Home / Romansa / Terjebak Cinta CEO Duda / Bab 5B Lapor Polisi

Share

Bab 5B Lapor Polisi

Author: D Lista
last update Last Updated: 2022-10-30 03:17:26

Eps 5B

Suara deru mobil memasuki halaman rumah besar setelah satpam membuka pintu gerbang.

Arka heran melihat ayahnya pulang lebih awal kali ini. 

Hangga keluar dari mobil, melangkahkan kaki menuju keberadaan putranya yang sedang duduk berdua bersama guru barunya yakni Swari.

Dia mengernyitkan dahi tatkala melihat di meja terhidang dua porsi makanan dan 2 gelas jus warna pink.

'Ckckck, terlambat. Arka pasti sudah mengerjai Swari,' pikirnya.

Dilihat Hangga, Swari sedang menahan tawanya sambil mengoreksi kerjaan Arka. Sementara Arka makan dengan lahap sepiring nasi goreng dan masih ada satu porsi utuh di depannya.

" Eh ayah, ayo makan. Ini nasgor lezat yang pernah Arka makan, jusnya juga pas banget rasanya," ungkap Arka membuat Swari menelan ludahnya. Pasalnya dia ingin balik mengerjai Arka kenapa justru si anak bersorak gembira nasgor dan jus buatannya enak.

'Hufh aku pikir dia akan kepedasan ternyata zonk, dia maniak pedas tingkat dewa,' batin Swari.

"Masak sih. Ayah cobain sini!" Hangga sudah menarik porsi yang masih utuh yang disodorkan Arka.

"Eh, jangan om ini nasgor khusus buat Arka dua porsi. Kalau om mau bisa aku buatin lagi," bujuk Swari dengan rasa was-was kalau ayah Arka nggak berselera dengan masakannya.

"Nggak usah Mbak, Ayah nggak suka merepotkan orang lain, iya kan yah?"

Hangga hanya mengangguk sembari menikmati nasgor buatan Swari.

Satu suap, dua suap, tiga suap

Hangga menikmati nasgornya, sementara Swari hanya mengernyitkan dahi melihat tingkah kedua laki-laki beda usia di depannya.

"Uhhh, hah, huh huh, Ini nasgor kamu kasih berapa cabe Swari?"

Hangga sudah mengipasi mulutnya dengan tangan kanan lalu mengambil jus di depannya.

Dengan sedikit terpaksa alias jaim Hangga menelan suapan nasgor pedas tingkat dewa dan juga jus tanpa gula. Dia tidak ingin terlihat buruk di depan Arka lebih tepatnya di depan Swari gurunya Arka.

"Ayah beneran nggak apa-apa? Tumben doyan pedas," celetuk Arka santai membuat Swari semakin khawatir.

"Maaf om, saya buat sesuai pesanan Arka," jawab Swari menutupi rasa bersalahnya padahal itu inisiatifnya ingin membalas Arka.

Hangga sudah tidak menggubris dua anak muda di depannya, dia menggeliat aneh sambil memegang perutnya.

Tak ingin ketahuan Swari kalau perutnya sakit, Hangga berlari ke dalam menuju kamar mandi lalu memuntahkan isi perutnya.

"Hoek, hoek."

Swari dan Arka menyusul Hangga. Mereka saling berpandangan di luar kamar mandi.

Wajah Swari memucat, sementara Arka justru tak bisa menahan tawanya.

"Mbak Swari sudah meracuni ayahku. Awas nanti bisa dilaporkan ke polisi," ancamnya pada Swari yang semakin tak enak hati sembari melototi Arka.

Lama tidak keluar, Swari berinisiatif mengetuk pintu kamar mandi.

Tok.tok

"Maaf, Om Hangga baik-baik saja kah?" ucap Swari lirih.

Beberapa menit kemudian Hangga keluar dengan muka pucat dan tangan memegang perutnya. Wajahnya masih basah dengan air.

'Fiks di saat genting begini si Om tetap saja tampan,' guman Swari yang pikirannya sudah kacau.

"Om, maafkan aku. Om tidak apa-apa kan?"

Hangga hanya melambaikan tangan dan berjalan tergopoh menuju sofa ruang tamu. Dijatuhkan badannya ke sofa dengan mata terpejam sambil tangan menegangi perutnya.

Swari ketakutan melihat kondisi Hangga.

"Gimana ini Arka?" 

"Hah ayah pingsan, Mbak," seru Arka membuat Swari semakin kalut.

"Oh tidak...," 

Swari segera memutar otaknya, dia tak mau dilaporkan polisi dan menjadi headline news telah membuat ayah muridnya terkapar tak berdaya gara-gara makan nasgor dan jus buatannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 51B Bahagia (Ending)

    "Mas, di mana?" Suara Raihan terdengar dari seberang."Siapa, Mas." tanya Dena penasaran."Astaga, Mas Ardi di mana? Ingat Mas, Mbak Dena belum ketemu kenapa Mas Ardi sama perempuan lain. Suara siapa perempuan tadi?" teriak Raihan memaksa Ardi menjauhkan ponselnya. "Pakai baju, Sayang. Ada Raihan."Ardi lalu mengubah panggilan Raihan menjadi videocall."Ada apa, Rai?""Mas apa-apaan nggak pakai baju gitu. Mas tidur sama...""Hush, jangan sembarangan. Ini Mas sama Mbak Dena.""Hah?!" Dena menyunggingkan senyum di depan layar ponsel. "Dena! Mana Dena putriku?""Mama!" jerit Dena saat melihat wajah mama Ardi dan mamanya ada di layar menggantikan Raihan yang sudah memberi ruang bagi kedua wanita paruh baya itu. Sorot mata sendu terutama terlukis di wajah Bu Sinta--mama Dena. Mamanya beberapa hari menginap di rumah sahabatnya sekaligus besannya itu. Ia tidak tahan sendirian di rumah kare

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 51A Bahagia (Ending)

    "Na, tolong dengarkan aku! Semua bisa diselesaikan dengan baik-baik. Jangan gegabah. Jangan berpikiran sempit. Kamu tidak sendiri, Sayang. Ada aku, mama, papa, teman-teman. Kumohon, buka pintunya, Na!"Teriakan memohon dari Ardi sebagai usaha terakhir setelah dengan kalimat lembut tidak mempan, akhirnya membuahkan hasil.Cklek, Ardi bersyukur Dena mau membuka pintu. Namun, begitu ia masuk kamar mandi, Dena masih terisak. Tubuhnya menggigil karena terlalu lama mengguyur dengan air dari shower."Ya Allah, Dena! Apa yang terjadi? Kenapa kamu jadi begini?!"Ardi meraih handuk lalu mengganti baju Dena dengan bathrope. Ia memapah Dena keluar kamar mandi. Hening, tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Ardi membiarkan istrinya tenang dengan memberi segelas teh panas buatannya."Minumlah untuk menghangatkan badanmu, Na!" Ardi memberi ruang pada Dena untuk berpikir dingin supaya tenang hatinya.Tidak berselang lama, Dena justru

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 50 Kumohon

    Dena berniat menuju restoran untuk menikmati makan malam karena Ardi sudah mengirim pesan agak terlambat datang. Ia sudah merasa lapar, karena Ardi tidak kunjung tiba. Sampai di restoran hotel. Dena berjalan pelan hingga tubuhnya terpaku di pintu masuk restoran. Netranya memicing ke arah sosok yang dilihatnya mirip Ardi.Deg,"Ardi? Kenapa dia malah makan malam sendiri?" Dilihatnya Ardi hanya duduk sendiri menikmati makan dan minuman. Namun, Dena baru mau melangkah terlihat seorang wanita berjalan menuju kursi di seberang Ardi."Hah, siapa wanita itu?" Dena melihat pakaian wanita itu rapi, rambutnya digelung ke atas. Keduanya terlihat akrab saat menikmati makan.Dena merasakan setitik nyeri di dada, pun rasa sesak menyeruak hingga membuatnya susah bernapas."Kenapa kamu melakukan ini padaku, Ar? Apa karena semalam aku menolakmu." Berbagai spekulasi menari-nari di otak Dena hingga membuat kepalanya pening. Ia masih setia berdiri

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 49 Bangkit

    Bab 49 Bangkit"Suami? Istri? Astaghfirullah." Dena menepuk jidatnya berkali-kali setelah ingat kalau mereka sudah menikah."Iya kamu istriku, tapi belum istri yang sesungguhnya karena belum melakukan ini.""Ardi?!" Dena sudah menjerit akibat sentuhan lembut dan dingin mengejutkan dari Ardi terasa di bibirnya. Dekapan erat pun menyusul menghangatkan tubuhnya, hingga keduanya bersiap melakukan ibadah yang dinantikan selama ini."Aargh. Jangan sentuh aku. Pergi!"Dena berteriak sekencang-kencangnya saat Ardi hendak memberikan sentuhan penuh cinta. Sontak saja Ardi terkejut luar biasa, ternyata istrinya masih trauma. Ia segera mendekap erat Dena yang tubuhnya masih gemetaran. Bahkan istrinya itu meronta-ronta saat ia ingin melakukan lebih jauh."Maafkan aku, Sayang. Aku tidak akan memaksamu. Tenanglah! Aku di sini melindungimu."Dena masih sesenggukan dengan kepala merebah di dada bidang suaminya. Ia bisa merasakan suaminya mendesah pelan seolah menahan sesuatu. Raut kecewa jelas terlukis

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 48 Dekapan Hangat

    Bab 48"Mbak Kusuma ayo pulang!""Tidak! Tolong pergi! Jangan ikuti saya!" Teriakan histeris Dena semakin membuat Pak Rahmat panik. Ia tidak tahu kejadian tak terduga itu. Bahkan Dena mendadak pingsan karena teriakan disusul tangisannay yang kencang."Mbak, Mbak Kusuma, Bangun!"Pak Rahmat menepuk-nepuk lengan lalu pipi Dena tetapi tidak ada respon."Astaga! Kenapa jadi begini. Kalau terjadi apa-apa bagaimana ini."Pak Rahmat bergegas membobong Dena ke mobil. Pakaian keduanya sudah mulai basah terkena air hujan terutama Pak Rahmat. Setelah dibaringkan di kursi belakang, Pak Rahmat mencari apa saja yang bisa untuk menutupi tubuh Dena supaya tidak kedinginan. Lama mengobrak abrik bagasi hingga akhirnya Pak Rahmat menemukan sebarang kain.Pak Rahmat merasa lega, lalu berniat keluar dari mobil dan harus segera membawa Dena ke rumah sakit. Namun, baru saja hendak keluar, ia dikejutkan oleh sebuah tarikan pada kerahnya.

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 47A Trauma itu

    Bab 47 Trauma itu"Jadi, Bapak tinggalkan mereka berdua?! Kalau terjadi apa-apa dengan istri saya bagaimana?! Siapa yang bertanggung jawab, hah?!" Ardi sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Semua mata tercengang mendengar ucapan mengejutkan Ardi."Istri?" lirih Andi."Ya, Dena Artha Kusuma adalah istri saya.""Apa?!" Semua saling pandang dengan wajah dipenuhi penyesalan.Gegas Ardi menarik Andi menuju mobil yayasan untuk mencari Dena."Ya Allah, semoga Dena baik-baik saja."Ardi tidak mempedulikan hujan lebat yang mengguyur, bahkan petir pun terdengar bersahutan. Ia menarik lengan Andi dan bergegas mencari Dena juga Pak Rahmat."Saya ikut juga, Pak!" Suara Pak RT terdengar lantang. Karena merasa bersalah telah meninggalkan mobil Pak Rahmat yang membawa Dena bersamanya."Mari, Pak!" ucap Andi karena Ardi sudah tidak sempat membalas. Akhirnya mobil itu berisi empat orang, bu kepala panti pun turut kembali mencari Dena. Ia khawatir terjadi apa-apa pada salah satu relawan yang terlihat pal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status