Share

Keraguan Revan

“Rei, Caca dijodohin sama orang tua, dan segera melaksanakan pernikahan bulan depan.” 

“Caca bercanda?” Rei tidak percaya, dalam hati, apakah dia hanya menakutinya, agar mereka cepat bertemu. 

Caca menarik napas yang terlalu terdengar dipelantang ponsel, lalu, Rei tahu, ini semua bukan permainan atau bukan bualan gadis itu saja. 

“Terus, rencana Caca apa, kamu tahu kan, bagaimana perasaan Rei?” 

Jantung Caca menderap tak karuan, tetapi memang dia harus tanyakan juga.

“Apa Rei serius sama Caca?” 

Hening, entah berapa lama, haraoan Caca hanya pada Rei seorang, tiada yang lain, dan juga berharap saat ini Rei mengungkapkan semua cintanya. Tidak, mungkin sekadar beri pengharapan minggu depan dia akan datang ke Jakarta, walau tidak mungkin. 

Rei menghela napas dalam. “Caca masih ragu?”

“Ragu Rei, Caca enggak tahu apakan memang benar yang Ibu bilang tadi, perasaan yang Rei punya itu hanya ilusi Caca aja, dan semua pengharapan ini hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status