Share

Pendekatan Charles

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 23:05:33
Charles menelepon Sebastian sebelum berangkat menuju penthouse Sebastian. Saat di depan pintu, langkah Charles dihadang oleh Dominic.

"Saya sudah membuat janji dengan Sebastian, nama saya Charles," ucap Charles dengan senyum.

"Sebentar." Dominic menekan sebuah tombol di samping pintu, "ada Tuan Charles ingin bertemu."

Tak lama pintu terbuka. Sebastian tersenyum sembari mempersilahkan Charles masuk.

"Terima kasih, Dominic." Sebastian menutup pintu, membuntuti langkah Charles yang mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, "apartemenmu bagus."

"Terima kasih, silahkan duduk."

Charles duduk di sofa, Sebastian berjalan menuju lemari penyimpanan sampanye. "Sampanye?"

"Tidak, air putih saja, aku sedang mengurangi alkohol."

Sebastian urung mengambil botol sampanye, ia mengambil dua botol air mineral dan meletakan di atas meja di depan Charles.

"Eloise sedang mandi. Akan kupanggilkan."

"Dia tahu aku akan ke sini?"

Sebastian menggeleng. "Tidak, tapi jangan khawatir, pada
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pendekatan Charles

    Charles menelepon Sebastian sebelum berangkat menuju penthouse Sebastian. Saat di depan pintu, langkah Charles dihadang oleh Dominic. "Saya sudah membuat janji dengan Sebastian, nama saya Charles," ucap Charles dengan senyum. "Sebentar." Dominic menekan sebuah tombol di samping pintu, "ada Tuan Charles ingin bertemu." Tak lama pintu terbuka. Sebastian tersenyum sembari mempersilahkan Charles masuk. "Terima kasih, Dominic." Sebastian menutup pintu, membuntuti langkah Charles yang mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, "apartemenmu bagus." "Terima kasih, silahkan duduk." Charles duduk di sofa, Sebastian berjalan menuju lemari penyimpanan sampanye. "Sampanye?" "Tidak, air putih saja, aku sedang mengurangi alkohol." Sebastian urung mengambil botol sampanye, ia mengambil dua botol air mineral dan meletakan di atas meja di depan Charles. "Eloise sedang mandi. Akan kupanggilkan." "Dia tahu aku akan ke sini?" Sebastian menggeleng. "Tidak, tapi jangan khawatir, pada

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Makan malam dengan Charles

    Sebastian membuat janji dengan Charles untuk bertemu di The Consulate Midtown, sebuah restoran dengan sajian makanan khas Perancis di sekitar hotel tempat Charles menginap. Suasana canggung muncul saat Charles berdiri menyambut kedatangan Sebastian dan Eloise. Sebastian mencoba mencairkan suasana dengan bertanya tentang kegiatan Charles selama menginap di NYC. "Aku ada pertemuan dengan beberapa kurator seni," jawab Charles singkat sembari mencuri pandang ke arah Eloise yang menunduk. Pandangan mata rindu seorang ayah pada anaknya. "Kau memiliki galeri seni di Washington?" tanya Sebastian. "Ya, aku memiliki galeri lukisan, di samping tempat itu aku juga mempunyai kelas menggambar." Sebastian tersenyum. "Aku jadi penasaran bagaimana jika kalian kolaborasi menghasilkan karya." Charles tertegun. Wajahnya kemudian tampak antusias. "Maksudmu Eloise juga menyukai seni menggambar?" "Eloise seorang florist, suka menggambar dan akhir-akhir ini ia bisa menghasilkan lukisan hanya dal

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Rencana pertemuan

    Eloise bangkit berdiri. "Tak ada yang perlu dibicarakan."Tatapan Charles langsung tertuju pada perut Eloise. Ia tersenyum. Seperti sadar akan kehadiran Sebastian sebagai suami putrinya, ia menatap Sebastian dan mengangguk kemudian mengeluarkan kartu nama. "Aku mengerti kemarahanmu, tapi tolong ijinkan aku meminta maaf, tidak hari ini, entah itu kapan aku ingin bertemu, kabari aku." Charles mengulurkan kartu nama, saat Eloise diam tak bergeming, ia memberikannya pada Sebastian. Sebastian menerima kartu nama itu, membacanya sekilas dan segera tahu darimana asal bakat seni Eloise. "Terima kasih. Sampai jumpa," ucap Charles mengangguk pada Sebastian dan Eloise bergantian dan berjalan pergi. Eloise berkaca-kaca. Sebastian meletakkan piring kotor dan bangkit berdiri mendekap erat istrinya. "Apa kau baik-baik saja, Sayang?"Eloise menggeleng. Sebastian tahu dari gerakan kepala istrinya jika Eloise masih syok dengan kehadiran Charles barusan. "Kita pulang?" tanya Sebastian lembut. "Y

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Charles Johnson

    Pernikahan Sean dan Jolie digelar di sebuah hotel bintang lima. Para tamu undangan yang hadir kebanyakan dari pihak perusahaan seperti pemegang saham, direksi berserta manajemen atas serta karyawan perusahaan. Sebastian dan Eloise datang tepat waktu saat kedua mempelai mengucapkan janji pernikahan. Sebastian menggenggam tangan Eloise erat, mencium punggung tangan istrinya dengan mesra. "Aku ingin mengulang pernikahan kita dulu. Tapi dengan situasi yang berbeda," bisik Sebastian. Eloise menoleh dan tersenyum. "Yang terpenting sekarang kita bahagia. Pesta pernikahan kita tetap menjadi kenangan indah bagiku.""Benarkah?""Aku bahagia hari itu. Aku memakai gaun pengantin terindah. Waktu itu kau bersikap seperti pengantin yang sedang bahagia. Itu sudah lebih dari cukup."Sebastian kembali mengecup punggung tangan Eloise. Usai upacara pernikahan, acara berlanjut dengan resepsi yang dilakukan di tempat yang sama. Hidangan melimpah tersuguh di atas deretan meja di segala sudut ruangan.

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Hati yang bimbang

    Persiapan upacara pernikahan sudah hampir selesai. Hampir semuanya dikerjakan oleh Valerie. Karena baik Sean maupun Jolie sama-sama tidak bersemangat menyambut hari pernikahan mereka. Sean bahkan tidak ikut terlibat dalam persiapan acara. Ia sibuk dengan proyek baru di Olympic Corp yang menguras perhatian. Begitu juga dengan Jolie. Ia memilih untuk pergi ke Los Angeles melihat butik milik Valerie. Ia menginap selama beberapa hari. Tak menghiraukan perintah Valerie untuk segera pulang. "Pulang sekarang! Hari pernikahanmu tinggal beberapa hari lagi!" bentak Valerie di seberang telepon. "Aku akan pulang tepat waktu, sekarang aku ingin menikmati hari-hari terakhir kebebasanku di sini. Tanpa ibu yang selalu membuatku sakit kepala." "Jangan kurang ajar!" "Sudahlah, Bu. Setelah Eloise pergi, kenapa sekarang ganti aku yang mendapat perlakuan buruk darimu?" Jolie merasa jengkel. "Aku hanya ingin melihat hidupmu bahagia." Suara Valerie terdengar melunak. "Harta saja tidak cu

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Undangan pernikahan

    Sebastian melepas ciumannya, mengambil nafas. "Masih tidak percaya kau sangat seksi dan selalu bisa membuatku terangsang?" Eloise membuang muka. Sebastian terkekeh melihat kelakuan istrinya yang seperti anak kecil. "Jangan marah, kau semakin membuatku terangsang jika marah begini." Sebastian meraih tangan Eloise dan meletakkan di tengah celananya yang mengeras, "kau bisa merasakannya?" "Dasar pria mesum!" "Tapi kau suka 'kan jika aku mesum?" Sebastian menciumi wajah Eloise. "Hentikan! Aku membencimu." "Sungguh?" Sebastian kembali menciumi wajah Eloise, menggigit kecil telinga istrinya. Kemudian menurun ke arah leher dan tulang selangka, memberi ciuman dan jilatan hingga Eloise menggigit bibir menahan desahan agar tak keluar. "Jangan ditahan, Sayang. Mendesahlah." "Aku sungguh membencimu, hmm.. " Eloise tak tahan. Ia mendesah keras saat Sebastian membuka kancing bajunya dan memainkan lidahnya di sekitar puncak dada Eloise yang sensitif. Sebastian terkekeh. "Lagi?"

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status