Share

BAB 4

Penulis: LaSheira
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-21 11:53:02

Dia hanya berkesimpulan, mungkin karena ketulusannya sebagai ketua kelas yang kompeten telah menyentuh hati Argen. Membuat laki-laki itu berubah sikap padanya.

Hubungan mereka pun semakin membaik. Argen sering kali mampir ke toko roti atau ke rumah Aleando. Terkadang mereka pulang bertiga dengan adik perempuan Aleando. Naik mobil Argen tentunya.

Argen diterima dengan baik oleh orangtua Aleando. Mungkin yang membuat Argen nyaman, orangtua Aleando tidak pernah menanyakan siapa Argen. Siapa keluarganya, apa pekerjaan orangtuanya. Bahkan Adiknya sudah seperti fans paling beruntung di muka bumi ini.

Namun ternyata putaran nasib berkata lain. Tak selalu seindah rencana mereka. Setelah kelas tiga SMU Argen menjadi jarang datang ke sekolah. Kalaupun datang, sepulang sekolah dia akan langsung pulang tidak pernah lagi mampir ke toko ataupun rumah Aleando. Kondisi kesehatan ayahnya yang kabarnya memburuk menjadi perubahan besar dalam hubungan mereka. Argen yang harus memulai pendidikan penerus keluarga lebih awal dari seharusnya.

Saat itu Argen yang sudah jarang ke sekolah, muncul di kelas, namun sikap dingin dan tidak bersahabat ya semakin menjadi. Walaupun banyak anak yang ingin menunjukan simpati karena kondisi ayahnya, namun jurang lebar yang dibangun Argen semakin meninggi. Hingga yang lain hanya bisa melihat dari kejauhan. Aleando pun tidak berani bertanya secara pribadi perihal kondisi ayahnya ataupun mengenai posisinya sebagai penerus keluarga.

Bahkan ketika akhir kelas 3 Argen tidak pernah lagi menampakkan batang hidungnya di sekolah. Dia mengikuti ujian kelulusan secara khusus. Aleando bertemu dengannya setelah sekian lama adalah saat pemakaman ayah Argen. Dalam balutan pakaian hitamnya, dia jauh terlihat dewasa dari usianya. Wajah sedih, lelah semuanya mencuat menjadi satu. Dia seperti orang asing yang berbeda dengan Aleando, anak yang baru menamatkan pendidikan SMU ya sudah harus menjelma menjadi penerus keluarga.

Aleando saat itu meraih bahu Argen, dan menjatuhkan kepala laki-laki itu di dadanya. Mengusap punggung Argen yang seluruh tubuhnya diam membisu tidak memberi reaksi. Bahkan tangannya tergantung diam disamping tubuhnya. Aleando malah yang merasa kesedihan menusuk hatinya.

"Menangis lah kalau kau mau menangis, kenapa menahannya." Kata-kata Aleando tidak membuat Argen bergeming. Dia hanya mendongak, lalu menjatuhkan kepalanya lagi. Menundukkan kepala di dada Aleando. Itulah caranya bersedih, atau itulah caranya menyiapkan hati untuk benar-benar menggantikan ayahnya. Menjadi pimpinan di Domaz Group.

Semua orang yang hadir ke pemakaman memandang heran, siapa laki-laki itu, yang bahkan bisa menyentuh dan mendekati Argen. Sang kakek hanya melihat dan mengamati dari kejauhan.

Setelah kejadian itu mereka bahkan tak pernah lagi bertemu. Mereka hanya berhubungan lewat hp. Aleando meneruskan kuliahnya. Sementara Argen melanjutkan pendidikan khusus. Argen telah menempati jabatan utama Presdir Domaz Group menggantikan ayahnya.

Mereka mejalani kehidupan masing-masing.

Setelah sekian lama, mereka kembali di pertemukan di acara duka. Pemakaman kedua orangtua Aleando. Deretan karangan bunga dari Domaz Group memenuhi pelataran rumah Aleando. Argen pun muncul menemani Aleando dan adik perempuannya, bahkan sampai ke pusara orangtuanya.

Saat Aleando sudah menyelesaikan kuliah dan meneruskan usaha toko roti keluarganya. Argen muncul di depan toko roti. Saat itu untuk pertama kalinya Aleando melihat laki-laki bertubuh tinggi tegap, dengan wajah kaku yang hanya berdiri diam di belakang Argen. Argen memperkenalkannya sebagai pengawal pribadinya.

"Jangan hiraukan dia," saat beberapa kali Aleando melirik. "Dia hanya hadiah yang diberikan seseorang padaku sebagai hadiah ulang tahun."

Dia seperti mengatakan kalau dia hanya mengganggap pengawal pribadinya sebagai barang. Gumaman Aleando sambil melirik sekilas lagi. Laki-laki tinggi tegap, dengan rahang kokoh serta kulit kecoklatan. Ada bekas luka di dekat telinganya, yang sepertinya sengaja ia tunjukan, karena tidak dia tutupi. Aleando memalingkan pandangan ketika mata pengawal itu bergerak melihatnya.

"Ale..."

"Hemmm."

"Apa kau tidak mau masuk ke Domaz Group. Toko ini tidak cocok untukmu." Argen berdecak, sambil matanya berkeliling. Tidak ada yang berubah dari tempat ini sejak terakhir kali dia datang. Masih toko kecil tanpa perkembangan yang berarti. Masih dengan etalase yang sama. Yang berbeda hanyalah bunga-bunga yang menghiasi sudut ruangan. Beberapa saat Argen memandang kuntum bunga-bunga itu.

Seleranya sama sekali tidak berubah ya. Dia bergumam lirih. Kembali melihat Aleando yang terlihat sedikit kesal dengan tawaran bekerja darinya.

"Kau tahu kan toko ini sangat berharga untuk ayah dan ibuku. Aku sudah berjanji untuk meneruskannya pada ayah. Jadi, aku akan mempertahankannya. Ah, sudahlah jangan membahas toko ini." Karena biasanya akan berbuntut desahan kesal Argen, karena Ale akan selalu memilih toko ketimbang tawaran dari Argen. "Bagaimana denganmu Gen, bagaimana hidupmu sekarang? Domaz Group di bawah kepemimpinannya menjadi semakin jaya dan tak tertandingi ya."

Argen meraih cangkir kopi yang disuguhkan di depannya. Meminumnya beberapa teguk.

"Biasa saja." Tergelak sinis untuk dirinya sendiri. Dia paling malas membicarakan dirinya, apalagi dirinya yang seorang Presdir Domaz Group. "Bagaimana adikmu, kuliahnya lancar kan?"

"Bagaimana kau tahu?"

Argen hanya tersenyum tipis. Aleando sudah terpancing membanggakan adiknya yang diterima di universitas ternama. Yang lebih membahagiakan dan membanggakan adiknya terpilih mendapatkan beasiswa kuliah berkat proposal bisnisnya yang diterima sebuah perusahaan.

"Dia semakin cantik dan mempesona." Sang kakak kembali bangga. Laki-laki di depannya tersenyum tipis menimpali, sambil meneguk kopi yang mulai dingin.

Kembali ke hari ini. Bangun dari kenangan kehidupan.

Aleando meremas botol air di tangannya. Geram.

Kenapa kau meminta menikah dengan adikku dasar orang aneh.

Pikiran Aleando masih pusing berputar-putar menemukan alasan yang tepat. Kenapa sampai Argen memilih adiknya. Padahal dia laki-laki yang bahkan bisa menikah dengan selebriti ternama sekalipun kalau dia mau. Putri pejabat atau pengusaha negri ini.

Kau memang dari dulu tidak pernah tertarik pada perempuan ya. Aleando kembali ingat bagaimana acuhnya Argen saat siswi di sekolah saban hari melakukan segala cara mencari perhatiannya. Dari yang terang-terangan menyatakan cinta, sampai yang hanya berani menitipkan surat cinta. Setelah dia akrab dengan Argen, dia kerap kali jadi merpati pos menyampaikan pesan cinta.

Tapi, Argen merasa nyaman di samping adiknya. Saat adiknya yang cerewet memuji ketampanannya dan bertanya ini itu, dia pun menjawab. Walaupun tidak terlalu antusias namun dia tidak acuh.

Dia nyaman karena dia adikku kan. Tapi kenapa juga sampai mau menikah!

"Adikku kan masih sekolah!"

"Aku kenapa Kak?"

Seorang gadis muncul dari dalam kamar, dengan pakaian tidur sambil membawa handuk kecil mengeringkan rambut. Gadis mungil dengan rambut hitam legam bak langit malam dan kelopak mata lebar itu mengerjap. Menunggu jawaban.

"Ah, hari ini kau pulang malam sekali?" Ale tidak menjawab pertanyaan tapi bertanya balik. "Sudah makan? Ada daging steak di kulkas, mau kakak panaskan?"

"Aku sudah makan Kak. Kak Ale sudah makan?" Aleando mengangguk. Kalau begitu besok saja pikirnya. "Banyak laporan yang harus aku selesaikan Minggu ini Kak. Tadi aku ke toko sebenarnya tapi toko tutup, aku jadi balik ke perpustakaan."

Gadis cantik itu duduk di depan Aleando.

"Kak Ale darimana? Apa ada masalah lagi di toko roti?"

Seketika kebingungan datang menerpa, tawaran pernikahan Argen kelu nyangkut di tenggorokan Ale.

"Kak?"

Bersambung

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aisa
suka semua karya kak sheira
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status