Share

35. Calon Pelakor

Author: Little Rubah
last update Last Updated: 2025-06-17 12:55:06

Sekitar pukul sebelas siang, Arya terlihat sudah rapih kembali. Memakai pakaian formal yang sudah lama tidak dia kenakan.

Begitu Arya keluar dari kamar, dia bertemu dengan Gisella yang baru saja datang dari lantai bawah. Gadis itu mematung di tempat dengan tangan memegang sebotol air minum.

"Om, ganteng banget. Mau kemana?"

Arya terkekeh mendengar pujian yang sangat jarang Gisella ucapkan. Pria itu berjalan mendekat dan mengusap puncak kepala istrinya. "Saya ada meeting siang ini. Kamu ikut ya? Saya mau memperkenalkan kamu pada orang-orang kantor."

Gisella memiringkan kepalanya ke kanan sambil salah satu tangannya menggaruk pipi yang tidak gatal. "Emang boleh ke kantor bawa kerabat? Lagipula, kenapa tiba-tiba Om kerjanya di kantoran? Maksud Om kantor di perkebunan kan? Emang di sini ada perkebunan sawit ya?"

Arya menghela napas. Terasa berat sekali, menunjukkan betapa Arya merasa frustrasi menghadapi sikap Denial istrinya. Entahlah bisa di sebut De

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Om Presdir    35. Kantor Arya

    "Kamu bilang apa?" tanya Arya yang ingin memastikan kalau dia tidak salah dengar.Gisella balas menatap Arya dengan wajah terkejut dan napas yang memburu. Kedua tangannnya masih memegang seatbelt yang melilit sepanjang bahu kiri ke perut bagian kanan. "Om, aku masih mau hidup! Ngapin sih ngerem mendadak begitu?"Arya mengabaikan omelan Gisella. Pria itu hanya butuh kejelasan atas apa yang tadi dia dengar. "Kamu tadi ngomong kalau cemburu kan?"Gisella mendengus, napasnya sudah mulai terlihat tenang. Dia kini menatap Arya masih dengan tampang jengkel luar biasa. "Iya, Istri mana yang tidak akan cemburu kalau ada perempuan gatel yang mendekati Suaminya? Meski aku belum punya perasaan apa-apa ke kamu, tapi aku tidak suka kalau ada yang mengusik apa yang sudah menjadi milikku."Arya tak bisa menahan senyum di bibirnya. Pria itu kembali menjalankan mobilnya dengan perlahan. Gisella yang melihat perubahan suasana hati Arya merasa cukup puas, karena pria i

  • Terjebak Cinta Om Presdir    35. Calon Pelakor

    Sekitar pukul sebelas siang, Arya terlihat sudah rapih kembali. Memakai pakaian formal yang sudah lama tidak dia kenakan.Begitu Arya keluar dari kamar, dia bertemu dengan Gisella yang baru saja datang dari lantai bawah. Gadis itu mematung di tempat dengan tangan memegang sebotol air minum."Om, ganteng banget. Mau kemana?"Arya terkekeh mendengar pujian yang sangat jarang Gisella ucapkan. Pria itu berjalan mendekat dan mengusap puncak kepala istrinya. "Saya ada meeting siang ini. Kamu ikut ya? Saya mau memperkenalkan kamu pada orang-orang kantor."Gisella memiringkan kepalanya ke kanan sambil salah satu tangannya menggaruk pipi yang tidak gatal. "Emang boleh ke kantor bawa kerabat? Lagipula, kenapa tiba-tiba Om kerjanya di kantoran? Maksud Om kantor di perkebunan kan? Emang di sini ada perkebunan sawit ya?"Arya menghela napas. Terasa berat sekali, menunjukkan betapa Arya merasa frustrasi menghadapi sikap Denial istrinya. Entahlah bisa di sebut De

  • Terjebak Cinta Om Presdir    34.Tidak Sadar Diri

    Gisella dan Arya masih berada di lantai tiga. Arya menunjukkan semua ruangan yang ada di lantai tersebut.Hembusan angin yang terasa lembut membelai pipi membuat Gusella menoleh ke arah jendela yang ada di ujung lorong. Terlihat atap-atap rumah dari unit yang lebih kecil di kejauhan sana.Unit milik Arya berada di perbatasan antara perumahan cluster mewah dengan cluster yang berada di level bawahnya lagi. Karena hal itu lah, kini Gisella bisa melihat jejeran cluster yang terlihat di kejauhan."Udah capek?" tanya Arya saat melihat ke belakang, ternyata istri kecilnya itu sedang menatap ke arah jendela. Arya mendekat dan memeluk Gisella dari belakang, "Lihat apa sih? Tidak ada yang bisa di lihat."Gisella menggeliat dalam pelukan suaminya. Gisella hanya bisa mendengus saat Arya tak membiarkan dirinya bersantai barang sejenak. "Ada kok. Itu rumah-rumah di kejauhan cantik semua.""Rumah kita juga cantik kan?" tanya Arya memastikan. Dia takut Gise

  • Terjebak Cinta Om Presdir    33. Perempuan Kampungan

    Meski awalnya Gisella bersikeras tidak mau tidur, nyatanya gadis itu kini tengah tertidur lelap. Ucapannya yang ingin mengetahui jalanan agar bisa kabur pada akhirnya hanya wacana belaka.Arya melajukan mobilnya memasuki kawasan elite yang ada di pusat kota. Gapura besar dengan ornamen-ornamen kuda warna putih menjadi ikon perumahan tersebut. Ketika di pos pemeriksaan, mobil di hentikan oleh petugas keamanan. Memeriksa untuk keamanan bersama.Setelah memastikan semua aman, Arya di persilahkan lewat. Mobil warna silver itu melaju meninggalkan pos penjagaan. Salah satu petugas berucap pada temannya, "Hei, tau tidak? Pak Arya tadi sedang bersama seorang wanita. Baru kali ini aku melihat Pak Arya membawa seorang wanita ke rumah pribadinya.""Masa sih? Adiknya mungkin," ujar petugas yang lain.Petugas yang memeriksa tadi menggeleng, "Tidak mungkin. Pak Arya kan anak tunggal? Aku dengar, hubungan dia dengan sepupu nya yang lain tidak

  • Terjebak Cinta Om Presdir    32. Pindahan

    Seperti apa kata Arya, sekitar jam tujuh kurang Arya dan Gisella sudah bersiap-siap untuk pindah.Arya sudah mengajak kedua mertua dan Gibran untuk ikut serta, agar mereka tahu tempat tinggal yang akan Gisella tempati. Agar mereka tetap merasa tenang.Sayangnya baik Bintang dan Sarah, ternyata Gibran pun memiliki urusan yang tidak bisa di tunda."Papa sama Mama bisalah tidak ikut karena alasannya cukup masuk akal. Terus masa Abang juga tidak ikut? Kenapa Abang tidak berhenti aja dari Club Band itu sih?" omelan Gisella yang terus gadis itu ucapkan sejak satu jam lalu.Gibran memutar bola mata, merasa sangat jengkel. Dia sudah terbiasa mendengar omelan Gisella, tapi tetap tidak pernah suka bila sang adik sudah mengomel kalau keinginannya tidak terpenuhi."Sudah, Sayang. Tidak apa. Masih ada waktu lain kali kan? Lagipula kita pindah masih di provinsi yang sama, masih ada kesempatan untuk berkunjung."Gisella melirik Arya dengan tatapan si

  • Terjebak Cinta Om Presdir    31. Janji

    Pada keesokan harinya.Gisella sudah bangun sejak pagi buta. Gadis itu sengaja bangun lebih pagi karena hendak menyiapkan sarapan untuk keluarga.Arya yang bangun karena mendengar suara alarm di ponsel Gisella sempat terlihat kebingungan saat tak mendapati istri kecilnya tertidur di sebelahnya. Sempat mengira gadis itu berada di kamar mandi, tapi ketika Arya melihat ke arah kamar mandi, ternyata kosong.Tak ada Gisella di sana. Pintu kamar mandi yang tertutup dan lampu di dalam yang mati membuat Arya berasumsi bahwa Gisella kemungkinan sudah berada di dapur."Masih jam setengah lima, tumben banget udah ke dapur?" gumamnya pelan seraya menurunkan tungkai kaki dari atas ranjang.Matanya masih tampak sembab, maka dari itu Arya pergi ke kamar mandi guna membersihkan diri karena sebentar lagi Adzan subuh akan berkumandang.Di lain sisi, Gisella sedang memasak ayam ungkep, setelah mengecilkan kompor dan menitipkannya pada Bibi ART, Gis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status