“Brengsek!” raung Raffael murka.
Setelah pemuka agama menyatakan dirinya dan Catherine sebagai suami istri, Raffael langsung meninggalkan altar tanpa menerima ucapan selamat.
Semua mata menatap heran dan panik, tetapi Raffael tidak peduli.
Yang ia butuhkan saat ini adalah menemui Manda dan bicara dengannya. Ia langsung menyuruh semua bodyguard mencari sang kekasih, tetapi semua sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.
Hanya tinggal Regan dan Chang yang bisa diandalkan.
Namun, setelah beberapa saat, Regan datang dengan wajah pucat. “Nona Manda sama sekali tidak terlihat di sekitar gedung ini, Bos.”
âBagaimana ini, Pa?! Aku bikin Reinhart marah.â Seria panik. Ia memang sudah kelepasan menampar Camelia. âBagaimana kalau bantuan keluarga Lou dibatasi, bahkan ditiadakan?!â Pikiran negatif semakin berkecamuk dalam batinnya. Catherine yang sejak tadi ada di sana dan hanya menjadi pendengar, akhirnya angkat bicara. âTenang saja, Mom. Soreim juga tidak akan menelantarkan keluarga Indradjaya. Aku kan sudah jadi istri Raffael.âSeria tersenyum lebar. âBenar juga. Itulah kenapa aku memaksa Raffael menikah dengan Catherine. Keluarga mereka berjanji akan berinvestasi.ââBenar, Sayang. Walau nggak ada dukungan keluarga Lou. Soreim cukup.âRaffael yang sejak tadi mendengarkan dari lorong pun akhirnya tahu âudangâ yang bersembunyi di balik âbatuâ yang menekan hidupnya adalah ini.Uang, bisnis, relasi. Ini yang selalu menjadi patokan mereka dalam mengambil keputusan. âJangankan Reinhart, aku saja yang anak kandung, dibuang karena membuat kerugian besar. Padahal itu salah mantan pacarku, tap
“Ha! Yeah, right!”Raffael sebenarnya sangat ingin menghantamkan tinjunya ke wajah Catherine. Wanita sialan itu benar-benar tidak merasa bersalah sudah mengambil calon suami wanita lain.Untungnya hanya butuh waktu 10 menit untuk mereka tiba di hotel.Mereka pun tiba di kamar yang sudah di pesan.Yang menguntungkan Raffael adalah kamar mereka dibuat terpisah. Dan saat acara nanti, susunannya memudahkan pria itu untuk menjalankan rencana yang sudah diatur dengan Regan.Ia dan Manda memang setuju membuat adegan yang sedikit drama. Sementara mempelai pria menunggu di belakang panggung, mempelai wanita nanti datang dari pintu
Tiba di bandara Beijing, Raffael segera mengikuti petunjuk dari kakak iparnya, bahwa Manda ada di hotel di dekat sana. Ia menuju kamar yang disebutkan dan langsung masuk hanya untuk menemukan bahwa yang mereka bawa ke sana bukanlah Manda dan keluarganya. âApa maksud semua ini?!â raung Raffael murka.Chang dan bodyguard lainnya langsung mengancam mereka yang sepertinya disuruh menyamar menjadi Manda dan menyebarkan informasi salah mengenai rencana Seria. âSiapa yang menyuruh kalian?!â sentak Chang ikut murka. Ia merasa dipermainkan karena percaya begitu saja informasi tersebut dan melaporkan pada bos-nya. âTiâtidak tahu! Saya hanya diminta untuk mengenakan semua ini.âMurka, Raffael segera menghubungi Reinhart. âKau sudah bertemu ManâââReinhart!â bentak Raffael memotong ucapan santai Reinhart. âMereka bukan Manda! Apa yang dilakukan anak buahmu, ha?!ââApa?! Sial! Seria benar-benar membohongi kita!â rutuk Reinhart. Ia kemudian mengusulkan, âDengan Raff, sebaiknya kau pulang dan
Dua minggu setelah hari kegagalan pernikahannya. Raffael sudah berhasil mendapatkan status dudanya sejak seminggu lalu. Di tengah keputusasaannya mencari Manda, hari ini ia sempatkan untuk mendatangi kediaman Indradjaya. Ia perlu memberitahu perubahan status pernikahannya dengan Soreim, karena wanita itu tidak sekalipun datang memenuhi panggilan pengadilan. Sebetulnya, juga karena Raffael memberikan alamat yang salah. âApa ini?!â Catherine melempar surat putusan pengadilan yang menyatakan perceraian mereka. Dengan santai dan senyum lebar mengembang, Raffael menjawab. âAkta cerai, Nona. Apa di keluarga Soreim kurang ilmu membaca?ââAku tidak terima!â raung Catherine sambil berlari menuju kamarnya. Seria pun langsung menampar Raffael. âKau menghancurkan keluargamu sendiri, Raffael! Mom menikahkanmu dengan Catherine sebagai asuransi hidupmu ke depanâââHa! Jangan berlagak.â Raffael menangkis ucapan Seria. Ia bahkan tak peduli rasa sakit di pipinya. âAku sudah dengar mereka investa
Sementara itu di sebuah pedesaan tenang, di daerah Yogyakarta.Sudah hampir satu bulan, Manda dan Diana menetap di rumah baru mereka.Hasil menjual rumah mereka di Jakarta, Rowan belikan rumah kecil di tempat yang tenang dan sebuah mobil untuk akomodasi putri dan istrinya.âMandaââ Diana mencoba bicara, tapi ternyata putrinya itu sedang rapat secara daring dengan orang asing.Manda menuliskan di kertas sementara ia menatap layar, mendengarkan permintaan dari kliennya. âAda apa, Ma?âDiana membalas dengan tulisan di bawah pertanyaan itu. âNanti saja. Kau kerja dulu saja.âManda mengangkat jempolnya, kemudian kembali fokus dengan rapat. Sejak tiba di Yogyakarta, Manda langsung meminta Yuike untuk mencarikannya lowongan pekerjaan yang bisa ia lakukan dari rumah. Dan sahabatnya itu langsung mendapatkan pekerjaan tersebut hanya dalam 2 hari. Kini, Manda sudah terbiasa bekerja dari rumah. Ia menjadi seorang asisten virtual, yang bekerja untuk perusahaan asing. Setiap matahari terbit, Mand
Satu setengah jam sebelumnya. Raffael sedang dalam perjalanan menuju Surabaya, ketika Chin Han menghubunginya. Ia sengaja menggunakan mobil pribadi dibanding pesawat untuk menjernihkan pikirannya. Belum juga Raffael mengucap kata âhaloâ, pria itu sudah berceloteh tanpa rem. âRaff, keluar tol arah Jogja. Jangan lanjut ke Surabaya. Manda di Hermina. Baru saja daftar online.ââTunggu dulu. Pelan-pelâManda di Hermina?! Apa kau sudah dapat kabar?!â pekik Raffael langsung memberi kode pada Tara untuk siap-siap berbelok ke arah Yogyakarta.Setelah lebih dari 7 jam berkendara, seharusnya mereka sebentar lagi melewati Yogyakarta.âYes. Mereka menginformasikan 5 menit yang lalu dan aku langsung menghubungimu. Segera, sebelum Manda pergi lagi.ââThanks, Han.ââMm.âJantung Raffael seperti orang baru saja selesai maraton. Berdegup kencang seolah ia hidup lagi setelah mengalami mati suri. âTara. Manda ada di Hermina.â Raffael mengulang kalimat itu beberapa kali. Tara bisa menilai betapa bahagi
“Jadi, saya harus mengulang pemeriksaan?” tanya dokter Darius dengan wajah geli.Wajah Manda terlihat malu-malu.Setelah ia berhenti menangis tadi, Raffael langsung membawa Manda ke ruang pemeriksaan lagi.Ia memaksa menahan sang dokter yang notabene adalah kenalan Chin Han, untuk melakukan pemeriksaan ulang. Padahal jadwal prakteknya sudah selesai.Dengan tegas Raffael menjawab, “Iya, Dok. Saya ingin dengar hasilnya.”Darius tergelak. “Kalau bukan karena Chin Han, aku akan panggil satpam untuk kalian,” ledeknya.Ia kemudian
“Buat apa aku punya segalanya tapi kehilangan kamu?!”Suara Raffael mungkin tenang, tapi Manda bisa ikut merasakan betapa pedih rasanya. Karena itu juga yang ia rasakan selama satu bulan ini.Mungkin dia masih hidup dan tenang di pedesaan. Pekerjaannya pun nyaman, karena bisa dilakukan dari rumah. Namun, setiap malam ia berjuang sekuat tenaga untuk tidak terisak, walau menangis.Ia ingin teriak, tetapi memilih untuk menelan semua rasa frustasinya. Keinginan untuk bertemu Raffael dan kenyataan bahwa Raffael sudah bukan miliknya lagi. Semua itu membuat Manda frustasi.“Aku nggak mau kau kehilangan keluargamu.” Manda tertunduk lemas. “Aku menginginkanmu, tapi nggak
Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!
âBos, sudah keluar hasilnya.âBintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. âSegera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.ââBlack, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.ââBaik, Bos!âSepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. âAuntie, tolong ke ruanganku.â2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. âAda apa, Pak Bintang?ââAku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.âSang sekretaris senior itu mengangguk.âApa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.â Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka
âOh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!âBintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. âKau dikerjai si Kanya?â tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. âSepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.âAlexa mengerutkan dahi. âKukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.âKali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. âKenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.âAlexa mendengus geli. âSiapa yang berani denganku?!ââJadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?â Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. âKebetulan aku melihatnya.âMereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. âKau juga hati-hati. A
âAku nggak peduli.â Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. âKita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.ââBuat apa?â tanya Adelia tak mengerti. âKalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.âMendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. âTapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?â usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. âAku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.âWajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. âHanya karena alasan itu?â gumamnya tak percaya.âItu bukan âhanyaâ, My dear.â Bintang memeluk tubuh sang kekasih er
âBos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.âBlack melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. âMereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.ââAh âĶ.â Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. âAku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.âBlack mengangguk. âBaik, Bos.ââTapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,â tambah Bintang, mengingatkan. âAku dan Lia sedang liburan.ââSiap, Bos!âSege
Ha! Ha! Ha! âPertanyaan dari mana itu?â Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.âKau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.âNetra Adelia membulat kaget. âBohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.âBintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, âAku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.âMelihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. âTerus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?â tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.âAwalnya mau kasih kejutan. Tapi
â... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.âUcapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. âKurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.ââTernyata aku salah,â keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.âAh âĶ sebaiknya aku juga ganti saja itu!â*** Keesokan paginya, Ad
âKalau diingat-ingat âĶ aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.âBintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. âSetelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.ââNggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.âPria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. âApa aku harusnya menikahi Lia?â Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. âTapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?âSudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma
âDia tidur sambil berendam.âBintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. âLia.â Bintang mencoba membangunkannya. âAdelia!âDengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. âKenapa kau baru bangun sekarang, hm?â keluh Bintang. âKau mengerjaiku ya?âAdelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. âAstaga! Apa aku ketiduran?âMelihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2