Home / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Sesuatu yang Disembunyikan oleh Liam

Share

Sesuatu yang Disembunyikan oleh Liam

last update Huling Na-update: 2025-10-02 08:29:26

“Hah? Euh ….” Selly langsung gagap mendengar pertanyaan dari Ardi tadi.

Jantungnya berdentum kencang, seakan-akan baru saja mendengar sesuatu yang benar-benar tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Pipinya mendadak panas, darahnya berdesir deras hingga telapak tangannya ikut berkeringat. Dia tidak tahu apa yang harus dia jawab usai mendengarnya.

Gadis itu buru-buru menunduk lalu menelan ludahnya berkali-kali, seolah-olah air liurnya bisa meredam kegugupan yang mulai menguasai tubuhnya.

“Aku … aku nggak tahu, Mas. Kenapa Mas Ardi tiba-tiba ngajak pacaran?” tanyanya dengan suara gugup yang nyaris bergetar.

Ardi, yang sejak tadi menatap Selly tanpa berkedip menghela napas kasar sambil bersandar ke kursi.

Mata tajamnya sedikit melembut dan bibirnya melengkung tipis dengan ekspresi setengah kesal namun juga serius.

“Supaya kamu nggak iri lagi kalau lihat kakak dan kakak iparmu bermesraan. Aku justru khawatir mereka kebablasan dan ciuman di hadapan kamu.”

Mendengar alasan yang dilontarkan de
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sesuatu yang Disembunyikan oleh Liam

    “Hah? Euh ….” Selly langsung gagap mendengar pertanyaan dari Ardi tadi.Jantungnya berdentum kencang, seakan-akan baru saja mendengar sesuatu yang benar-benar tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.Pipinya mendadak panas, darahnya berdesir deras hingga telapak tangannya ikut berkeringat. Dia tidak tahu apa yang harus dia jawab usai mendengarnya.Gadis itu buru-buru menunduk lalu menelan ludahnya berkali-kali, seolah-olah air liurnya bisa meredam kegugupan yang mulai menguasai tubuhnya.“Aku … aku nggak tahu, Mas. Kenapa Mas Ardi tiba-tiba ngajak pacaran?” tanyanya dengan suara gugup yang nyaris bergetar.Ardi, yang sejak tadi menatap Selly tanpa berkedip menghela napas kasar sambil bersandar ke kursi.Mata tajamnya sedikit melembut dan bibirnya melengkung tipis dengan ekspresi setengah kesal namun juga serius.“Supaya kamu nggak iri lagi kalau lihat kakak dan kakak iparmu bermesraan. Aku justru khawatir mereka kebablasan dan ciuman di hadapan kamu.”Mendengar alasan yang dilontarkan de

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Pindahan Rumah Penuh dengan Canda Tawa

    Hari itu menjadi salah satu hari paling sibuk sekaligus paling berkesan bagi keluarga kecil Liam.Setelah seharian penuh mengemas barang-barang, akhirnya truk besar pengangkut barang sudah terparkir di depan apartemen mereka.Para pekerja sibuk mengangkat kardus dan perabotan, sementara Liam, Evi, Selly, dan Ardi mengatur mana yang harus dipindahkan lebih dulu.“Mas, pastikan kardus baju ditaruh paling atas, jangan sampai ketindih yang berat,” kata Evi sambil menunjuk ke arah dua kardus besar yang penuh dengan pakaian mereka.Liam mengangguk lalu memberi instruksi pada pekerja. “Iya, yang baju jangan dicampur dengan yang lain. Itu gampang penyok kalau ketindih.”Ardi, yang sejak tadi sibuk menempelkan kertas label di setiap kardus, mendadak menyeletuk dengan nada bercanda, “Kalau kardus isi baju penyok, yang kasihan kan bajunya. Nanti kemeja Liam jadi keriput permanen, kayak wajah orang tua. Sibuk banget ini orang tua.

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Menjadi Awal Baru

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi dan kini, apartemen milik Liam an Evi dipenuhi tumpukan kardus, koper, dan baju-baju yang sudah dilipat rapi.Evi kini tengah duduk bersila di lantai, sibuk memasukkan pakaian ke dalam koper besar.Sesekali dia menarik napas panjang, merasa sedikit kewalahan melihat betapa banyaknya barang yang harus dipindahkan ke rumah barunya nanti.Di sudut lain, Liam sedang melipat jas-jasnya dengan hati-hati. Lelaki itu tampak santai, meskipun wajahnya terlihat sedikit serius.Sementara itu, Selly, dengan rambut yang diikat asal-asalan, tengah mengemas koleksi bukunya dan dibantu oleh Ardi yang sibuk menutup kardus dengan lakban.Suasana pagi itu cukup ramai, bercampur antara obrolan kecil, suara kardus diseret, dan sesekali tawa kecil saat ada yang menemukan barang lama penuh kenangan.“Mas,” panggil Evi sambil menatap Liam dengan alis berkerut.“Kenapa Mas sama Ardi tidak ke kantor? Padah

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Masih ada Ronde Kedua, Ketiga ....

    Jam sudah menunjukkan angka dua belas malam. Selly sudah masuk ke kamarnya dan Ardi pun sudah pulang ke rumahnya.Di kamar apartemen mereka, lilin kecil menyala di atas meja nakas dan memberi cahaya redup yang hangat.Aroma vanilla memenuhi udara bercampur dengan hawa malam kota yang masuk lewat jendela kaca besar. Dari luar, lampu-lampu gedung berkelip seakan ikut merayakan momen istimewa itu.Evi kini tengah berdiri di depan cermin mengenakan lingerie hitam transparan yang menempel sempurna di tubuhnya.Malam ini bukan hanya ulang tahunnya, tetapi juga malam terakhir dia dan Liam tidur di apartemen itu—tempat penuh kenangan, dari pertengkaran, tawa, hingga bercinta tanpa henti.Besok mereka akan pindah ke rumah baru. Malam ini harus jadi malam yang tak akan bisa terlupakan.Ketika pintu kamar terbuka, Liam masuk dengan setangkai mawar merah di tangan. Wajahnya tegang tapi lembut, seolah menyimpan banyak kata yang tak sempat dia ucapkan.“Selamat ulang tahun, istriku,” ucapnya serak

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Hadiah untuk Evi

    Malam semakin larut ketika mobil Ardi berhenti di pelataran parkir apartemen.Selly masih memeluk erat kotak kue di pangkuannya, seakan benda itu adalah barang paling berharga malam itu.Dia menarik napas lega begitu sampai, lalu menoleh pada Ardi dengan senyum kecil.“Akhirnya sampai juga. Aku takut kuenya rusak di jalan,” ucap Selly.Ardi terkekeh sambil mematikan mesin mobilnya. “Tenang saja. Dari tadi kamu lihatin mulu ke belakang. Dia juga jadi segan mau rusaknya.”Selly menjulurkan lidah pura-pura kesal, lalu keduanya turun dari mobil.Begitu mereka melangkah ke lobi apartemen, sosok Liam sudah berdiri menunggu di depan pintu masuk. Tubuh tegapnya tampak santai, tapi matanya berbinar penuh semangat.Ardi mengerutkan kening. “Kok nunggu di depan, Bro? Kenapa nggak masuk aja?” tanyanya bingung.Liam menyilangkan tangan di dada lalu bibirnya menyunggingkan senyum penuh rahasia. “Aku

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Persiapan Kejutan untuk Evi

    Siang itu kampus sudah mulai sepi ketika Selly melangkah keluar gerbang. Matahari condong ke barat, sinarnya temaram keemasan.Dia merapikan tas di pundaknya, bersiap berjalan ke halte bus seperti biasa.Namun langkahnya terhenti ketika sebuah mobil hitam berhenti tepat di depannya. Kaca jendela bagian pengemudi turun, memperlihatkan wajah Ardi dengan senyum hangat.“Selly, naiklah,” ucap Ardi singkat.Selly mengerjap melihat Ardi di hadapannya. “Tumben banget jemput. Biasanya kan cuma kasih kabar lewat chat.”Ardi terkekeh kecil sambil membuka pintu penumpang. “Hari ini spesial. Kita ada perintah. Makanya aku jemput kamu.”Selly menaikkan sebelah alisnya karena masih bingung. “Perintah? Dari siapa, Mas?”“Dari Liam,” jawab Ardi tenang sambil menunggu Selly masuk ke mobil.Selly makin bingung, tapi akhirnya masuk juga. “Kak Liam nyuruh apa sih? Kok tiba-tiba kayak operasi rahasia gini.”Mobil pun melaju meninggalkan area kampus. Sementara Ardi hanya tersenyum misterius usai mendengar

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status