共有

Menikmati hari

作者: luscie
last update 最終更新日: 2025-07-11 23:57:31

Eloise tidak menjawab pertanyaan Sebastian. Aura di sekitar terasa menegangkan.

Sebastian menoleh, mempertegas kembali

"Kau menyukainya?" tanya Sebastian mengulang.

"Kami hanya berteman," jawab Eloise singkat.

Sebastian diam. Mengalihkan pandangan ke depan sebelum akhirnya menghidupkan mesin mobil dan melaju pergi.

Sebastian menghentikan mobil saat berada di Hillwood Estate, museum dan taman. Museum yang terkenal dengan seni dekoratif.

Untuk sesaat Sebastian melupakan ketegangan di antara keduanya. Di samping museum, ada juga kafe yang buka di siang hari dan juga taman luas yang bisa digunakan untuk bersantai.

Ethan sangat menikmati berjalan di sekitar taman. Sebastian kali ini fokus menemani putranya yang sudah mahir berjalan tanpa terjatuh.

Tawa Ethan sangat menghibur orang tuanya. Sebastian memeluk bahu Eloise saat keduanya duduk di sebuah bangku taman. Sebastian hendak mencium pipi Eloise saat wanita itu lebih dulu mencium bibir suaminya. Eloise benar-benar me
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Peninjauan cabang baru

    Seminggu kemudian Sebastian dan Sean pergi ke Kansas untuk meninjau persiapan cabang baru.Tim legal telah menyelesaikan masalah perijinan sementara tim HRD mulai melakukan perekrutan. Sebastian yang pernah menjabat sebagai manajer produksi turun langsung ke lapangan mengecek persiapan awal. Mesin-mesin berat telah didatangkan seminggu sebelumnya dan bahan baku akan tiba saat pekerja di bagian produksi telah siap. Sebastian termenung sejenak. Ia sempat melihat anggaran yang dibuat bagian keuangan dan telah disetujui oleh Sean selaku presdir. Jumlah yang tidak sedikit ditengah gempuran persaingan produk serupa oleh pesaing mereka. Sebastian berharap ambisi Sean untuk memperluas jangkauan produk mereka tidak merugikan perusahaan. Ia tidak berkomentar lebih jauh lagi saat Sean kembali berapi-api menjelaskan visinya. Dua hari setelah tiba di NYC, Sebastian mendapat berita tentang penetapan hukuman Naomi yang harus dihadirinya. Juri dan hakim memutuskan hukuman 12 tahun penjara denga

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Hasil laboratorium

    Keduanya telah berada di depan meja dokter, wanita setengah baya itu tengah menatap serius hasil laboratorium milik Sean. "Jumlah sperma anda terlalu sedikit, Tuan Barnard," ucap dokter kandungan. Sean mengerutkan kening. Tak paham dengan bahasa medis yang diucapkan sang dokter. "Maksudnya?""Jumlah minimum sperma normal adalah lebih dari 15 juta per milimeter, sedangkan milik anda kurang dan kondisi itu menyebabkan peluang untuk membuahi sel telur menjadi menurun."Jolie menegakkan tubuh dengan kaku. Tiba-tiba ia menjadi resah. "Apakah itu penyebab saya tidak bisa hamil, Dok?" tanya Jolie hati-hati tapi tak urung membuat suasana berubah tidak nyaman. Sean duduk dengan tegang. Menunggu dokter menyampaikan lebih lanjut. "Sementara saya akan memberi vitamin dan rencana untuk mengubah gaya hidup sehat dan pola makan. Fokus utamanya adalah detoks tubuh, meningkatkan hormon testosteron alami, dan mendukung spermatogenesis atau pembentukan sperma.""Apapun yang terbaik, Dok," ucap Jolie

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Tes kesuburan

    Ketiganya pulang menjelang sore. Ethan tertidur di gendongan Eloise. Charles menyambut kedatangan mereka di halaman depan. Eloise menuju kamar tidur lantai dua untuk menidurkan Ethan sementara Sebastian masih ngobrol dengan Charles saat memasukkan mobil di dalam garasi. "Aku berterima kasih padamu telah menjaga Eloise dan Ethan." Sebastian merujuk tentang kedatangan Lucas yang terang-terangan menemui Eloise. "Sudah menjadi tugasku menjaga putri dan cucuku. Aku tak ingin hanya karena masalah sepele bisa menyebabkan keretakan hubungan kalian. Dalam berumah tangga terjadi masalah itu hal biasa, yang terpenting pasangan bisa menekan egonya masing-masing."Sebastian mengangguk setuju. "Aku yang salah kali ini, Charles." Charles menepuk pundak Sebastian. "Kau pria yang baik. Aku senang Eloise mendapat suami sepertimu." Sebastian tersenyum singkat. Ia melihat ke arah Eloise yang masuk ke dalam garasi. "Aku sudah menidurkan Ethan. Aku akan memasak untuk makan malam." Charles mengikuti

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Bahagia bertiga

    Sebastian merengkuh pinggang Eloise setelah usai menyalurkannya hasratnya."Maaf, aku terburu-buru tadi, kau merasa tidak nyaman?" tanya Sebastian. Eloise menggeleng dengan senyum, menyusuri bibir Sebastian dengan telunjuknya, menikmati keindahan wajah suaminya. "Tidak, sama sekali tidak. Aku menikmatinya."Sebastian tersenyum lebar. "Aku belum pernah mengajakmu berbulan madu. Kau ingin bulan madu kemana, Sayang?"Eloise diam sejenak. Ia menggigit bibir bawah. Memikirkan sesuatu. "Entahlah, bagiku selama bersamamu, dimanapun tempat nya, akan menjadi bulan madu setiap hari."Sebastian mengecup bibir Eloise sekilas. Ia tiba-tiba teringat tentang masalah yang ingin di bahas nya dengan Eloise. "Aku berencana merenovasi kembali tokomu, bagaimana menurutmu?"Eloise tampak enggan. "Aku masih trauma dengan malam kebakaran itu, Sayang. Sebaiknya kita jual saja., aku masih bisa berkarya dengan melukis.""Baiklah, apapun keinginanmu."Eloise membayangkan sesuatu. Ragu saat bertanya. "Sebenarnya

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Menikmati hari

    Eloise tidak menjawab pertanyaan Sebastian. Aura di sekitar terasa menegangkan. Sebastian menoleh, mempertegas kembali "Kau menyukainya?" tanya Sebastian mengulang. "Kami hanya berteman," jawab Eloise singkat. Sebastian diam. Mengalihkan pandangan ke depan sebelum akhirnya menghidupkan mesin mobil dan melaju pergi. Sebastian menghentikan mobil saat berada di Hillwood Estate, museum dan taman. Museum yang terkenal dengan seni dekoratif. Untuk sesaat Sebastian melupakan ketegangan di antara keduanya. Di samping museum, ada juga kafe yang buka di siang hari dan juga taman luas yang bisa digunakan untuk bersantai. Ethan sangat menikmati berjalan di sekitar taman. Sebastian kali ini fokus menemani putranya yang sudah mahir berjalan tanpa terjatuh. Tawa Ethan sangat menghibur orang tuanya. Sebastian memeluk bahu Eloise saat keduanya duduk di sebuah bangku taman. Sebastian hendak mencium pipi Eloise saat wanita itu lebih dulu mencium bibir suaminya. Eloise benar-benar me

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pertemuan

    Lama keduanya berpelukan dalam kesunyian. Hanya terdengar isak tangis Eloise yang masih terdengar. Sebastian meletakkan dagunya di puncak kepala Eloise seraya mengelus rambut istrinya dengan sayang. "Maaf, aku sangat egois. Sikapku keterlaluan padamu," bisik Sebastian. "Mengapa kau lakukan itu?" tanya Eloise. "Aku tidak terbiasa dengan bantuan orang lain. Aku merasa lemah dan tak berdaya jika kau terus membantuku."Eloise melepas pelukan, memandang Sebastian dengan kening berkerut. "Aku istrimu, tidakkah wajar jika aku merawatmu selama kau sakit?"Sebastian mendesah pelan. "Aku tidak terbiasa dengan hal itu, Eloise.""Mengapa kau tidak mengatakannya jika kau keberatan? Bukan dengan menjauhiku seperti itu." Eloise memprotes, mengeluarkan unek-unek nya selama ini. Sebastian mengangguk, sadar jika bersalah. "Aku salah. Maafkan aku." Sebastian menyeka air mata di pipi istrinya, ia menggenggam tangan Eloise dan membawanya ke kursi rotan, meletakkan Eloise di atas pangkuan, menghadap k

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status