Share

BAB 20 – Keangkuhan Saudara Tiri

Braden mengancingkan resleting jaketnya dan menuruni tangga menuju lantai satu. Liburan telah berakhir dan dia harus kembali pada rutinitasnya sebagai mahasiswa. Braden mlirik jam tangannya. Pukul setengah sembilan pagi, masih satu jam sebelum kuliah dimulai.

“Braden, tolong bawa Lana sekalian, ya. Pak Darmo sedang antar Om Steve ke bandara, jadi Lana tidak ada yang antar.” Kata Sherly yang tiba-tiba muncul.

Pak Darmo adalah sopir di rumah itu, yang juga merangkap sebagai tukang kebun.

“Dia kan bisa berangkat sendiri, Ma. Atau Mama saja yang antar,” jawab Braden.

“Ya kan sekalian. Jadwal kuliah kalian kan sama hari ini. Tempat tujuan kalian juga sama. Jadi kenapa harus berangkat sendiri-sendiri? Lagi pula Lana kan masih baru di kota ini. Dia masih belum familier dengan jalanan di sini.”

“Tidak bisa. Aku harus jemput teman.”

“Teman yang mana? Jangan bohong kamu. Kamu kan tidak pernah jemput teman,” kata Sherly dengan tatapan menyelidik.

“Aku tidak bohong, Ma. Untuk apa aku bohong?” Bra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status