Share

Bab 51

Author: Zeya
last update Last Updated: 2025-11-25 14:08:29

"Stev, apa sikapmu tadi tidak keterlaluan?" tanya Axel.

Ryker mengangguk. "Iya, masa sama istri sendiri dingin seperti itu."

"Jangan begitu, Stev. Nanti kalo ada apa-apa baru nyesel loh," tambah Nathan.

Namun, Stevano tak menggubris seakan ucapan sahabatnya hanyalah angin lalu yang tidak penting untuk ia dengar dan perhatikan.

Melihat tingkah Stevano, Axel menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat ke arah pemuda itu. Ia celingukan ke kanan kiri memastikan bahwa Raisha sudah berada di dalam kamarnya.

"Kamu masih suka ketemu sama Bianca?" tanya Axel.

Ryker yang duduk di sebelah Axel langsung menoleh, ia membungkukkan badannya ke samping pemuda itu. "Bianca? maksudnya mantannya si Stev, Xel?"

Axel mengangguk. "Iya, dia udah sadar dari koma."

"Wah, gawat dong. Bianca baru masuk sekolah kita hari ini loh, nih baca di grup sekolah." Nathan menyodorkan ponselnya ke arah Ryker. "Dia anak baru, kalo kayak gini bakal kacau balau deh."

Ryker mendecakkan lidah pelan. "Astaga, Stev … kam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 54

    Stevano menaikan sebelah alisnya, seakan ia baru saja mendengar kata-kata paling sulit di terimanya. Selama ini Raisha belum pernah menunjukan ketegaran sebesar ini, wanita itu sering menangis namun dalam hitungan detik ia segera membaik dan bersikap manja seperti biasa. Tapi kali ini, semua seakan hilang. Sosoknya sekarang lebih mirip wanita yang menyerah dengan keadaan, dan hanya memikirkan bayi yang di kandungnya. Benarkah ia sudah melukai Raisha terlalu dalam? pikir Stevano. Pikiran itu sempat membuat Stevano goyah, namun sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya untuk menepis perasaan ganjil yang mendadak muncul dalam kepalanya."Baiklah, aku setuju dengan semua syarat yang kamu katakan." Stevano memasukan satu tangannya ke dalam saku celana. "Sebagai gantinya, jangan terlalu dekat denganku di sekolah." Sejenak Raisha merasa hatinya pedih, inikah yang di sebut cinta? rasanya sangat sesak sampai ia ingin menangis. Tapi Raisha sudah berjanji tidak akan menangis lagi, bahkan k

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 53

    Apartemen tempat Raisha dan Stevano tinggal adalah tempat yang mewah, bangunan yang jendelanya menghadap ke sebelah timur sungai. Stevano menatap dingin ke arah Raisha yang duduk di seberangnya. Pemuda itu membuka suara. "Sebelum kamu marah, dengarkan aku dulu." "Aku butuh penjelasan." Stevano mengangguk. "Anggap saja ini tawaran bisnis." "Aku tidak mau mendengarnya." Wajah Raisha merah padam dan tangannya gemetar. Ia memalingkan wajahnya dengan tajam."Minum jus jerukmu dulu, Ra. Mungkin itu bisa sedikit mendinginkanmu dan membuatmu bisa mendengarkan alasan. Aku menikah denganku bukan karena cinta.""Aku tahu, tapi aku butuh penjelasan tentang hari ini di sekolah." Raisha memandang Stevano tanpa berkedip.Stevano terdiam beberapa saat, lalu tersenyum kecut. "Apa kamu benar-benar membutuhkannya?""Ya, setidaknya aku harus mendengarnya langsung darimu," kata Raisha.Tidak ada air mata yang jatuh di pipinya lagi, ia seakan sudah berubah hanya dalam waktu satu hari."Untuk apa?" tan

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 52

    Pandangan Raisha dan Vera sontak mengikuti arah telunjuk Bianca, detik itu juga Raisha merasakan seluruh tulangnya luluh lantak. Orang yang di tunjuk oleh Bianca tak lain adalah suaminya sendiri, pikiran buruk mulai menghantuinya ketika Bianca berlari ke arah Stevano dan langsung memeluknya. "Ra ..." Vera menoleh ke arah Raisha, tapi niatannya untuk bertanya mendadak hilang saat melihat ekspresi wajah Raisha yang sedih. "Tidak mungkin, Bianca sama Kak Stevano ..." Tak mau berasumsi begitu saja, Raisha segera menyusul Bianca yang sudah bergandengan tangan dengan Stevano. Di sana juga ada Ryker, Axel, dan juga Nathan. Dari raut wajah mereka bertiga, mereka sama-sama terkejut saat melihat Bianca dan Stevano. "Kak Stevano," panggil Raisha terengah-engah. Stevano menatap dingin pada sosok istrinya tersebut, raut wajahnya menunjukan ketidakpedulian akan keberadaan wanita yang sedang mengandung anaknya. Bianca yang melihat Raisha memanggil pacarnya, mengernyitkan dahi. "Kalian saling k

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 51

    "Stev, apa sikapmu tadi tidak keterlaluan?" tanya Axel. Ryker mengangguk. "Iya, masa sama istri sendiri dingin seperti itu." "Jangan begitu, Stev. Nanti kalo ada apa-apa baru nyesel loh," tambah Nathan. Namun, Stevano tak menggubris seakan ucapan sahabatnya hanyalah angin lalu yang tidak penting untuk ia dengar dan perhatikan. Melihat tingkah Stevano, Axel menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat ke arah pemuda itu. Ia celingukan ke kanan kiri memastikan bahwa Raisha sudah berada di dalam kamarnya. "Kamu masih suka ketemu sama Bianca?" tanya Axel. Ryker yang duduk di sebelah Axel langsung menoleh, ia membungkukkan badannya ke samping pemuda itu. "Bianca? maksudnya mantannya si Stev, Xel?"Axel mengangguk. "Iya, dia udah sadar dari koma.""Wah, gawat dong. Bianca baru masuk sekolah kita hari ini loh, nih baca di grup sekolah." Nathan menyodorkan ponselnya ke arah Ryker. "Dia anak baru, kalo kayak gini bakal kacau balau deh."Ryker mendecakkan lidah pelan. "Astaga, Stev … kam

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 50

    "Bisa tidak sih, kamu tidak merepotkan aku terus hah?!" suara Stevano naik satu oktaf. "Dasar beban." Raisha membeku. Kata-kata itu menghantam dadanya lebih kuat daripada rasa nyeri yang tadi membuatnya pingsan."A-aku … Kak, aku cuma—""Kamu cuma apa?!" bentak Stevano. "Kamu pikir aku tidak punya hidup selain mengurus kamu?! dasar perempuan tidak bisa mikir! baru hamil sedikit saja sudah menyusahkan!"Raisha menahan napas, jemarinya gemetar. Seluruh tubuhnya tiba-tiba terasa dingin."A-aku … m-maaf," ucapnya lirih."Maaf?! kamu itu bikin malu, Raisha!" suara Stevano terdengar penuh jijik. "Hamil empat bulan, terus jadi beban mulu. Kamu pikir kamu siapa sampai semua orang harus selalu tahu kamu ada di mana?! kamu itu merepotkan!"Air mata Raisha jatuh tanpa bisa ia tahan."Aku tadi mau ke sekolah tapi aku … sakit perut, Kak. Aku—""Kamu selalu punya alasan!" potong Stevano tajam. "Hidup aku sudah cukup ribet, Raisha. Dan kamu menambah beban itu. Kalau bukan karena keadaan, aku tidak

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 49

    Setibanya di rumah sakit Rudwick, Bianca langsung memanggil perawat untuk membantu Raisha menuju ruang UGD. Meski tadi sempat terjadi perdebatan dengan sang supir, akhirnya Bianca mengajak Raisha ke rumah sakit keluarganya. Gadis itu menunggu di depan pintu UGD, ia memang tak mengenal Raisha namun ia tak tega untuk meninggalkan gadis itu sendirian. Bianca melirik ke arah sang supir yang sedang duduk di kursi tunggu, ia menghampirinya dan duduk si sebelah pria itu. "Permisi, siapa nama gadis itu, Pak?" tanya Bianca. Sejak tadi ia memang belum mengetahui nama gadis yang di tolongnya, karena keadaan yang genting ia sampai lupa menanyakan nama gadis itu. Pria tersebut menoleh. "Namanya Raisha, Non." "Raisha? apa dia sudah menikah?" Bianca melihat ekspresi pria itu yang terkejut, ia buru-buru menambahkan. "Maksud saya, dia kelihatannya lagi hamil muda makanya saya bertanya apa dia sudah menikah?" "Ya, dia sudah menikah." Bianca mengangguk-anggukan kepalanya, ia sedikit terkejut saa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status