan kedua orang tuanya.Disinilah Devan dan Sera saat ini berada. Di sebuah ruangan besar tempat biasa diadakan meeting di perusahaan Devan. Ruangan yang mirip dengan aula namun memiliki fasilitas seperti proyektor bdan perlengkapan meeting lainnya sehingga mereka tidak perlu lagi untuk mengatur perlatan yang akan digunakan pada saat akan diadakan meeting. Lebih simple. Itulah yang berada di dalam benak Devan saat merubah ruangan ini menjadi ruangan khusus untuk meeting dengan rekan bisnis

  • Terima Kasih Cinta   I Love You

    Devan menghampiri Sera ang kini sedang duduk di balkon kamar mereka menikmati indahnya pemandangan di malam hari dengan sinar bulan dan bintang yang cerah di angkasa. Semilir angin menerbangkan rambut panjang Sera yang tergerai dengan indah dan menutupi sebagian wajah cantik Sera.“Sera..” Devan memanggil sang istri dengan lembut sembari meletakan dua cangkir cokelat hangat di atas meja“Iya Pak,” jawab Sera tanpa mengalihkan pandangan dari apa yang sedang di pandangnya saat ini“Saya minta maaf tidak bisa menjaga kamu siang tadi. Saya tidak seharusnya meninggalkan kamu ke toilet. Saya minta maaf Sera,” sambung Devan“Tidak apa-apa Pak. Tidak masalah juga Pak. Ini bukan salah Pak Devan kok,” ujar Sera“Tapi saya merasa tidak berguna. Saya menikah dengan kamu selain karena saya mencintai kamu juga saya ingin menjaga kamu dan mereka yang selalu mengganggu Sera,” tukas Devan“Tid

  • Terima Kasih Cinta   Bertemu Nenek Lampir

    Sera pergi ke rumah Alma dengan diantar supir pribadi sesuai dengan permintaan Devan sebelum Devan berangkat ke kantor. Sebenarnya Sera merasa risi dengan apa yang dilakukan Devan. Semenjak dulu Sera sangat jarang pergi menggunakan supir pribadi. Sera lebih senang pergi dengan mengendarai mobilnya sendiri selain lebih leluasa juga lebih nyaman.“Lo ngapain kesini? Bukannya lo di rumah sama suami lo, Ra?” tanya Alma ketika Sera tiba di rumahnya“Gue bete di rumah sendirian Al.” balas Sera singkat“Maksud lo? Jangan bilang lo dan Devan beramtem.” seru Alma“Sembarangan lo kalau ngomong. Devan kerja ada meeting dengan klien dari luar negeri nyang nggak bisa ditunda atau digantikan Alma.” balas SeraAlma ber oh ria mendengar ucapan Sera. Sera merebahkan diri diatas tempat tidur Alma sembari bercerita dengan sahabat baiknya itu.***Devan kembali ke ruangannya setelah meeting deng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status