Share

Bab 18

Author: Leona Valeska
last update Last Updated: 2025-09-05 23:17:26

Tok tok!

Aruna menoleh saat mendengar suara ketukan pintu terdengar.

Saat pintu terbuka, sosok yang familiar muncul dengan senyum hangat dan tangan penuh bawaan.

Daniel—lelaki dengan wajah ramah dan tatapan teduh—masuk sambil membawa buket bunga segar berwarna pink dan putih, serta boneka kelinci besar yang tampak lucu.

“Naylaaa … lihat siapa yang datang,” ucap Daniel ceria sambil melangkah mendekat.

Mata Nayla yang tadinya redup mendadak berbinar. “Uncle Daniel!” serunya dengan suara lemah tapi jelas penuh semangat.

Aruna tak kuasa menahan senyum melihat ekspresi bahagia putrinya.

Daniel langsung meletakkan buket bunga di meja kecil di samping ranjang, lalu mengangkat boneka kelinci itu dan meletakkannya di pelukan Nayla.

“Aku bawakan teman baru untuk menemanimu,” kata Daniel lembut. “Kelinci ini bisa jaga kau kalau Mama sedang keluar sebentar.”

Nayla memeluk boneka itu erat dan senyum mungilnya merekah. “Terima kasih, Uncle. Aku suka sekali!”

Aruna menatap adegan itu dengan mata yan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 47

    Malam itu, setelah seharian berjalan-jalan, Nayla sudah tampak mengantuk. Aruna menggandeng tangan putrinya, bersiap pulang ke rumah kecil mereka. Namun langkahnya terhenti saat suara berat Raka terdengar tegas di belakang.“Tidak usah pulang.”Aruna menoleh, menatap pria itu dengan dahi berkerut. “Apa maksudmu?”Raka mendekat menatapnya dengan tajam dan penuh kuasa. “Mulai detik ini, kalian berdua tinggal di sini. Di rumahku.”Aruna tersentak mendengarnya. “Raka, jangan bercanda! Aku sudah bilang, rumahku—”“Rumahmu kecil, tidak layak untuk Nayla,” potong Raka dingin. “Di sini, dia punya kamar luas, punya fasilitas lengkap, dan aku bisa melihatnya setiap hari.”Aruna menegang dan genggaman tangannya pada putrinya semakin erat. “Kau tidak bisa memaksakan ini. Nayla dan aku akan pulang malam ini juga.”Tanpa berkata banyak, Aruna langsung menarik Nayla ke kamar anak. “Ayo, sayang, kita tidur di sini dulu,” ucapnya lembut agar putrinya tidak curiga.Nayla tersenyum lelah lalu naik ke ra

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 46

    “Papa, Mama, ayo kita jalan-jalan hari ini! Seharian penuh, ya! Nayla ingin main sama Papa dan Mama!” seru Nayla mengajak kedua orang tuanya untuk pergi bersama.Aruna tertegun. Ia melirik Raka hendak menolak, tetapi pria itu lebih dulu menunduk dan mengusap kepala putrinya.“Tentu saja. Hari ini Papa libur, jadi kita bisa pergi ke mana pun Nayla mau,” ucapnya dengan santai sambil melirik ke arah Aruna. Seolah dia tahu bahwa wanita itu akan menolaknya.Sorot mata Nayla berbinar. Ia langsung memeluk ayahnya dengan erat, lalu menoleh ke arah ibunya.“Mama juga ikut, kan? Harus ikut! Kalau tidak, Nayla tidak mau!” ancamnya dengan suara riangmya.Aruna hanya bisa menghela napas menatap anaknya itu. “Baiklah… Mama ikut.”“Yeaayy!!” serunya riang. Nayla jingkrak-jingkrak seraya beranjak dari duduknya menuju keluar rumah.Mereka bertiga berangkat menggunakan mobil Raka.Selama perjalanan, Nayla sibuk menunjuk pemandangan di luar, sementara Aruna mencoba menjaga jarak duduk. Namun, Raka terus

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 45

    Aruna membuka matanya perlahan dan kelopak matanya terasa berat. Cahaya matahari pagi menembus tirai tipis kamar, membuat ruangan itu tampak hangat.Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, begitu matanya terbuka lebar, dia mendapati dirinya masih berada di kamar Raka.Dengan cepat dia menoleh ke samping. Tempat tidur di sampingnya kosong. Raka tidak ada di sana.Aruna tersentak bangun dan jantungnya berdegup kencang. Ia menunduk, mendapati tubuhnya masih telanjang, hanya tertutup selimut tebal.Wajahnya memerah seketika. Giginya menggigit bibir bawahnya.Bayangan tentang malam sebelumnya menyeruak tanpa ampun.Sentuhan Raka yang liar, tatapan matanya yang berbahaya, desahan dan bisikan yang tak bisa dia lupakan. Darah Aruna seketika berdesir hebat, kulitnya meremang hanya dengan mengingatnya.“Tidak … Aruna, jangan ingat itu,” gumamnya lirih dan buru-buru menggeleng.Ia menarik selimut untuk menutup wajahnya sesaat. Kenapa aku bisa terbawa arus seperti itu? hatinya

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 44

    “Tentu saja,” ucap Aruna sambil membuang muka dari Raka. Dia tidak sanggup melihat tatapan Raka yang begitu intens padanya.“Kau punya segalanya yang dibutuhkan oleh Nayla. Sementara aku, belum bisa memberinya—"Belum selesai Aruna bicara, Raka sudah mencium bibir Aruna dan menggenggam tangan wanita itu dengan erat.“Aruna…” Raka menghentikan ciuman itu dan menatapnya dengan lekat. “Kau sendiri yang pergi dariku, Aruna.”Aruna menelan ludahnya seraya menundukkan kepalanya. Namun, Raka menarik dagu wanita itu agar menatapnya.“Lihat aku, Aruna.”Aruna menghela napas pendek dan tubuhnya sedikit menegang. “Raka, jangan…” bisiknya, namun tidak terdengar tegas.Raka tersenyum miring dengan jari masih menyentuh dagu Aruna, mengangkat wajahnya agar mata mereka bertemu.“Kau sungguh ingin aku berhenti?” tanyanya dengan suara rendah seperti racun yang manis, menusuk telinga Aruna.Detik itu, Raka mendekat lalu bibirnya menempel di sudut bibir Aruna.Satu kecupan singkat—seakan mencicipi. Aruna

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 43

    Malam itu, mobil hitam milik Raka berhenti mulus di pelataran rumah mewahnya.Lampu-lampu eksterior memantulkan cahaya kuning keemasan, membuat rumah itu terlihat semakin megah.Nayla yang baru pertama kali benar-benar memperhatikan rumah ayahnya terperangah.“Waaah… rumah Papa besar sekali!” serunya riang dan matanya berbinar. “Aku mau tinggal di sini saja, Ma! Rumahnya luas, Nayla bisa main lari-larian sepuasnya.”Raka tersenyum tipis melihat ekspresi polos putrinya. “Tentu saja boleh, Sayang. Rumah ini selalu terbuka untukmu.”Aruna yang berdiri di samping Nayla menegang. Senyum di wajahnya hilang, berganti dengan raut khawatir.Ia meraih tangan kecil putrinya. “Nayla, dengarkan Mama. Kita tidak bisa tinggal di sini. Rumah kita yang sederhana itu sudah cukup nyaman.”Nayla mengerucutkan bibirnya dan matanya mulai berkaca. “Tapi Nayla ingin tinggal di sini! Mauuuu!” rengeknya sambil menarik lengan papanya.Raka tak banyak bicara. Dengan gerakan cepat, ia menggendong Nayla ke dalam r

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 42

    Aruna menunduk lama setelah mendengar permintaan polos putrinya.Hatinya bergejolak, antara keinginan untuk menuruti keinginan Nayla dan ketakutan menghadapi konsekuensi yang akan terjadi.Saat dia menoleh, Raka hanya menatapnya dengan tatapan tenang tapi penuh penekanan.Akhirnya, Aruna menghela napas panjang. “Baiklah. Nayla boleh tidur di rumah Papa. Tapi…” tatapannya tegas pada Raka, “…aku ikut mengantar. Dan aku juga akan menunggui.”Mata Nayla berbinar cerah, senyumnya mengembang, seolah beban di dadanya lenyap begitu saja. “Benarkah, Mama?” tanyanya dengan suara yang riang.Aruna mengangguk meski senyumnya hambar. “Iya, Sayang. Tapi hanya untuk malam ini, ya.”Nayla langsung menepuk-nepuk tangan papanya dengan semangat. Raka tersenyum kecil, senyum yang jarang sekali muncul belakangan ini.Ia mengusap kepala anaknya, lalu melirik sekilas ke arah Aruna. Senyum itu seketika hilang, berganti dengan tatapan dalam yang membuat Aruna harus cepat-cepat berpaling.“Kalau begitu, istira

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status