Share

Kegalauan Caca

Ibu terlihat bingung. “Kamu itu kan, perempuan yang harus dijaga, berhijab, jadi mesti dijaga, keburu disamber orang yang enggak bener macam Revan itu, enggak pernah ketemu ngaku pacar.”

Caca hanya menghela napas, lelah. Bagaimana lagi dia harus mengatakan semua hal itu kepada Ibu?

“Tapi kalo Caca enggak mau, boleh ‘kan?” tanya gadis itu takut-takut. 

“Lho ya, gimana enggak mau anaknya ganteng. Mana tahu si Rei itu jelek,” timpal Ibu. 

Dada Caca terlalu sesak, semakin bingung bagaimana mengatakannya kepada Rei? Dia mencoba membela diri. 

“Ih, enak aja, kita kan udah pernah tukeran foto.”

“Mana tahu itu foto artis, bukan dia,” debat ibu. 

“Tapi kan liat mukanya Tara aja enggak napsu!”

“Hush! Sembarangan kamu, Ca.” Omel Ibu. 

“Caca enggak mau, lagi pula kenapa enggak Mba Rani aja yang dijodohin, Bu?”

“Mbakmu itu udah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri.”

“Caca juga!” protesnya. 

“Wes, minggu depan kita ketemuan kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status