Share

Kenangan Buruk

"Beneran nggak butuh apa-apa?" Zahra bertanya pada Aaro sambil melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. "Ini hari pertamaku bekerja, aku tak mau terlambat, tapi..."

Zahra mendesah pelan dan menatap Aaro bingung, "aku tahu, aku seharusnya ada di sini, menemanimu."

Aaro tersenyum menenangkan. "Pergilah. Setelah aku sembuh, aku janji, kau tak perlu melakukan ini lagi."

Zahra mengangguk pelan. "Oke," jawabnya sambil berjalan mendekati Aaro untuk berpamitan. Ia mencium punggung tangan Aaro dengan cepat karena ingin segera berangkat. Menurutnya, kesan pertama sangat menentukan, jadi ia ingin memberi kesan yang baik pada masa training-nya kali ini. Namun, saat hendak menegakkan badan, Aaro menarik tengkuknya secara tiba-tiba, membuatnya terkejut dan hilang keseimbangan. Ia jatuh membungkuk di atas Aaro.

"Apa yan..." Zahra tak dapat menyelesaikan ucapannya karena Aaro sudah membungkam mulutnya dengan ciuman. Ia m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status