Halo, kakak readers ... Maafkan, authornya salah setting terbit, jadinya bab 19 terbit duluan🙏🏾🤧 kalau diedit nanti takut lama approvenya. Kebalik dikit gapapa yaaa ... Sekali lagi mohon maaf🙏🏾 Baca karyaku yang lain juga, yuk ... 1. Istri Kontrak Tuan Genosie 2. Kemakan Sumpah Mantan 3. Love Me, Please...
Abby sedang bersama Alice di kantor saat Mr.Thompson datang. Dia telah menemukan siapa saja yang memiliki saham di perusahaan James Anderson. Pria itu meletakkan amplop coklat di atas meja, tepat di hadapan Abby."Amplop itu berisi berkas mengenai kepemilikan saham Tuan Anderson di salah satu anak perusahaan yang dia bangun, yang kini telah diakuisisi oleh EmerCorps. Namun, aku tidak menemukan data legal dari tindakan tersebut," tutur Mr. Thompson.Abby menyeringai. Mendengar penjelasan Mr. Thompson telah membuat matanya terbuka. Jelas betapa licik Garry Emerson, juga keluarga dan rekan-rekannya, hingga tega melakukan cara kotor demi mendapat apa yang mereka inginkan."Tentu saja, mereka tak memiliki data kuat untuk mengambil hak atas perusahaan James, sehingga menghalalkan segala cara. Aku ingin kau mengusut lainnya yang terlibat atas tindakan ilegal ini. Kita bisa buat perhitungan dengan mereka semua. Tanpa terkecuali."Abby mengepalkan tangan, geram karena apa yang ia dengar. Dia b
Abby menikmati sarapan ditemani pikiran dan hati yang kalut. Apa yang terjadi di ruang rapat kemarin sesungguhnya sangat di luar dugaan. Namun, dengan cepat dia berhasil menetralisir suasana hati yang mendadak berubah ketika melihat kehadiran Sidney di sana, tak henti bergelayut pada lengan Zac.Dia kesal melihat adegan mesra yang baginya justru tampak berlebihan dan menjijikkan. Pasalnya, di ruangan itu tak hanya ada mereka bertiga—jika niat Sidney untuk membuatnya cemburu—melainkan ada beberapa lainnya yang pada akhirnya terpaksa ikut menjadi penonton.Sungguh, perasan itu muncul bukan karena dirinya cemburu. Di mata Abby, tak ada yang menarik dari Zac sehingga membuatnya tergila-gila.Meski memang benar, Zac terlalu tampan untuk dia tolak—rambut sewarna tembaga berpotongan cepak, sepasang manik mata kelabu gelap yang tajam namun hangat, juga suara bariton dalam dan khas yang mungkin akan membuat para gadis menahan napas jika mendengar. Namun, itu semua tidak berpengaruh pada Abby.
Abby sudah siap dengan segala yang dia butuhkan untuk rapat hari ini. Tak hanya membahas tentang rancangan kerjasama antara JA Corps dan Zacamers, melainkan juga menetapkan penggabungan beberapa persen saham atara kedua perusahaan.Jika dipikir, ini merupakan langkah yang cukup berisiko, karena Zac bisa saja berbuat curang dan melakukan tindakan tak beradab seperti yang dilakukan ayahnya. Namun, Abby akan terus memantau dan tidak begitu saja memercayakan semua pada pria itu maupun pegawainya.Dia sendiri yang akan mengurus segalanya, mulai awal hingga akhir.Abby baru tiba di kantor saat dengan tergesa Tamara menghampirinya."Nona Genovhia, semua sudah siap di ruang rapat, hanya saja ..." Tamara menjeda perkatannya, sementara Abby yang tak sabar menunggu asistennya itu menyelesikan kalimat, bergegas melangkah menuju ruang rapat, dimana lainnya sudah menunggu.Suara ketukan hak sepatu yang beradu dengan lantai terdengar hingga ke ruang rapat, membuat semua yang telah berkumpul, gelagap
Zac tiba di kantor lebih pagi dibanding biasanya. Selain karena menghindari Sidney yang terus menempel padanya dan entah mengapa membuatnya merasa tak nyaman, juga karena dirinya harus mempelajari materi dan poin-poin penting saat rapat.Membaca nama Abby uang tertulis pada berkas perusahaan JA Company di tangannya, hatinya berdesir. Dia ingin sekali menghubungi gadis itu demi menanyakan kabarnya, tetapi ada banyak hal yang mencegahnya melakukan itu. Terlebih setelah apa yang terjadi kemarin, mungkin gadis itu sedang marah padanya.Haruskah dia memperjelas masalah ini dengan mendatanginya ? Namun, jika dia datang, bagaimana kalau lagi-lagi tak mampu menahan diri untuk tidak mencumbuinya? Mengingat beberapa kali pertemuan mereka, tetap saja dia terbawa arus dan suasana sehingga membiarkan dorongan itu terpuaskan.Dia menggeleng cepat, menepis bayangan Abby dari ingatannya, kembali fokus pada berlembar-lembar file di atas meja dan memaksakan pikirannya tetap terpusat pada deretan data y
Zac terbangun di ranjang, dia mengedar pandangan ke seisi ruangan yang baru ia kenali beberapa jam lalu tetapi langaung membuatnya terhanyut seolah sudah terbiasa dan mulai menyukai tempat itu. Abby tak ada di sisinya. Dia bangkit, keluar dan mencari gadis itu, tetapi tak temukan di mana pun. Hanya secarik kertas pesan tergeletak di atas meja makan. [Jangan lupa sarapan dan minum vitaminmu Abby] Hanya itu. Di samping kertas sudah tersaji sepiring kecil pancake, susu, dan vitamin. Zac menikmatinya sendiri, melakukan seperti yang tertulis di catatan. Setelah menghabiskan makanan di piringnya, dia beranjak dan bergegas pergi. Sidney menghubunginya satu jam lalu, secara tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya akan datang ke Eastonville, padahal baru seminggu lalu dia kembali. Sungguh kabar yang kurang menyenangkan baginya saat ini. Selama perjalanan, dia merasa tak tenang. Ia meminta supir untuk memutar haluan menuju bandara, untuk menjemput Sidney. Dia memastikan agar segera tiba di
Setelah mendengar penuturan Alice mengenai Gin, keponakan laki-lakinya, Alex lalu menghubungi beberapa orang kepercayaannya untuk bergerak menysuri seluruh penjuru kota, tak hanya Mount Avery, melainkan Estern Shore tempat mereka tinggal. Bila perlu, ke seluruh penjuru dunia. Dia tak akan membiarkan anggota keluarganya merasakan kesepian dan terbuang. Mengetahui tindakan pamannya, Abby merasa lega. Dia mengemasi barang bawaannya, bersiap untuk kembali ke Eastonville. Tamara sudah menghubungi mengabarkan beberapa hal yang sudah menantinya. Termasuk rapat kerjasama antara JA corps dan Zacamers. Dia masih punya dua hari untuk mempersiapkan materi untuk pertemuan antar direksi. "Kau akan kembali hari ini?" tanya Alex, membuat Abby sedikit terkejut. Dia kemudian menoleh sebentar, lalu kembali menyibukkan diri. "Ya, Paman. Banyak hal yang harus kupersiapkan untuk rapat yang akan dihadiri beberapa jajaran direksi. Termasuk ... Zacamers," paparnya, dingin ketika menyebut nama perusahan m