Share

24. Bermain Api

Author: Autumn
last update Last Updated: 2025-12-10 13:00:50

“Asal jangan berlebihan saja, kalo kamu mau papa bisa mencarikan kegiatan biar kamu ada kesibukan,” tawar Gerald.

“Tidak usah, pa. Saya akan mencari kesibukan sendiri yang memang cocok,” tolak Valeria dengan halus.

”Baiklah-baiklah.”

Langkah kaki berat terdengar dari arah pintu.

Jason berjalan masuk ke ruang makan, rambut masih acak-acakan, mata merah sedikit, kemeja hitam dari kemarin masih nempel bedanya tampak lebih kusut saja.

Dia berhenti.

Karena seluruh keluarga menoleh.

Tapi yang paling membunuhnya adalah Valeria.

Karena Valeria menatap Jason, tanpa kemarahan, tanpa tangisan, tanpa tanya, tanpa kecewa.

Dia tampak lembut dan elegan.

“Jason kamu baru pulang?” ucap Valeria lembut, dan sopan.

Seolah dia bukan istri yang ditinggal suaminya semalaman.

Jason berkedip cukup lama.

Kepalanya kosong karena tidak ngerti kenapa Valeria tidak marah.

Valeria mendekat, nada suaranya tetap halus.

“Sini, biar aku bantu bawa tasnya ke kamar.”

Jason bahkan tidak bisa bereaksi.

Dia hanya mematung,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   25. Cucu

    Valeria masuk ke ruang makan pelan-pelan. Suasananya masih terasa dingin.Gerald fokus membaca koran. Teo santai seperti biasa.Viviane mengaduk tehnya pelan, gelagatnya sedikit mencurigakan. Membuat Valeria sedikit waspada. Meskipun terlihat santai, Viviane sering berbicara menusuk hati.Begitu Vale duduk, Viviane langsung mengangkat kepala. Seakan wanita itu sengaja menunggu momen yang pas.“Kamu turun sendiri?”Nadanya manis, tapi dinginnya begitu menusuk. Bahkan ekspresinya masih tampak biasa.“Jason mana? Istri itu biasanya nungguin suami, bukan jalan duluan.” Viviane menoleh ke belakang mengira Jason akan menyusul Valeria.Valeria menahan napas sejenak. “Jason masih di kamar, Ma. Dia masih mandi.”Viviane cuma menggumam pendek. “Hmm… ya, harusnya saling nunggu kalau sudah nikah. Bukannya jalan sendiri-sendiri,” ucapnya sedikit ketus.Valeria masih tampak santai, dia tak mau terjerat dalam kekacauan yang dibuat oleh mertuanya. Teo berhenti mengaduk kopinya. Suaranya keluar datar

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   24. Bermain Api

    “Asal jangan berlebihan saja, kalo kamu mau papa bisa mencarikan kegiatan biar kamu ada kesibukan,” tawar Gerald.“Tidak usah, pa. Saya akan mencari kesibukan sendiri yang memang cocok,” tolak Valeria dengan halus.”Baiklah-baiklah.” Langkah kaki berat terdengar dari arah pintu.Jason berjalan masuk ke ruang makan, rambut masih acak-acakan, mata merah sedikit, kemeja hitam dari kemarin masih nempel bedanya tampak lebih kusut saja.Dia berhenti.Karena seluruh keluarga menoleh.Tapi yang paling membunuhnya adalah Valeria.Karena Valeria menatap Jason, tanpa kemarahan, tanpa tangisan, tanpa tanya, tanpa kecewa.Dia tampak lembut dan elegan.“Jason kamu baru pulang?” ucap Valeria lembut, dan sopan.Seolah dia bukan istri yang ditinggal suaminya semalaman.Jason berkedip cukup lama.Kepalanya kosong karena tidak ngerti kenapa Valeria tidak marah.Valeria mendekat, nada suaranya tetap halus.“Sini, biar aku bantu bawa tasnya ke kamar.”Jason bahkan tidak bisa bereaksi.Dia hanya mematung,

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   23. Sebuah Strategi

    “Tenanglah ... Masih banyak kesempatan. Aku ahli dalam hal itu," bisik Teo lalu melumat bibir Valeria untuk kesekian kali.Kali ini ciuman mereka cukup singkat. “Ayo, kita pulang sekarang!” ajak Teo mulai menyalakan mesin mobil. Melaju perlahan, sebelumnya mereka singgah di sebuah toko untuk membeli obat dan salep untuk Valeria.“Mau aku bantuin pakai?” ucap Teo setelah memasuki mobil. Bukan sebuah godaan, lebih terdengar tulus dan serius.“Ayolah, biarkan aku sendiri. Aku masih bisa melakukan semuanya sendiri. Kita langsung pulang saja,” ajak Valeria.Teo sedikit kecewa, dia segera menyalalan mesin mobil dan membawa Valeria kembali ke mansion.Pintu mobil menutup pelan, hampir tanpa suara. Udara jam empat pagi masih dingin, tipis, dan sedikit berembun. Teo turun duluan, lalu membuka pintu untuk Valeria, gerakannya lembut tapi tetap dengan aura cueknya yang khas.“Pelan,” gumam Teo sambil menahan pintu agar nggak bunyi. “Orang-orang rumah biasanya bangun sebelum jam lima. Kita aman …

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   22. Malam Panas 2

    Teo memanggilnya seperti sebuah mantra.Seperti pengakuan.Gadis itu hanya memejam mata, membiarkan dirinya tenggelam dalam sentuhan Teo.Mobil bergoyang pelan.Jendela berembun semakin tebal.Napas mereka semakin tidak beraturan.Teo menyatukan keningnya dengan Valeria, menatapnya dalam-dalam.Suaranya hampir tidak terdengar.“I’ve wanted you for so long…”Valeria meraih wajahnya, membalas ciuman itu lagi, lebih berani, lebih jujur dari sebelumnya.Teo menurunkan celananya, Valeria sedikit mendongak menatap suatu di bawah Teo sudah berdiri kokoh, seakan siap memasukinya saat itu juga.“Maaf jika itu akan sedikit menyakitimu, aku janji tidak akan lama, kalo kamu tidak sanggup aku akan berhenti kapanpun,” ucap Teo ragu, mengingat miliknya yang berukuran di atas rata-rata. Valeria meneguk salivanya kasar. Dia mengangguk ragu. Teo mendekatkan miliknya ke inti Valeria, mencoba mencari celah sekecil apapun dengan hati-hati.“Tahan baby,” bisik Teo merasa tak tega. “Akhh ... Sshhh!” jeri

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   21. Malam Panas 1

    Mobil Teo berhenti di tempat yang semakin sepi. Lampu jalan ada beberapa yang menyala, sisa lainnnya gelap. Udara di dalam mobil mulai terasa hangat, napas mereka saling mengenai.Valeria masih diam, wajahnya memerah setelah ciuman tadi. Tapi Teo … dia sama sekali belum selesai. Masih ada hasrat yang dia tahan.“Valeria…” suaranya serak, dia seperti sedang menahan sesuatu yang lebih gelap.Valeria menelan ludah. “Hm?”Teo menatap bibirnya, lama, lalu menyapu perlahan menggunakan ibu jari.“Kenapa kamu bikin aku susah nahan diri kayak gini,” bisiknya rendah.Valeria memalingkan wajah, tapi Teo langsung menangkap dagunya dengan dua jari, lembut tapi mantap. Membuat Valeria kembali menatapnya.“Look at me,” ucap Teo pelan. Valeria patuh. Selalu patuh saat Teo berbicara seperti itu.Hujan sisa tadi menempel di kaca, memantulkan pantulan lampu dari kejauhan. Suasana semakin terasa privat, tapi justru itu yang membuat dada Valeria berdebar makin liar.“Teo … aku takut ada orang lewat?”“Let

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   20. Jadikan Aku Sandaran

    “Nomor baru,” gumam Valeria.Seluruh tubuh Valeria kini terasa membeku, dadanya berdenyut nyeri. Dia berpikir jika suatu saat dia akan mendapatkan perhatian Jason. Sayangnya, impian itu harus dia kubur sedalam mungkin saat ini.”Nggak mungkin,” gumam Valeria menyadari siapa pria yang memeluk wanita naked itu. “Jangan dilihat!” ujar Teo meraih ponsel Valeria lalu menyimpannya di dalam saku.“Aku antar pulang,” ucap Teo, suaranya pelan. Dan akhirnya, setelah beberapa detik berdiam, Valeria mengangguk kecil. “iya.”Teo tersenyum tipis bukan kemenangan, tapi kelegaan yang menyakitkan. Dia sadar Valeria sedang tak banyak bicara saat ini.“Good girl.”Dia menuntun Valeria keluar kantor. Dan lift tertutup pelan.“Teo?”“Hm?”“Tolong rahasiakan yang aku lihat tadi ya?” ucapnya menatap lurus ke depan. Hatinya saat ini seakan mati rasa. Meskipun dia belum mencintai Jason, tapi melihat gambar suaminya bermain nakal dengan wanita lain, cukup membuat dadanya berdenyut nyeri. Ternyata semua rumor

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status